"Jangan berharap Fania akan menjadi istriku aku akan memperjuangkannya dan tidak akan memberimu kesempatan kau mengerti!"
"Hm kita lihat saja nanti biarkan Fania memilih kau juga harus rela jika dia lebih memilihku nantinya"
"Ya kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti kita bersaing secara sehat siapa yang akan dipilih Fania baiklah sepertinya aku salah tempat tidak ada informasi yang aku dapatkan terima kasih aku pergi dulu"
Mariopun mengangguk mempersilahkan Sandi pergi tapi juga mengerutkan alis melihat wajah Sandi lebam seperti habis berkelahi tapi dia cuek saja namanya juga laki laki.
Setelah berbincang sebentar dengan Mario Sandipun segera mencetak foto Fania dengan beragam ukuran dia mencetaknya begitu banyak dengan pose foto Fania yang berbeda beda dari yang tersenyum tertawa hingga yang terdiam sekalipun.
Setelah selesai mencetak foto dia segera pulang dengan membawa foto Fania yang sudah dicetak dan beberapa pigura yang sengaja dibelinya dia bahkan sampai membeli pigura berukuran besar untuk menempelkan foto Fania yang berukuran kecil sebanyak dan seluas pigura yang dibelinya.
Begitu sampai dirumahnya diapun menuju kamarnya menyibukkan dirinya dengan memasang foto Fania yang dia cetak begitu banyak dia bahkan sampai tersenyum senyum sendiri melihat foto Fania yang sangat manis menurutnya.
"Fania kau sangat manis dan juga cantik, aku akan menunggumu kembali aku akan bersabar dan sebagai gantinya setiap hari aku akan melihatmu dikamar ini walau hanya melihat fotomu ini hanya untuk mengobati rasa rinduku saja semoga kau dalam keadaan baik baik saja sekarang aku mencintaimu Fania."
Gumam Sandi berbicara sendiri sembari mencium foto Fania lalu mulai memasang foto Fania didinding kamarnya dimeja nakas sebelah ranjang tidurnya berjejer foto Fania juga bahkan hampir seisi kamarnya terpenuhi dengan foto Fania tapi dia merasa bahagia biarlah orang lain mengatakan dia gila, Dia sadar dia memang tergila gila dengan Fania.
*Keesokkan harinya
Seperti janjinya Silsiliapun pergi menuju rumah keluarga Sandi dengan gembira dan senyum yang tak lepas dari bibirnya Silsilia pergi dengan membawa motornya menuju rumah Sandi begitu dia sampai diapun mengetuk pintu rumah Sandi.
Mendengar ketukan dipintu Firlypun segera membukanya dan melihat Silsilia yang datang dalam hati Firly memuji kecantikan Silsilia.
"dia sangat cantik, tapi sayang sekali tabiatnya buruk" Gumam Firly dalam hati melihat Silsilia dari atas sampai bawah.
"Kau yang bernama Silsilia?" Tanya Firly
Dengan tersenyum canggung Silsiliapun menganggukan kepalanya dan tersenyum seperti menunjukkan pada Firly kalau dia adalah gadis baik baik Firlypun balas tersenyum walau dalam hatinya merasa sebal tapi mempersilahkan Silsilia untuk masuk dan mengatakan untuk menunggu sebentar diruang tamu karna Firly ingin memanggil Hermawan dan yang lain.
Begitu sudah memberitahu Hermawan dan Andra setelah itu Firlypun memberitahu pada Sandi yang berada dikamarnya saat Firly masuk dia terkejut dengan kamar Sandi yang penuh dengan foto Fania tapi dia memaklumi cintanya pada Fania memang begitu besar.
"Nak Silsilia sudah datang" Ucap Firly menghampiri Sandi yang sedang duduk dikursi memandangi foto Fania.
"Ibu bicara dulu dengannya apa yang ingin ibu tanyakan dan sampaikan setelah selesai suruh dia menemuiku dikamar ini" Jawab Sandi tanpa mengalihkan pandangannya.
"Baiklah sayang ibu keluar dulu menemuinya yah"
Jawab Firly yang dibalas anggukan oleh Sandi Firlypun segera keluar dari kamar Sandi menuju ruang tamu disana sudah ada Hermawan dan Andra yang menemani Silsilia diapun segera menyusul dan ikut duduk diruang tamu.
