Beberapa tahun kemudian.
"Adel! Pasirnya jangan dimakan!” seru Erik dengan tampang panik.
Erik bergegas menggendong Adel alias Adeline, anak keempatnya. Seorang anak perempuan yang menggemaskan, tetapi tingkah lakunya sama seperti kakak-kakak cowoknya.
“Pa pa pa …” ucap Adel, kemudian tertawa yang membuat Erik gemas.
“Dibiarin sebentar udah aneh-aneh aja kamu,” ujar Erik lalu mencium pipi sang anak. “Gemesin banget, anaknya Papa siapa? Papa Erik dong!”
Adel yang masih kecil tak paham maksud ucapan Erik, bocah itu hanya tertawa setiap kali Erik menciumi pipinya.
Ketika akhirnya Erina punya anak cewek, satu keluarga besar heboh. Mereka semua senang, termasuk orang tua Erina, bahkan Hendra juga. Apalagi Mama Erik, wanita tua itu bahkan langsung datang saat Erina dikabarkan akan melahirkan.
Tak hanya mereka, dua teman Erik pun langsung menjenguk di rumah sakit, turut heboh mengetahui Erik dapat anak perempuan.
Kini Adel digendong oleh Erik, sedangkan anak-anak lain yang sudah besar bermain pasir dan air laut. Di hari libur ini, Erik, Pras, dan Deon sengaja berlibur bersama keluarga mereka menuju pantai.
“Lily, Sayang. Jangan dekat-dekat air laut, kamu belum bisa renang,” ucap Deon.
Deon yang khawatir pada anak ceweknya pun bergegas menggendongnya, kemudian membawa sang anak menuju Erik dan Pras.
“Sini Kak Lily sama Dedek Adel aja,” kata Erik.
Pras menatap iri pada dua temannya yang punya anak cewek, sedangkan anaknya dua cowok semua. Ingin tambah anak, tetapi Naila—istrinya—tak mau karena katanya sudah terlalu tua. Ya, benar juga sih, mereka yang paling tua di antara yang lain.
Pras meninggalkan dua temannya lalu menghampiri Naila yang sedang asyik mengobrol dengan Erina dan Ivena—istri Deon.
“Yang, pengin punya anak cewek,” ucap Pras tiba-tiba pada Naila.
“Kita jodohin aja salah satu anak kita sama anak ceweknya Mas Deon. Entar jadi punya anak cewek, menantu maksudnya,” kata Naila.
“Hm … ide bagus.”
Pras manggut-manggut, kemudian duduk di sebelah Naila dan menyandar manja sambil memeluk sang istri dari samping. Memang Pras yang paling tua, tetapi tingkah manjanya tidak hilang dan malah semakin menjadi-jadi.
“Belum tentu Lily mau, Mbak,” sahut Ivena.
“Nggak mungkin Lily nolak lah. Anak gue ganteng dua-duanya tuh,” ujar Naila sambil menunjuk kedua anak tampannya.
Erina hanya diam memperhatikan sambil menyeruput es kelapa muda. Walaupun Ivena dan Naila belum tentu serius menjodohkan anak mereka, tetapi untungnya mereka tak membawa-bawa anaknya. Bukannya Erina tak suka anak Ivena dan Naila, tentu ia menyukainya, hanya saja akan ribet kalau cinta yang seamin tak seiman, seperti lagu yang itu.
“Ayo kita foto bareng!” ajak Erik lalu menarik Pras yang masih asyik menempel pada Naila.
Mereka sudah tiba di pantai sejak tadi, bahkan anak-anak cowok mereka sudah basah karena main air, tetapi lupa belum mengambil foto.
Untungnya Erik ingat, kemudian mengumpulkan mereka semua untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Liburan yang menyenangkan, berharap bisa merasakannya lagi.
***
Rincian anak mereka tuh gini gaes:
Erik: 3 anak cowok, 1 anak cewek
Pras: 2 anak cowok
Deon: 1 anak cowok, 1 anak cewekErik paling rajin nih🤣
Akhirnya, udah bener-bener tamat ya. Untuk extra part ada 3 di KaryaKarsa🥰
Happy ending buat Erik & Erina. Makasih yang udah mengikuti kisah mereka, semoga dapat menghibur kalian😍
Sampai jumpa di ceritaku yang lain😘
Bye-bye🙌
Salam dari Mas Erik ganteng dan Mbak Erina cantikss
Follow:Wattpad: ainjae
Ig: ainjae_wattpad
Karyakarsa: ainjae27 Oktober 2023
Salam sayang,
Ai
KAMU SEDANG MEMBACA
Me vs Mr. Detective (TAMAT)
Romance"MALING! ADA MAL--HMMPPP!" "Ssttt! Diam atau saya cium?!" Berawal dari kasus kematian janggal yang menimpa tetangga samping rumah, Erina (23 tahun) terlibat dengan seorang detektif swasta bernama Erik (33 tahun), pria yang aneh dan menyebalkan. Hubu...