Gate 338 (On Going)

Bab: 33 Secercah Rasa

*bintang mu semangat ku. Jadi jangan lupa vote dan comment. *

Meluluhkan hati seorang wanita butuh waktu, jika dia wanita paham agama maka tak kan luluh dengan bujur rayu semata tapi ia hanya akan luluh dengan qobiltu nikahaha.

_Baihawi_

 

Sedikit perdebatan kecil antara aira dan Rayyan, sebab aira kekeuh ingin tetap tinggal di kamar bersama teman-teman.
Sedangkan Rayyan mengatakan untuk ikut bersama nya.

Ujian pertama di mulai mas, ngadepin bocil kudu banyakin sabar.  Semangat nas Rayyan. Ck

Aira masuk kamar yang ia tempati bersama dua sahabat nya, dengan perasaan kesal.

Aku mengambil ponsel berniat ingin menghubungi ayah, karna kenapa tidak ada yang memberi tahu ku jika dia datang menyusul kesini.

Rasa kesal ku ingan  meledak sedari tadi tapi ku tahan tetap stay cool di depan semua orang.

Heh anda bermuka dua ya. Ck.

"Assalamu'alaikum sayang nya bunda. Apa kabar. "

"Wa'alaikumussalam bunda, dek sha baik. Bunda apa kabar. " aku mencoba menetralkan kekesalan, belum sempat bunda berbicara tapi aku langsung menyambar,

"Bunda sama ayah kenapa gak bilang kalau dia nyusulin adek kesini, kenapa gak ada yang ngasih tau." cerocos ku dengan nada kesal

"Loh sudah ketemu ya."

"Bunda jawab pertanyaan adek, kenapa malah balik nanya sih bundaaaaa. "

"Biar suprise dek, gimana rasa di susulin suami. Ciee udah ketemu sama suami nya. " ledek bunda.

"Bundaaaa, adek lagi kesel kok malah di ledek. Bunda gak asik adek mau ngomong sama ayah aja. " rajuk ku

"Udah punya suami masih ngambek dek. " bunda semangat meledek aira.

"Ayahhh, bunda ngeselin hikkss. "

Kan nangis.

"Eh kok princess ayah nangis, udah ya bunda gak ngeledek lagi kok."

"Ayah kenaoa gak bilang kalau yang mau nikah sama adek itu dia yah. "

"Hush, dia itu suami kamu sekarang dek gak boleh gitu. Kan kamu sendiri yang gak mau tau nama nya dan gak mau lihat foto nya." ucap ayah

Iya sih kan aku yang nolak kemarin. Apa boleh buat beras sudah menjadi lembek alis jadi bubur

"Tugas ayah sudah berpindah pada suami kamu dek, patuhi perintah suami taat pada suami. Laksanakan semua kewajiban kamu, jangan membantah selagi itu tidak kelu9dari syariat agama dek. Ayah yakin Rayyan laki-laki yang bertanggung jawab dan dia paham agama bisa membimbing kamu. Maaf selama ini ayah masih kurang dalam menjaga mu, semoga Rayyan mampu menggantikan tugas ayah dengan baik. Terima dia sebagai suami kamu dek, memang tidak mudah tapi perlahan akan menjadi indah."

"Ayah tau umur kamu masih sangan muda untuk membina sebuah rumah tangga tapi ayah yakin jika pemimpin yang kami pilih untuk kamu mampu membimbing mu hingga syurga. Mengarungi samudra memang tidak mudah dek tapi yakin lah Rayyan mampu menjadi nahkoda sekaligus pelindung jika ombak  besar sedang menerjang. Berbekal ilmu yang banyak insyaallah kalian akan bahagia."