5 - Nyaris Dicoblos

55.7K 2K 98
                                    

⚠️Warning! Mengandung konten dewasa.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas, tetapi Erina masih belum bisa tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas, tetapi Erina masih belum bisa tidur. Perasaan merinding masih ada sejak masuk ke rumah sebelah. Selain itu, ia juga tak bisa tidur karena suara Erik yang sedang bermain game berisik sekali!

You have slain an enemy! Double kill! Triple kill!

Kurang lebih suara seperti itulah yang sejak tadi Erina dengar. Sepertinya Erik sedang bermain game di sofa yang berada di depan kamar Erina, karena itulah suaranya terdengar sampai ke sana.

Ada perasaan kesal sekaligus tak mau kalah. Akhirnya Erina membuka laptop dan menonton film dengan volume keras sampai terdengar keluar kamar. Tadi ia terganggu dengan suara Erik, ia harap setelah ini gantian Erik yang terganggu dengan suaranya.

Belum ada lima menit, Erina mendengar suara pintu kamarnya diketuk.

"Erina, saya boleh masuk?" tanya Erik dari luar pintu.

"Buka aja! Nggak dikunci!" teriak Erina.

"Kamu lagi nonton film? Suaranya kedengeran sampai luar."

Erina mengangguk sembari melirik singkat pada Erik yang berdiri di dekat pintu kamarnya.

"Saya boleh ikut nonton nggak? Bosan, nggak bisa tidur."

Padahal Erina mengharapkan Erik kesal karena terganggu suara dari film yang tengah ia tonton, namun ternyata Erik malah ingin bergabung menontonnya.

"Ayo nonton di luar kamar aja," ajak Erina akhirnya.

Erina membawa laptopnya lantas berjalan ke depan kamar, duduk di karpet bulu dan meletakkan laptop ke atas meja.

"Tapi ini film genrenya komedi romantis, Mas Erik nggak masalah?" tanya Erina.

"Saya bisa nonton genre apa aja."

Erina mengangguk, kemudian mengulangi mengulangi film dari menit awal. Film diputar, terjadi keheningan di antara mereka. Baik Erina maupun Erik sama-sama fokus menatap layar laptop.

Film yang sesuai genrenya, Erik pun sesekali tertawa. Sedangkan Erina lebih menahannya dan sesekali melirik Erik yang tengah tertawa. Erik terlihat semakin tampan saat sedang tertawa.

Erina kembali memusatkan pandangan pada layar laptop. Setengah film berlalu dan tibalah pada perkembangan hubungan romantis antar tokoh yang lebih intens.

Erina menahan napas saat melihat kedua tokoh utama berciuman dengan begitu panas sampai menimbulkan suara. Apa yang ia harapkan dari film barat?! Tentu saja ada adegan seperti itu dan wajar saja. Ia harap tidak lebih parah sampai-astaga!

Erina menutup mulutnya. Ia berharap tidak sampai ada adegan ranjang, namun sepertinya film yang tengah ia tonton hendak menjurus ke sana. Tahu begini tadi ia baca dulu sinopsis dan review filmnya, tadi ia hanya memilih secara asal berdasarkan genrenya.

Me vs Mr. Detective (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang