26. Luck or Logic ?

22 8 0
                                    

"Hanya ada satu pilihan di setiap jalan dan permasalahan, keberuntungan atau logika?"

SATYAGAMA

⑅⑅⑅

"Aretha ..., jangan melamun gitu, nanti di tinggal sama Dewa tuh!" Ketus wanita paru baya yang mengacak rambut putrinya agar tersadar.

"Ah!!!!! Mama!!! Pa! Liat Mama, rambut ku di acak-acak!" Adu Aretha dengan wajah merah padamnya.

"Ngadu! Udah gede ngaduan!" Imbuh Archard yang sudah rapi dengan pakaian formalnya, membuat Aretha tambah panas.

"Berisik buaya!" Ejek Aretha tak terima.

"Berisik bayi!" Jawab Archard tak mau kalah

"BANG MIKAEL ARCHARD SATYAGAMA!!!"

"BAYI ARETHA!!!"

"Berisik kalian berdua! Diem!" Sela pria paru baya dengan wajah datar tak berperasaan, membuat dua kakak beradik itu terdiam tak bersuara sedangkan sang Ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah Aretha seperti anak kecil.

"Papa mau kasi tau, diem dulu! Mama sama Tante Aditama isi," ujar sang Ayah dengan santainya, bahkan tak ada reaksi yang menghebohkan.

Hening, Aretha mengerjap lucu sedangkan Archard menatap tak percaya ke arah Ayahnya.

"Isi? Bisa barengan gitu, buatnya di kantor siapa tuh?" Gumam Archard yang terdengar oleh Aretha, membuat gadis itu mengerjapkan matanya lagi.

"Mama hamil lagi?! Eh ..., kok lagi?"

"Iya Aretha, dulu pas kamu bayi, abang mu gak terima kalah taruhan sama Papa. Abang pikir kamu cowok, ternyata cewek," ujar sang Ibu sambil menatap malas ke arah putranya.

"Udah kalian berdua berangkat sana! Nanti telat, ngamuk!" Sela sang Ayah lalu mengajak istrinya untuk beristirahat setelah menyalami anak-anaknya secara paksa karena jam yang mepet dengan bel masuk sekolah Aretha.

Aretha menganggap Ayahnya itu lengket seperti lem dengan Ibunya, bahkan jika Ibunya menangis karena menonton drakor yang kena marah dirinya. Jika Ibunya badmood saat memasak, pasti yang kena marah kakaknya. Dia jadi takut, jika adiknya membuat Ibunya cemburu pasti yang kena marah adiknya sendiri, ah, keluarga yang harmonis! Paket komplit!

***

Mood Aretha bagus hari ini, dia akan menjadi kakak. Tapi di sisi lain dia akan sangat sibuk jika adiknya yang keluar adalah laki-laki, jika adiknya sudah besar pasti akan menjaga Aretha, mungkin saja.

"Melamun terus, mikirin Mama?" Ejek Theo yang sibuk bermain rubrik sembari memperhatikan Aretha, sepertinya suasana hati gadis kecil itu sedang meledak-ledak.

Aretha hanya mengangguk kecil, melihat foto-foto bayi yang ada di ponselnya. Rapat OSIS yang membosankan selesai, Aretha bisa bersantai sekarang. "Dewa gak seneng emang, bakal punya adek lagi?"

Seketika wajah Theo kusam, "kayaknya belum ada 1 tahun adek gue di dunia, minta balik ke perut Mommy lagi. Kayak ucapannya John," ujar Theo dengan badan yang sudah lemas di sandarkan pada punggung kursi.

BonaventuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang