CHAPTER 12

30.6K 2.2K 430
                                    

Video dan foto Elder Joan bisa kalian lihat juga di highlight yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Video dan foto Elder Joan bisa kalian lihat juga di highlight yaa!

****

Elder pegang ceruk leher wanita itu kemudian ia merunduk, memiringkan kepalanya lantas menyatukan bibir mereka di hadapan teman Joan. Joan membelalak, sempat mendorong dada Elder namun Elder sigap menahan tangan Joan, melumat bibir Joan dan akhirnya Joan terdiam, membiarkan Elder menciumnya dalam-dalam terasa sangat merindukan.

Tak ingin menyudahi. Lebih Elder tekan lagi tengkuk leher Joan, menggenggam kedua tangan Joan kemudian ia bawa ke dadanya, semakin dalam mengisap bibir perempuan itu ditemani musik bar yang mendukung.

Kecil sayu-sayu Elder membuka mata, melihat Joan terpejam dan tak berminat membalas ciumannya. Di sini hanya ia sendiri yang melumat, hanya bibirnya sendiri yang bergerak sementara Joan hanya diam tanpa membalas apa pun.

"Balas aku," bisik Elder di depan bibir basah Joan. Sedetik kemudian Elder kembali menyambar bibir Joan, membawa pula kedua tangan Joan dan kini melingkar pada pinggangnya.

Joan bernapas cepat tatkala Elder terasa beringas memakan bibirnya. Dia tumbuk dada Elder sungguh-sungguh namun pria itu masih tak mau melepaskan bibirnya yang kini sudah terasa panas terus diisapi.

"Hmphh!" Joan sesak napas, ia berusaha menarik bibirnya menjauh, namun tiba-tiba Elder menungkup kedua pipinya.

Pria itu lebih dalam lagi menjajah bibir Joan yang selama ini selalu memaki-makinya, mengatainya dengan segala jenis sumpah serapah, dan bahkan mengutuknya.

Teman Joan si bar tender sampai membekap mulut, dia melongo melihat Joan dimakan bibirnya sepanas dan seliar itu. Ciuman terpanas yang pernah dilihatnya. Seperti ada emosi yang ikut serta.

"Fuck you!"

Joan memaki, mengacungkan kedua jari tengahnya kepada Elder setelah ia berhasil melepaskan bibir mereka. Tajam ia menyorot Elder, tetapi pria itu hanya terkekeh dan memandangi bibir basah Joan alih-alih segera pergi.

"Masih tetap menolak? Aku tahu kau merindukanku," timpal Elder.

Joan mendengkus muak, mengelap bibirnya kasar-kasar, mendorong dada Elder kuat lalu ia turun dari kursi segera berjalan meninggalkan bar tersebut. Elder kejar, ia susul Joan lalu berhasil ia tangkap tangan perempuan itu ketika Joan akan naik ke atas motor.

"Jangan mengejarku!" bentak Joan lantang. Dia empas kuat tangan Elder hingga terlepas dari tangannya.

"Aku menyukaimu." Tiba-tiba Elder menimpali. Dia maju selangkah dan kembali menangkap tangan Joan, menahannya agar jangan cepat pergi. Masih rindu.

Joan menengadah menatap Elder jengkel berlapis muak. "Aku menyesal malam ini bertemu lagi denganmu," kata Joan penuh penekanan. Terkatup erat rahangnya saat berucap.

SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang