*Malam haripun tiba
"Sayang aku sudah didepan tempat kerjamu kenapa kau belum keluar ini sudah jam waktunya kau pulang"
Tanya Sandi diseberang telfon sembari melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya karna jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam.
"Iyah tunggu sebentar aku sedang berkemas kemas untuk pulang kau tunggu saja disitu aku akan segera keluar" Jawab Fania.
Faniapun menutup sambungan telfon dari Sandi bergegas untuk pulang, bersama ketiga temannya Faniapun akhirnya keluar dari toko. Sandi yang melihat Fania sudah berada diluar toko segera turun dari mobilnya dan menghampiri Fania.
"Sayang kenapa kau lama sekali ini sudah malam ayo kita pulang"
Ajak Sandi tiba tiba datang lalu menggandeng tangan Fania tanpa memperdulikan ketiga teman Fania yang memperhatikannya. Ketiga temannya mengakui Sandi begitu tampan membuat mereka iri dengan keberuntungan Fania bisa dikelilingi pria tampan termasuk Ruis yang telah meninggal.
"Ekhemmm heh San pamit ke!!"
Sela Lusi yang membuat Sandi menoleh dan tersenyum karna merasa tidak enak Sandipun meminta maaf pada ketiga teman Fania.
"Eh iya maaf teman teman kita berdua pulang duluan yah"
Dengan tersenyum sangat tampan dimata ketiga teman Fania yang membuat mereka melotot dan terbenggong.
"Hey kalian kenapa aku sudah minta maaf kenapa malah melotot apa aku salah lagi?"
Fania yang melihat ketiga temannya benggong seketika tau mereka sedang terpesona dengan wajah tampan milik Sandi. Dengan reflek karna miliknya sampai dipandang ketiga temannya begitu lama seketika itu Fania memukul pundak Naeli yang kebetulan pas berada disampingnya tidak jauh dari Fania alhasil mereka bertigapun terperanjat kaget.
"Aduhh Fania sakit!!" Jawab Naeli
"Sandi sudah minta maaf kenapa kalian melotot dan benggong begitu"
"Iyah kita maafin kok" Seru ketiga teman Fania
"Ya udah kita berdua duluan yah, Ayo sayang".
Ketiga teman Faniapun mengangguk dan tersenyum, Sandipun menggandeng tangan Fania untuk segera mengajaknya pulang. Begitu mereka sudah berada didalam mobil.
"Sayang kau bisa libur tidak besok? aku ingin mengajakmu jalan kita pergi ke suatu tempat, Apa kau mau?"
"Em sebenarnya aku bulan ini belum ambil jatah libur ya sudah nanti aku akan mengirim pesan pada pak Lana untuk mengambil hari libur besok"
"Benarkah? aku senang sekali, besok kita jalan jalan yah, aku akan menjemputmu jam 9 pagi pokoknya besok kita seharian jalan jalan"
"Iyah, Ya sudah kapan kita pulangnya mobil ini tidak akan sampai dirumahku kalau kau tidak mengendarainya"
"Iya sayangku kita pulang sekarang yah, oh iya aku tadi membeli sesuatu untuk ibumu aku nanti langsung pulang saja dan ini berikan pada ibumu dariku"
"Kau selalu membelikan ibuku makanan aku tidak enak"
"Sayang tidak apa apa, Aku senang memberikannya untuk ibumu anggap saja dari calon mantu"
Jawab Sandi terkekeh yang membuat Fania tersenyum Sandi memberikan sesuatu didalam plastik yang langsung diterima oleh Fania. Setelah selesei Sandipun segera menyalakan mesin mobilnya dan melaju pergi untuk mengantarkan Fania pulang kerumahnya.
30 menit kemudian merekapun akhirnya sampai.
"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang" Ucap Fania
"Iya sayang sama sama"
"Ya sudah aku turun dulu yah"
Sandi yang melihat Fania hendak turun dari mobilnya seketika menahan pergelangan tangan Fania yang membuat Fania menoleh.
"Yara ada apa?"
"Emmm Fania apa aku boleh? Em apa aku boleh emm?"
Faniapun mengerutkan alis Sandi ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat binggung.
"Boleh apa?"
"Emm itu ah tidak jadi ya sudah lebih baik kau masuk sudah malam aku pulang dulu yah?"
Faniapun makin binggung tapi segera turun dari mobil Sandi. Begitu Fania turun setelah melambaikan tangannya pada Sandi Fania segera masuk rumah dan Sandi melaju pergi dari situ ditengah perjalanan Sandi menepikan mobilnya berhenti dan memukul setir dengan geram.
"Sialan! Kau ini kenapa San kau hanya ingin meminta ciuman darinya kenapa kau begitu gugup, Kenapa kalau dengan gadis lain kau sangat gampang sekali memintanya tapi kenapa dengan Fania sangat susah sekali kau benar benar seakan menjaganya, Ada apa denganmu!!"
"Fania kenapa aku begitu nyaman denganmu padahal niatku hanya ingin membuatmu melupakan masa lalumu, Aku melihat mata sendu dalam dirimu apa kau masih memikirkannya sekarang walau kau sudah menjadi kekasihku, Aku bahkan sampai merasa tidak rela jika kau masih memikirkannya tidak tidak, Tidak mungkin aku mencintainya ingat San ingat!! Kau hanya ingin membuatnya tersenyum bahagia untuk melupakan masa lalunya iya hanya untuk melupakan masa lalunya".
Gumam Sandi terus menyangkal perasaannya sendiri, Padahal pada kenyataannya Sandi juga sudah mencintai Fania tanpa ia sadari karna tujuannya yang terus mendorongnya hanya untuk membuat Fania melupakan masa lalunya lebih dominan dari pada perasaannya.
Ketika sedang memikirkan tujuannya terhadap Fania terdengar dering ponselnya berbunyi dan dilihatnya ternyata Andra adik dari Sandi, Sandipun segera mengangkatnya.
"Iyah ada apa?"
"heh kak dimana, kau tau? tiga bulan lagi dia akan pulang putuskan saja hubunganmu dengan Fania"
"Masih tiga bulan lagi masih lama"
"Kau tau tidak? ayah dan ibu sedang membicarakan Fania denganmu sepertinya cepat atau lambat kau harus meresmikan hubunganmu"
"Apah!! Apa maksudmu! Ayah dan ibu bicara apa?"
"Yang aku dengar ayah dan ibu mengintrogasi pak Hasan kau sedang dekat dengan siapa? dan pak Hasan mengatakan kau sedang berhubungan dengan Fania sepertinya ayah dan ibu menyukainya, Karna pak Hasan menceritakan seluk beluk kehidupan Fania lebih baik kau akhiri saja hubunganmu dengan Fania sebelum terlambat"
"Nanti akan kupikirkan"
"Ck jangan sampai kau malah jatuh cinta padanya kak ingat! Kekasihmu yang sebenarnya akan pulang dalam waktu tiga bulan ini"
"Iya iya kau tenang saja ini akan menjadi urusanku, Aku akan menyelesaikan semuanya sendiri"
Setelah itu Sandipun menutup sambungan telfon Andra diapun mulai berfikir bagaimana caranya melepaskan Fania dia belum lama menjalin hubungan. Tidak mungkin secepat itu memutuskan hubungan dengan perasaan yang tidak menentu Sandi membiarkannya saja dulu, Lalu menyalakan mesin mobilnya lagi melaju untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodohku
FanfictionFania Sari dan Ruis Adrian adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. tapi takdir cinta mereka berdua harus kandas. Ruis Adrian telah meninggal dunia dalam hubungannya yang hampir lima tahun, meninggalnya Ruis membuat...