*Sebelumnya
"Sandi! dari mana saja kamu sini ayah ingin bicara!"
Tegur Harmawan melihat Sandi yang baru pulang lalu menyuruhnya untuk duduk bersama Firly sang ibunda dan juga dirinya.
"Biasalah yah anak muda". Jawab Sandi santai
"Anak muda? Kau sudah tua San umurmu sudah cukup untuk menikah" Sela Firly ikutan menegur.
"Ibu aku pasti akan menikah tapi tidak sekarang".
"Ibu dengar kau sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Fania ibu dan ayah sudah menyelidiki gadis itu, Bawa dia kehadapan ibu dan juga ayah"
"Ibu ayah untuk apa aku membawanya kesini kita belum lama menjalin hubungan saat ini kita masih mengenal satu sama lain dulu"
"Tidak usah banyak alasan kau sudah dewasa Sandi jangan suka mempermainkan seorang gadis"
Kesal Firly sang ibunda melihat anak sulungnya bertingkah Sudah banyak gadis yang telah menjadi kekasihnya tapi belum ada satupun gadis untuk dijadikan istrinya. Karna geram dan tidak tau harus berbuat apa lagi Firly dan Hermawan mendesak Sandi untuk mempertemukannya dengan Fania dari keterangan orang suruhannya dan informasi dari pak Hasan membuat mereka berdua yakin Fania adalah pilihan yang tepat untuk Sandi.
"Ibu aku tidak mempermainkan seorang gadis, Mereka sendiri yang menawarkan diri untuk menjadi kekasihku bukan aku yang mengejarnya"
"Sandi!! Jangan karna kau terlahir tampan dan disukai banyak gadis kau seenaknya mempermainkan para gadis ingat! Sandi kau akan menuai apa yang telah kau perbuat" Bentak sang ayah.
"Ayah memang itu kenyataannya"
"Sejak kapan kau menjadi pria yang sombong ayah tidak ingin sesuatu terjadi padamu nak semua perbuatan akan ada balasannya entah itu baik ataupun buruk"
"Ayah aku tau apa yang harus aku lakukan!"
"Sudah sudah, Sandi besok kau harus bawa Fania kesini perkenalan dengan kami berdua kami ingin kau meresmikan hubunganmu dengan Fania" Sela Firly
"Tapi ibu! ini terlalu cepat aku sebenarnya?"
Ketika Sandi ingin berkata ayahnya seketika menyela perkataannya.
"Sebenarnya apa! Sebenarnya kau mau mempermainkannya juga! Sekarang kau pilih langsung menikah atau tunangan terlebih dahulu!" Tekan Hermawan
"Tapi ayah!!"
"Tunangan!! Atau menikah!!" Sela Firly ikut menekan.
"Baiklah ayah ibu aku memilih tunangan terlebih dahulu."
Jawab Sandi pasrah yang dibalas anggukkan oleh Firly dan Hermawan, Setelah perdebatan itu Firly dan Hermawan segera bangun dari duduknya meninggalkan Sandi yang masih terdiam dan menunduk.
"Ya kan aku bilang juga apa kak kau terlambat sekarang"
Sela Andra yang tiba tiba datang entah dari mana lalu ikut duduk disamping Sandi. Sandipun mendongakan kepalanya menoleh pada Andra.
"Iya kau benar dan sekarang aku harus bagaimana?"
"Ikuti saja kemauan ibu dan juga ayah nanti kalau dia pulang kau putuskan pertunanganmu kalau ibu dan ayah tanya kau akan menikahinya kapan? Bilang saja tiga bulan lagi tapi sebenarnya kau akan memutuskannya cari alasan apapunlah alasankan banyak"
Sandipun mengerutkan alisnya berfikir dan menimang nimang ide yang diberikan oleh Andra dan menurut Sandi idenya cukup mudah.
