Bab 3 : kegiatan santri baru

86 6 0
                                    

Setelah selesai sholat shubuh berjama'ah di mushola, setiap santri sedang dengan kesibukannya masing-masing,

Ada yang sedang Murojaah hafalan, ada yang sedang berusaha ziyadah hafalan, khususnya kami santri baru karna hari ini hari pertama kami untuk memulai kegiatan, seperti santri senior yang lain.

Sekarang di tempat ternyaman, mereka sedang berkasih sayang pada setiap ayat yang mereka lantunan, sedang bercinta agar apa yang mereka lantunkan akan menjadi mudah mereka hafalkan,

Dengan beragam cara mereka menghafal

Ada yang sambil berdiri mondar-mandir agar gak ngantuk katanya.

Ada yang sambil nyender, sambil ngelamun meratapi nasib jauh dari keluarga. Canda nasib

Ada yang khusyuk sambil duduk menghadap kiblat agar mudah katanya.

Nih yang paling keren sambil rebahan dengan akhiran ketiduran, keren bukan ya itu Aku, wkw.

"Ai bangun ai, udah jam 6 loh, kamu gak setoran hafalan ke ustadzah, ini kan hari pertama ai" haura membangun kan ku dengan menggoyang tubuh ku tapi aku tetap dengan posisi yang sama tanpa bergerak, nyenyak sekali tidur ku.

"Iya bun bentar lagi aira tidur 5 menit lagi ya bun, " jawab ku lemes.

"Ia sadar, kamu udah di pondok bukan dirumah, aku bukan bunda mu aira, cepetan nanti mbak2 keamanan loh yang bangunin kamu, ntar kamu di takzir. " ucap haura

"Ha apa di pondok" ucap ku kaget

"Iya airaaaa, kamu amnesia ya, " ucap haura sambil berteriak kesal.

"Oh iya ya, maaf2 lupa, " ucapku sambil cengengesan.

"Makanya abis shubuh jangan tidur kamu, waktunya ziyadah hafalan kamu mlah tidur, "

"Namanya ngantuk hau, ya mau gimana lagi, " ucapku polos

"Yaudah sana ambil wudhu, Siap-siap kita mau ke aula buat setoran sekalian perkenalkan sama ustadzah nya, " ucap haura

"Tungguin ya, " ucapku sambil berlari ke kamar mandi

"Buruan ah, lama ku tinggal ya, " kata haura mengancam

Aku tak menghiraukan perkataan nya aku sedang berlari, tiba-tiba

Brukkkk....

Awww.... Sakitt

"Aduh, apes banget sih, " ucapku kesal

"Makanya jangan lari-lari, kalau jalan itu jalannya diperhatikan biar gak jatuh, " jawabnya ketus

Aku tak peduli dengan perkataan, bahkan Aku tak memandang siapa? Suaranya sih seperti ikhwan, ha? Kok di lingkungan santri putri ada ikhwan.

"Biarin aja, terserah gak peduli, aduh bakal ditinggalin nih Aku sama mereka, gara-gara orang itu aku jadi telat nih, awas aja kalau ketemu lagi, " batin ku

Ku bergegas ke kamar mandi setelah itu kembali untuk mengambil Qur'an dan alhasil aku ditinggalin sama haura, ya sudah sendiri aja gak papa. Aku berjalan menuju aula tempat perkumpulan halaqoh pagi bersama ustadzah, sesampainya di aula aku langsung bergabung bersama teman-teman kamar karna mereka sudah lebih dulu disana hanya aku yang paling terlambat.

"Kenapa telat" bisik naila

"Baru bangun terus abis dari kamar mandi" ucapku santai

" siap gak siap lah maju aja, yang penting gak ditakzir, "jawabku

Obrolan kami dihentikan oleh datang nya 3 orang ustadzah yang akan menerima setoran santri-santri, salah satunya ustadzah shofia yang menjemput ku dibandara kemarin.

