بسم الله الرحمن الرحيم.
.
.
.
.
.
.
.
.🍁🍁🍁
"Kakekk, " shanum berlari memeluk sang kakek. "Sha rindu kakek. "
Hasyim Arsyad- kakek shanum, membalas pelukan cucu perempuan nya. "Kakek juga kangen sama dek sha. Cucu kakek sekarang sudah besar dan makin cantik ya." ucap kakek mencoleh hidung shanum
"Pulang ya kek ikut sha, kami semua rindu kakek,"
, "kakek udah nggak bisa ikut kamu, nanti kita kumpul lagi ya, maaf kan kakek telah memberatkan mu dengan nadzar kakek ya. Tapi tolong penuhi nadzar nya agar kakek tenang melepas cucu kesayangan kakek pada laki-laki yang sudah kakek pilih kan untuk dek sha, jauh sebelum kamu lahir kakek selalu berdo'a agar kamu lahir sebagai perempuan dan ternyata benar saat itu kakek sangat bersyukur. Dan saat itu mimpi kakek bertemu dengan seorang laki-laki namun wajah nya tak terlihat hanya cahaya yang terpancar, Beliau berpesan agar kelak kakek akan memiliki cucu perempuan dan menikahkan nya dengan seseorang, ternyata dia cucu sahabat kakek, mimpi itu tidak hanya satu kali nak, tapi berkali-kali dn itulah yang membuat kakek yakin, dan sebelum itu juga kakek sudah meminta petunjuk pada Allah dan jawaban nya tetap sama. Kakek berharap kamu bisa menerima ya nak. Ingat satu pesan kakek apapun ujian yang akan kamu hadapi kelak selalu libatkan allah dalam mencari solusi, tak ada jalan yang mulus tapi jika dengan ikhlas maka kita akan sanggup melewati nya. "
"Kakek,,,, " panggil shanum saat tersadar dari tidur nya, ternyata mimpi yang sama lagi seperti sebelum nya. Sudah tiga hari ia memimpikan hal yang sama selama dia melaksanakan ibadah umroh.
"Sha kamu kenapa. " ucap maisya mendekati shanum yang menangis tiba-tiba saat bangun tidur.
Shanum langsung memeluk maisya menumpahkan tangis nya lagi. "Gak papa nangis dulu biar bisa tenang setelahnya. "
Cukup lama shanum menangis di pelukan maisya, kemudian dia mengurai pelukan dan menghapus sisa air mata nya.
"Kalau mau cerita kami siap dengerin sha, jangan di pendam sendiri." ujar liza yang juga sudah bergabung
Shanum sudah tenang dan mulai menceritakan dari awal tentang nadzar kakek nya, dan salah satu alasan nya umroh juga untuk mencari jawaban dari semua keraguan di hati nya.
"Hati mu masih ragu sha!" tanya maisya
"Ragu nya sudah berkurang semenjak kakek datang di mimpi ku tapi ikhlas ku belum. " lirih nya."Aku yakin dengan berjalan nya waktu kedepan kamu ikhlas dengan takdir mu sha. Kami memang nggak bisa berada diposisi mu tapi kami paham dengan apa yang kamu rasa, jangan ngerasa sendiri ya kami ada jika butuh sandaran dan pelukan untuk menumpahkan air mata." ucap maisya
"Jazakallah khairan, aku sayang kalian. " shanum memeluk sahabat nya. Sesak di hati nya mulai berkurang sedikit.
"Yuk siap-siap bentar lagi subuh, kita sekalian tahajud di mesjid aja." ajak liza
Mereka bertiga pergi ke masjidil haram melaksanakan sholat dan ibadah lain nya. Jadwal hari ini mereka akan berkeliling sekitaran Mekkah, mendatangi temoat-temlat bersejarah.
Karna waktu mereka terbatas dan mereka harus melanjutkan ke Madinah untuk destiny selanjutnya. Lima hati di Mekkah dan satu minggu kemudian mereka akan menghabiskan waktu di Madinah.
Untuk permasalahan shanum ia sudah mengkonfirmasi dengan kedua orang tua nya bahwa dia bersedia melaksanakan nadzar kakek nya. Berusaha ikhlas dengan takdir, sebab takdir yang sudah di takar tak akan pernah tertukar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gate 338 (On Going)
Fiction générale(Bantu follow, vote dan comment, agar elfa semangat nulis nya) Gate 338 atau kebanyakan orang menyebut gate paling romantis karna tempat karna tempat ini titik temu antara suami istri setelah sholat di mesjid nabawi. Dan kisah ini aku buat seroman...