"Otakmu pintar juga yah bolehlah idemu itu sekarang aku ikuti saja dulu, Hanya pura pura bertunangan berpura pura juga bahagia sangatlah gampang"
"Kasihan juga kekasihmu yang sedang jauh sekarang kau selingkuhi dia berkali kali dan sekarang tidak tanggung tanggung juga kau malah bertunangan dengan gadis lain pria macam apa kau ini"
"Kau tau? Aku bosan harus menunggunya walaupun aku sangat mencintainya tapi biarlah salah dia yang nekat pergi dariku, Jadi ya anggap saja masa lalu kalau dia datang tinggal balikan lagi saja simplekan, Kau kan juga tau dia sangat tergila gila padaku"
Jawab Sandi santai yang membuat Andra sampai geleng geleng kepala kakaknya begitu tampan, Menjadikannya pria yang sombong karna disukai banyak gadis karna ketampanannya itu.
"Dia selalu mengirim pesan email padaku karna kau tak pernah membalasnya sayangnya kau bilang mencintainya tapi kok ya nggak setia"
"Resiko dia punya kekasih tampan sepertiku sudahlah aku mau istirahat cape besok aku mau kencan dengan Faniaku sayang"
"Ck kau tidak mencintainya jugakan kak?"
"Bukan urusanmu!!"
"Memang bukan urusanku, aku hanya setuju kau bersama dia kak, Dia yang cantik dan juga baik dia bahkan rela pergi darimu hanya untuk mencari uang agar bisa menikah denganmu"
"Iya kau benar makanya biarkan dia bekerja sesuka hatinya aku tinggal menunggu dia pulang lalu menikahinya"
"Kau yakin dia akan tetap menerimamu, Secara kau kan sudah selingkuh darinya sampai tak terhitung jumlah gadis yang kau kencani"
"Kalau dia tidak mau aku bisa cari lagi, Tapi sepertinya dia tetap mau denganku secara dia kan sangat mencintaiku"
"Ck hati hati kak kau bisa kena karma, Karma masih berlaku untuk pria sombong sepertimu!"
"Ck biarin aku sedang menikmati hidup judulnya sedang menikmati masa lajang bukankah begitu adikku sayang"
Sandipun beranjak dari duduknya pergi menuju kamarnya meninggalkan Andra yang geleng geleng kepala melihat tingkah sang kakak.
"Ketampananmu menjadi asetmu ya kak bahkan semua gadis bisa bertekuk lutut padamu, Apa nantinya akan ada gadis yang membuatmu bertekuk lutut, Membuatmu berubah dan pastinya kau hanya dimilikinya seorang" Gumam Andra
Didalam kamar Sandipun memikirkan ide Andra apakah dia tega meninggalkan Fania tapi dia juga akan meninggalkannya karna dia akan kembali dengan kekasihnya yang sebenarnya dalam waktu tiga bulan mendatang.
"Apa aku sanggup meninggalkannya aku selalu bahagia bila didekatnya aku juga selalu nyaman bila didekatnya, Apa aku mencintainya? Tapi aku juga masih menunggu kepulangannya kekasihku yang aku tunggu sekian lamanya"
Gumam Sandi dalam hati melihat foto kekasihnya yang sedang berada jauh dari dirinya didalam ponselnya lalu dia beralih melihat foto Fania yang sedang tersenyum membuatnya ikut tersenyum.
"Fania kau sebenarnya juga cantik tapi wajah manismu lebih dominan dari wajah cantikmu entah mengapa aku sangat menyukai senyum manis diwajahmu itu."
Tanpa disadarinya Sandipun mencium foto Fania diponselnya seperti orang gila dia benar benar merasakan kebahagian tersendiri bila bersama Fania. Tanpa dia sadari Fania sudah masuk dalam fikiran dan hatinya walau perasaannya selalu menyangkal hal itu dia masih belum bisa menyadari perasaan yang sebenarnya terhadap Fania karna tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodohku
FanficFania Sari dan Ruis Adrian adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. tapi takdir cinta mereka berdua harus kandas. Ruis Adrian telah meninggal dunia dalam hubungannya yang hampir lima tahun, meninggalnya Ruis membuat...