Vote dan comment nya guys, biar aku semangat buat nyelesain cerita nya. Walau sedikit ragu buat nyelesain nya. Tapi tetep aku usahain buat selesai, abis itu akan aku revisi setara total mungkin akan merubah sedikit alur dan ceritanya.
Drama pasutri ini masih berlanjut, entah lah sebab bocil nya Rayyan sedikit tantrum karna demam nya.
Grasak-grusuk mencari posisi nyaman untuk terlelap. Miring kanan salah, miring kiri juga salah, telentang tambah salah, tengkurap! Dah lah capek ya.
"Hufff." helaan nafas berat dari Aira Terasa panas karna suhu badan nya meninggi.
'Ayah, sha gak bisa tidur. ' rengek nya dalam hati
Tak terasa air mata nya menetes begitu saja, karena terlanjur kesal dengan mata nya yang tak kunjung bisa diajak untuk terlelap, badan nya sudah serasa remuk di bantai masa. Caelah.
Rayyan yang merasa kan gerak tak nyaman yang berada di sisi nya, ia pun membuka mata dan benar Aira yang tadi nya sebelum ia terlelap berada di dalam dekapan nya tapi kini sudah berjarak menjauh dari nya.
Rayyan mendekat "Kenapa belum tidur sayang. " ucapnya
Mendengar teguran dari Rayyan, Aira dengan segera menghapus jejak air mata agar tak ketahuan jika ia menangis.
"Gak papa. " jawab nya cepat.
"Hm, sini tidur lagi jangan begadang nanti kepalanya sakit. " bujuk Rayyan supaya Aira mendekat
"Mas kompresin ya supaya kamu enakan, biar tidur nya juga nyenyak. "
Tanpa menjawab Aira langsung menyeruduk Rayyan dan memeluk erat, dengan artian dia tidak mau di tinggal sendirian.
Nyeruduk seperti banteng aja lu ai. Ck
Aira diam dan menikmati posisi nyaman untuk tidur tapi di tengah kantuk nya ia terpaksa harus bangun untuk ke kamar mandi.
Rayyan yang bingung kenapa Aira tiba-tiba bangkit dari tidur nya hendak bertanya tapi. " diem disini jangan kemana-mana, aku mau ke kamar mandi. Inget! Gak boleh pergi. " ucap nya sebelum Rayyan mengatakan sesuatu dari mulut nya.
"Iya sayang. "
Mode pasrah banget ya pak.
Tapi tidak ternyata ya, saat Aira menutup kamar mandi Rayyan bergegas menuju pintu kamar entah apa yang ia ingin lakukan.
"Iiihhh kan di tinggal. " rengek Aira dengan suara serak dan mata mulai mengalir buliran bening tanpa bisa di cegah.
Di belakang nya Rayyan sedikit panik karna mendengar isakan Aira. "Loh kok nangis, mas gak ninggalin dek. " Rayyan mendekap Aira dan menenangkan nya
"Mas cuman dari ngambil ini tadi di anterin sama umma. Sepurane nggih sayang."
Ternyata Rayyan mengambil koolfever untuk Aira karna dia gak bisa ninggalin Aira sendiri an maka dia minta tolong kang Abdi ndalem untuk membelinya di apotik dan umma yang mengantar nya ke depan kamar.
Jadi dia hanya berada di pintu kamar tanpa meninggalkan Aira, tapi karna Aira tak melihat nya makanya si bocil nangis tantrum.
Enggan melihat Rayyan karna malu jadi Aira tetap di dalam dekapan nya dan menyembunyikan wajah nya yang sembab di dada Rayyan.
"Rebahan lagi ya, mas tempel ini di dahi kamu biar panas nya turun terus tidur ya. Mas gak akan kemana-mana. "
"Jangan tinggalin ya. " Aira beranjak naik ke kasur. Rayyan dengan cekatan membantu Aira untuk melepas hijab nya agar tidur dengan nyaman dan melepas ikatan rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gate 338 (On Going)
Genel Kurgu(Bantu follow, vote dan comment, agar elfa semangat nulis nya) Gate 338 atau kebanyakan orang menyebut gate paling romantis karna tempat karna tempat ini titik temu antara suami istri setelah sholat di mesjid nabawi. Dan kisah ini aku buat seroman...