Erina mengernyit usai mendengar ucapan Erik. Ia menatap guling sungguhan yang jelas-jelas ada di belakang Erik, tetapi mengapa Erik malah menjadikannya guling?
“Modus lo,” kesal Erina.
Erina mendongak, menatap Erik yang sudah terpejam dengan napas teratur, pria itu sudah kembali tidur. Erina pun mencoba melepaskan belitan tangan dan kaki Erik pada tubuhnya, namun ternyata sulit.
Erina menghela napas. “Ya udahlah, gue tidur aja. Gue juga bakal anggap lo guling,” ucapnya pada Erik.
Erina pun berusaha memejamkan mata sambil balas memeluk Erik seperti tengah memeluk gulingnya.
***
Suara alarm yang berbunyi nyaring membangunkan Erik dari tidurnya. Ketika kedua matanya terbuka, Erik melotot kaget melihat sosok yang tengah ia peluk.
“AAAAA!!!” teriak Erik seperti gadis perawan yang baru saja diperawani secara tak sadar.
Erina langsung terbangun dengan wajah kaget mendengar teriakan Erik.
“Ada apa, Mas? Maling? Penyusup? Di mana?” tanya Erina sambil menatap waswas ke sekeliling kamar.
Erik beranjak duduk lantas menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
“Kamu ... ternyata cewek mesum yang suka masuk ke kamar cowok, ya? Nggak sopan!” seru Erik.
Erina menggeleng. “Enggaklah! Ini Mas Erik yang narik saya tadi malam dan bilang jadiin saya guling!”
“Masa sih?”
“Iya, Mas Erik ngigau mulu tadi malam kayak mimpi buruk.”
“Oh, ternyata gitu.”
Erik terdiam mendengar ucapan Erina. Ingatan tentang mimpi tadi malam berputar di kepalanya. Pria itu lantas menatap Erina sambil tersenyum canggung.
“Maaf, ya. Lain kali kamu nggak perlu masuk ke kamar saya,” ujar Erik.
“Jadi Mas Erik nyalahin saya?”
“Enggak!” sangkal Erik.
“Tadi ngatain saya cewek mesum, sekarang Mas Erik nyalahin saya? Oke, saya yang salah. Cewek emang selalu salah kok.”
Erik seketika panik. Apakah Erina sedang mode mengambek? Astaga, lain kali ia harus berhati-hati sebelum berbicara agar tidak membuat gadis itu marah.
“Enggak, Erina. Saya nggak menyalahkan kamu sama sekali. Saya—” ucapan Erik terhenti saat terdengar suara mobil terparkir di rumah Erina. “Kamu ada tamu?”
Erina menggeleng. “Enggak kok.”
“Terus itu suara mobil siapa?”
Erina mengangkat bahu. Setelahnya terdengar suara yang membuatnya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me vs Mr. Detective (TAMAT)
Romance"MALING! ADA MAL--HMMPPP!" "Ssttt! Diam atau saya cium?!" Berawal dari kasus kematian janggal yang menimpa tetangga samping rumah, Erina (23 tahun) terlibat dengan seorang detektif swasta bernama Erik (33 tahun), pria yang aneh dan menyebalkan. Hubu...