"Kau yang bernama Silsilia?" Tanya Hermawan
"Hm iya om saya Silsilia" Jawab Silsilia tersenyum
"Alasan kami mengundang kau kemari hanya untuk meminta maaf atas perlakuan Sandi yang telah menyakitimu dan maaf Sandi juga tidak ingin kembali menjalin hubungan denganmu saya harap kau memaklumi keputusannya karna Sandi lebih mencintai Fania bukan dirimu kau tau kan cinta tidak bisa dipaksakan saya sebagai orang tua Sandi mewakilkan permintaan maafnya padamu maafkanlah putra kami Silsilia"
"Aku sebenarnya tidak ingin mengakhiri hubungan ini om tante tapi jika Sandi memang lebih memilih mengakhirinya baiklah tidak apa apa mungkin kami berdua tidak berjodoh"
Dengan tersenyum ramah Silsiliapun memaklumi kepuutusan Sandi walau dalam hatinya merasa tidak terima bagaimana bisa seorang Silsilia yang menurutnya cantik bisa diputuskan oleh Sandi diapun merutuki Fania adalah dalang dari semua yang terjadi.
"Sialan awas kau Fania aku akan benar benar membuatmu menderita kita lihat saja nanti"
Gumamnya dalam hati dengan wajahnya yang masih memperlihatkan sikapnya yang terlihat seperti gadis baik baik setelah Hermawan menyampaikan permintaan maafnya Firlypun menyuruh Silsilia untuk segera menemui Sandi dikamarnya atas perintah Sandi sendiri dengan semangat Silsiliapun segera pergi menuju kamar Sandi dengan diantarkan oleh Firly, Firlypun membuka pintu kamar Sandi dan menyuruh Silsilia untuk segera masuk kemudian meninggalkan mereka berdua.
Begitu berada didalam kamar Sandi Silsilia terkejut dengan banyaknya foto yang terpasang didinding kamar Sandi yang membuatnya mengepalkan tangannya penuh emosi karna yang dilihatnya semua adalah foto Fania membuatnya merasa panas dan cemburu.
"Sialan!! Pemandangan apa ini membuatku mual" Gumamnya dalam hati sembari menghentak hentakkan kakinya.
Dengan sebal Silsiliapun melangkah mendekati Sandi yang terduduk diranjang membelakanginya begitu dekat diapun langsung duduk diranjang bersebelahan dengan Sandi.
"Apa kau bisa duduk dikursi saja aku tidak suka kau duduk disampingku"
Ucap Sandi santai dan menyuruh Silsilia untuk duduk dikursibdengan perasaan sebal Silsiliapun segera pindah dan duduk dikursi yang berada dikamar Sandi.
"Sudah apa ada yang ingin kau sampaikan? Setelah kau mencampakkanku karna bertemu gadis lain yang bahkan sangat jauh dibandingkan aku ku fikir seleramu tinggi tapi ternyata kau bisa juga tergila gila dengan gadis yang biasa saja uuu sangat memalukan yah"
Cemoh Silsilia dengan tersenyum remeh Sandipun tersenyum mendengar Silsilia mencemoh Fania dan dirinya dia tidak menyangka perilaku Silsilia benar benar berbeda sebelum dia memutuskannya.
Dia fikir selama ini Silsilia adalah gadis lembut dan juga sangat baik melihat kerja kerasnya membantu perekonomian keluarganya sampai harus keluar kota tapi nyatanya karna cintanya itu membuat dia hilang akal benar benar kenyataan tak terduga yang baru Sandi ketahui dari sosok Silsilia.
Sandi juga menyadari mungkin karna dirinyalah Silsilia menjadi seperti ini tapi perbuatan Silsilia tidak bisa dibenarkan dia bahkan sampai membuat Andra dan juga dirinya berkelahi dan melemparkan semua kesalahan pada Fania padahal dalang dari semua kejadian itu adalah Silsilia sendiri.
"Ku fikir mantan kekasihku yang ini adalah gadis tercantik secantik wajahnya tapi ternyata malah sebaliknya yah." Ucap Sandi menatap Silsilia tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodohku
FanficFania Sari dan Ruis Adrian adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. tapi takdir cinta mereka berdua harus kandas. Ruis Adrian telah meninggal dunia dalam hubungannya yang hampir lima tahun, meninggalnya Ruis membuat...