" Assalamu'alaikum wr.wb" salam ustadzah shofia membuka halaqoh pagi

"Wa'alaikumussalam wr.wb" jawab kami serentak

"Kaifa khaluk ya ukhtina" tanya ustadzah

"Alhamdulillah bi khair ustadzah, wa antum" jawab kami

"Allhamdulilah bi khoir aidhon, kita akan memulai halaqoh pagi ini insyaallah, mari kita buka dengan membaca basmallah"

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap kami serentak

"Sebelum kita memulai ada baiknya saya dan para ustadzah nya untuk memperkenalkan diri karna pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, baiklah Nama saya ustadzah shofiatul Laila biasa dipanggil shofia, " jelas ustadzah shofia

Kemudian yang disebelah saya

"Assalamu'alaikum perkenalkan nama saya ustadzah Raudhatul jannah biasa dipanggil raudhah, " jelas ustadzah raudhah

Kemudian yang di samping ustadzah raudhah ada,

"Assalamu'alaikum, perkenalkan nama saya ustadzah nurul atqia biasa dipanggil qia" jelas ustadzah qia.

Setelah perkenalkan ustadzah2 yang di depan kemudian kami para santri baru di pisahkan memasuki kelas di sebelah aula mengikuti ustadzah shofia. Dikelas dengan jumlah anak 10 orang karna memang setiap 1 ustadzah hanya diberi untuk menyimak 10 anak agar waktunya tidak terlalu lama, karna untuk waktu pagi sangat terbatas karna berdekatan dengan waktu sekolah jadi hanya memiliki sedikit waktu.

Dikelas

Dipanggil satu persatu untuk maju kedepan karna hari pertama sekalian perkenalan diri santri baru untuk duduk dan menyetor di depan ustadzah.

Nama pertama yang dipanggil adalah Aisyah karna absen sesuai urutan abjad dan aku diurutan ke 4 setelah naila, setelah ini aku yang maju kedepan, "gimana ya aku belum siap setoran apa aku didepan ustadzah nanti ya" batin ku khawatir.

Nuwaira shanum....

Aku pun maju dan duduk didepan ustadzah shofia.

" udah pernah menghafal"tanya ustadzah

"Emm, uuudah tadzah" jawabku ragu

"Kenapa kok seperti ragu untuk menjawab" tanya ustadzah karna jawabanku meragukan

"Soalnya saat dirumah udah menghafal dan setoran sama bunda tapi akhir-akhir ini jarang untuk Murojaah hafalannya" jawabku

"Yaudah gak papa, mulai dari awal lagi ya, biar hafalan lama gak hilang dan tetap untuk ziyadah" tutur ustadzah shofia.

"Iya tadzah, dari juz 30 dulu boleh kan ustadzah, " tanya ku

"Boleh banget, dari mana boleh kok asal kamu nya semangat lagi, " jawab ustadzah sembari menyemangati ku

"Terimakasih ustadzah" ucap ku bersemangat

"Sama-sama"

Mendengar jawaban itu aku pun bersemangat kembali dan berniat untuk terus melangkah maju, yang terpenting mulai besok aku gak boleh banyak tidur. Semangat aira

Setelah selesai kami pun kembali ke kamar dan bersiap untuk berangkat kesekolah, btw sekolah kami dan pondok terpisah dan kami harus berjalan keluarga pondok untuk sampai di sekolah tapi gak jauh kok cuman berjarak 3 rumah doang.

Deket banget kan, dan kami harus melewati asrama santri putra, gimna rasanya hanya santri putri yang tau, wkwk....

Sekolah sampai jam 12 kemudian kami balik ke pondok untuk sholat zhuhur berjama'ah setelah itu istirahat makan dan tidur siang karna jam 2 akan ada pengajian bersama abah yai, kitab yang akan dipelajari adalah kitab hadist yang dikarang sendiri oleh beliau, keren bukan...

Sore harinya setelah ashar kami masih ada kegiatan lagi yakni belajar ilmu nahwu dan shorof guna untuk mempermudah baca kitab terutama untuk memahami makna Al-Quran juga.

"Btw, ntar sore kita ngaji sama ustadz siapa ya?" tanya raisa

"Gak tau sih kemungkinan putranya abah yai" jawab haura

"Ha seriusan" sontak naila dan Ratih kaget berbarengan.

"Kan mungkin"

"Tapi setau aku sih iya, karna kata ustadzah shofia sih kemarin gitu, " jawabku memperjelas

"Kita tunggu aja siapa yang akan masuk kelas nanti, udah yuk siap2 sholat jama'ah" ajak haura

Ya haura adalah pengingat kami disela obrolan tak berguna. Terimakasih haura

*happy Reading*

Gate 338 (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang