"Kata pengorbanan terlalu besar untuk orang tulus seperti mu."
❝WILSON❞
⑅⑅⑅
Hari semakin dekat menuju ulang tahun Arvin, semua persiapan sudah di rundingkan bersama. Sesuai prediksi Aaron, semua persiapan di tanggung oleh Ayahnya. Ya, kalau bisa suatu saat nanti Aaron tak ingin memiliki anak agar Ayahnya tidak memanjakan anak-anaknya.
Sebentar lagi Aaron juga libur semester, membuatnya menghayal hal apa saja yang biasanya Ayah dan anak lakukan saat liburan. Aaron bisa saja mengajak Arvin keluar negeri, nonton bersama, jalan-jalan, tapi sepertinya waktunya tidak lama.
"Yanda, 3 hari jalan-jalan keluar kota rasanya apa? Hambar. Jumat pergi, sampai di sana Sabtu, malam Minggu jalan-jalan sampai pagi, Minggu sore pulang. Gak seru," tutur Aaron tak semangat. Ayahnya menawari Aaron jalan-jalan ke kampung halaman Ibunya, sepertinya tidak puas jika 3 hari.
"Ya sudah, atur saja semau mu. Kalau sudah ketemu hari, dan tinggal di mana, kabari Yanda."
Aaron keluar dari ruang kerja Ayahnya, setelah berdebat panjang tentang liburan. Sebenarnya Aaron sudah terbiasa liburan di markas, bersama teman-temannya, keliling melihat sawah, dan lain sebagainya.
"Kayaknya main ke kampung enak deh, main lumpur di sawah, cari belut, ke sungai, cari ikan terus di bakar, kemah di alam, seru juga ..." Gumam Aaron sembari mengkhayal hal-hal mengasyikkan, sepertinya sebentar lagi Aaron akan mengabari teman-temannya.
"Gue gak bisa ajak Chelsy, lo tau sendiri orangnya alay lebay kurang belay," ujar Theo malas, setelah mendengar ide liburan Aaron.
Mereka berkumpul di markas, berlima dengan sebungkus rokok yang menemani. Membahas pasal liburan di kampung dan alam, membuat John dan Zack bersemangat.
"Iya sih, pasti bagian cari kayu gue sama Zack, Chelsy lengket terus sama Theo sampai Theo gak bisa ngapa-ngapain," imbuh Kent sembari tangannya sibuk melipat sisa origami yang tergeletak di meja ruang tengah.
"Gue bisa aja ajak Rebecca, biar bagian masak dia sama Aretha. Gue bisa kok cari kayu banyak, sama Kent juga. John sama Aaron bagian pasang tenda, Theo sama Chelsy jagain barang-barang sama anak-anak itu pun kalau ortu kita ngebolehin bawa anak kita," tutur terus terang Zack, dengan angan-angannya yang kelewat matang.
"Gue cari kayu aja, Kent biar sama Aaron masang tenda," sela John dengan wajah yang tampak kasian dengan Kent. Ya, jika dipikir-pikir saat pertama kali masuk SMA, acara pramuka, tubuh Kent penuh bintik merah karena di gigit nyamuk saat mencari kayu bakar.
***
"Ayah, main yuk!" Ajak Arvin yang tengah duduk di karpet dengan teman-temannya, ada Tetra, Kendra, Zoel, dan June. Anak-anak kecil yang bermain bersama-sama.
"Kalian aja deh, Ayah abis ini sibuk," jawab Aaron yang bersandar di punggung sofa. Beberapa hari ini ia sibuk mengurus beberapa bagian yang memang harus Aaron tangani untuk acara ulang tahun Arvin.
Sore ini, acara yang cukup ramai akan terlaksana. Aaron tidak bisa membayangkan, siapa saja yang datang. Aaron harap Ayahnya tidak kelewatan, bisa-bisa rekan bisnis Ayahnya yang di undang.
"Arvin ganteng banget," puji Aretha yang sudah cantik dengan dress selutut berwarna merah dengan ukiran bunga mawar putih, sedangkan Arvin memakai jas mini yang pas dengan tubuhnya.
"Bunda Retha juga cantik!" Ujar Arvin dengan pipi yang berisi menambah kesan gemas. Mereka berdua duduk di ruang tengah menunggu Aaron dan Rafael yang sempat bertengkar karena penampilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonaventura
Teen FictionREVISI SETELAH END !!! ⚠️Follow kalau mau baca⚠️ ⚠️Kalau udah di baca, minimal vote & komen⚠️ ⚠️Kalau ada yg plagiat, lapor segera⚠️ Penuh dengan kegilaan, kesadisan, kekerasan, yang sangat-sangat-sangat di sarankan untuk di dampingi orang tua!!! Aa...