بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
.
.
."Ahad depan ana akan ke rumah anti, "
Aku berjalan menuju asrama ada beberapa yang mau ku ambil karna tadi kelupaan, kedua orang tua ku masih sowan di ndalem aku berjalan sendiri an. Pandangan ku menyusuri setiap sudut tempat bersejarah ini. Di sini aku mendapat banyak pengalaman baru, ilmu yang selama ini belum ku ketahui tapi nyata nya setelah belajar semakin banyak ilmu yang masih kurang dan belum ku pelajari. Setiap sudut tempat memiliki moment di setiap insan, terutama aku tempat paling nyaman ialah belakang asrama di bawah pohon rindang. Aku akan sangat merindukan tempat ini, kenangan pahit, manis, suka, duka dan luka ku jalani. Rasa nya enggan untuk beranjak tapi kaki ku harus tetap melangkah beranjak menuju impian.
Langkah ku terhenti ketika mendengar perkataan itu, entah di tunjukkan untuk ku atau bukan tapi aku enggan mencapai sumber suara yang jelas ku dengar suara itu, suara laki-laki. Aku melanjutkan langkah menuju asrama
"Aira." panggil nya. Dan aku mehentikan langkah dan menoleh ke arah sumber suara tapi tatapan ku tak bertemu dengan orang nya karna aku yakin itu laki-laki.
"Na'am,"
"Apakah boleh ahad depan ana kerumah anti. "
"Untuk apa?"
"Bersilaturahmi sekaligus ada hal yang mau ana sampaikan pada orang tua anti."
"Sampaikan saja sekarang, orang tua ana masih di ndalem. Kalau antum kerumah ana itu akan menghabiskan banyak biaya, jika tidak sampaikan pada ana langsung biar ana yang akan menyampaikan pada orang tua."
"Maaf jika gak ada hal penting lagi ana duluan gak baik perempuan dan laki-laki berbicara berdua, ana yakin antum lebih mengetahui hal itu." ucap ku lalu pergi. Untuk apa dia mau kerumah ku, ah sudah lah jangan di pikirkan."Jika pun di tolak aku akan berjuang lagi. " lirih nya pelan.
***
"Assalamu'alaikum." aku mengucap salam masuk ke kamar dan teman-teman ku masih di sana mereka akan boyong besok, aku lah yang boyong duluan karna orang tua ku harus pulang ke Aceh lagi karna ada tugas yang gak bisa di tinggal kan.
"Wa'alaikumussalam," mereka serentak menjawab salam
"Ai, kamu jadi boyong sekarang. "
"Iya jadi nai. Aku mau pamit sama kalian semua. Terimakasih atas waktu 3 tahun bersama, terimakasih sudah mau jadi sahabat suka maupun duka. Semoga persahabatan kita sampai syurga ya." lalu aku memeluk mereka. Tangis harus perpisahan terdengar dengan idaman yang perih siapa pun yang mendengar akan ikut terharu dengan ikatan persahabatan antar mereka.
"Ingat harus tetap komunikasi ya. Jalan silaturahmi walau hanya virtual. "
"Siap ustadzah haura."
"Bukan ustadzah tapi ning ai. " timpal Ratih
"Haa demi apa." aku terkejut dengan ucapan Ratih
"Gak ai. Dia ngawur itu jangan di percaya." bela haura
"Ya kita liat aja ntar. " ucap Ratih
"Aku tunggu kabar bahagia nya."
Haura tersipuh malu dengan ejekan teman-teman nya. Kalo jadi ning berarti akan nikah dengan gua dong, gus siapa??"Aku pamit ya, ayah bunda udah nungguin."
"Yuk kita anterin sampai depan." mereka mengantar aku sampai gerbang pesantren. People come and go itu nyata dan selalu terjadi di setiap orang jadi jika pun sedih jangan berlarut tapi ikhlas kan walau sakit menanggung rindu."Eh ai, itu siapa yang lagi ngobrol sama ayah mu. " ucap Ratih melihat dari kejauhan ada seorang laki-laki yang sedang berbicara pada ayah ku. Apa yang mereka bicarakan.
"Gak tau burem loh penglihatan ku." ucap ku, memang wajah nya buram karna aku gak pakai kacamata. Terkadang aku sengaja keluar gak menggunakan kacamata karna itu membantu untuk ghadul bashor itulah salah satu anugrah mata minus, gak papa syukurin aja. Tapi untuk membaca aku wajib make kacamata karna jika terlalu lama melihat tulisan kepala ku akan sakit."Eh iya lupa kamu kan gak pakai kacamata ai. "
"Kang ali bukan sih."Loh bukan nya kang ali udah lulus 2 tahun lalu kenapa bisa ada di sini?
Bisa dong dia kan abdi kesayangan abah yai, sekarang jadi supir ndalem Dan santri kepercayaan abah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gate 338 (On Going)
General Fiction(Bantu follow, vote dan comment, agar elfa semangat nulis nya) Gate 338 atau kebanyakan orang menyebut gate paling romantis karna tempat karna tempat ini titik temu antara suami istri setelah sholat di mesjid nabawi. Dan kisah ini aku buat seroman...