Bab : 34 Ryziphobia

38 4 0
                                    

Pertarungan do'a telah di menangkan, dan kamu adalah hadiah terindah nya.

_rayyan_

*vote and comment*






"Ai bangun. " aku menepuk-nepuk pelan pipi aira.

Setelah mengantar jid dan jiddah ternyata di kembali dan tidur, salah nya aku lupa memberitahu nya jika aku ingin keluar sebentar membeli makanan karena setau ku dia belum makan siang.

Suami macam apa aku.

Tak ada pergerakan dari aira, aku sudah berusaha membangunkan nya. Kesempatan untuk melihat aira dari jarak dekat, dia tidur aja cantik dengan wajah polos nya tanpa polesan make up.

Ku coba sekali lagi mungkin dia sangat ngantuk karena bergadang. "Ai, sayang bangun dulu yuk. " aku terus mengusap lembut pipi nya.

Ada sedikit pergerakan dari nya, perlahan ia membuka mata dan, "Aaaa, siapa kamu? " teriak nya sambil menarik selimut menutupi wajah nya.

Nasib suami gak di kenali. Ck

Seng sabar gus e.

"Ai kamu lupa. Saya suami kamu ai. " tanya ku

Tak ada jawaban dari aira tapi perlahan selimut yang menutupi nya terbuka memperlihatkan wajah cantik nya dan tentunya wajah tanpa dosa dengan cengiran manis. "Maaf gus sha lupa. "

"Hm, baiklah tidak apa, bangun kamu pasti belum sholat kan. Maaf juga tadi saya lupa memeberitahu kamu saya pergi dan ninggalin kamu di kamar sendiri. "

"Tidak apa-apa gus, saya pamit sholat dulu. " aira beranjak ke kamar mandi.

Padahal niat tadi ingin sholat ashar di mesjid Nabawi tapi malah ketiduran.

Selesai sholat, para cacing-cacing aira berdemo minta asupan. Ia baru sadar jika belum makan siang, terakhir tadi pagi itupun hanya sarapan sedikit.

"Duh mana laper lagi, ajak dia curut keluar aja gak sih. Tapi apa mereka ada di kamar ya. " gumam nya. " pengen jalan tapi malu mau bilang, laper lagi. " lirih nya lesu

"

Gus ---, "

"Dalem,"

"Em, sya mau izin pergi sama liza dan maisya. "

"Kemana? "

"Beberapa tempat bersejarah gus. "

"Kenapa nggak sama saya aja. " tawar nya

"Gimana ya, " lirih nya kecil. " waktu saya di sini cuma tiga hari gus, jadi hari ini saya mau jalan-jalan sama mereka dulu--- besok sampai hati kepulangan sama sampean gus. "

"Baiklah, tapi sebelum kamu pergi makan dulu. "

"Ya." jawab nya.

Padahal tadi dia berbicara panjang membuat hati rasanya senang, namun setelah nya kembali cuek.

Butuh extra efforts buat menaklukkan hati nya.

Aira berjalan menuju meja makan yang tak jauh dari nya. Melihat dan membuka bingkisan dengan tulisan nasi briyani mata Aira membulat seketika.

Gate 338 (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang