Silsilia dan Heris

32 2 0
                                    

"Heris."

masih dengan berlinang air mata Silsilia memandangnya dengan serius menatapnya tanpa berkedip lalu berdiri dari duduknya mensejajarkan badannya berdiri berhadapan dengan Heris.

"Apa aku datang diwaktu yang tepat Silia?"

Tanya Heris pada Silsilia diapun masih diam membeku menatap Heris yang tersenyum kepadanya.

"Berikan aku pelukan Silia kita kembali bertemu dengan janjiku yang akan menemuimu disaat kau menangis seperti sekarang kemarilah"

Dengan rasa sedihnya dan segala kerinduannya pada Heris Silsiliapun akhirnya memeluk Heris erat dan kembali meraung menangis terisak dalam pelukan Heris. Herispun membiarkannya saja dia memberi waktu Silsilia untuk meluapkan kesedihannya.

*Flasback tiga tahun yang lalu

"Silia!!" Teriak Heris memanggil Silsilia yang melangkah terburu buru lalu segera menyusulnya.

"Namaku Silsilia, Silsilia Merry bukan Silia kau hobi sekali mengganti nama orang seenaknya yah!!" Bentak Silsilia pada Heris yang sudah berada disampingnya melangkah bersama.

"Silsilia kepanjangan aku hanya menyingkatnya menjadi Silia bukan menggantinya dan lagi masih sama hanya meninggalkan kata Sil saja apa bedanya?"

"Au ah terserah kau saja!!"

"Kau mau kemana aku ikut yah"

"Aku mau ke warung untuk membeli beberapa keperluan yang aku butuhkan"

"Keperluan apa? Aku temani yah"

Silsiliapun tak menggubris ocehan Heris tapi Heris terus saja mengikutinya sampai ke warung begitu mereka sampai Silsiliapun membeli beberapa keperluannya. Herispun hanya memandanginya saja sambil tersenyum. Heris sangat menyukai wajah Silsilia yang begitu cantik mereka berteman sejak kecil karna rumah Silsilia berdekatan dengan rumah Nenek Heris. Heris selalu berkunjung ke rumah Neneknya hanya untuk melihat Silsilia.

"Silia kenapa kau setiap hari begitu cantik"

"Itu karna aku memang cantik tidak usah heran!!"

"Tapi sayang sekali cantik cantik galak"

"Apah katamu!! Coba ulangi sekali lagi!!"

Dengan mata melotot dan muka sebalnya Silsiliapun menatap tajam Heris.

"Tidak usah melotot begitu tadi aku mengatakan kalau aku mencintaimu kau bisa dengarkan?"

"Heh aku serius!!"

"Aku juga serius Silia berius rius malah"

Dengan reflek Silsiliapun memukul lengan Heris yang selalu meledeknya membuat dia geram.

"Aww aduh sakit!! Kau kan seorang gadis kenapa pukulanmu bisa terasa sakit sekali apa kau pakai tenaga dalam?"

"Itu karna kau sangat menjengkelkan dan menyebalkan tau!! Sudahlah aku mau pulang!!"

Silsiliapun melenggang pergi meninggalkan Heris yang berteriak teriak memanggilnya lalu segera menyusulnya dengan berlari.

Bulan berganti tahun merekapun selalu bersama sampai pada akhirnya Heris menyatakan perasaannya pada Silsilia. Padahal Silsilia juga merasakan kenyamanan tersendiri dengan Heris walaupun dia selalu menyangkalnya karna dia hanya menganggap Heris teman saja dia bahkan tidak pernah bosan kalau sedang bersama Heris walau dia selalu meledeknya tapi keisengan dan tengilnya Heris membuat Silsilia tertawa dan bahagia dia selalu ada jika Silsilia membutuhkannya.

"Maaf Heris tapi aku tidak mencintaimu kita berteman saja yah?"

"Baiklah cari kebahagiaanmu yang sesungguhnya aku hanya bisa berdoa jika nantinya kau menangis pada saat itu aku akan datang untuk menghapus air matamu aku sangat mencintaimu Silia ku harap kau merasakan itu dan suatu saat bisa menerimaku jika kau tidak menemukan tempat ternyaman disitulah aku akan datang untuk memberimu kenyamanan ingatlah janjiku aku akan datang disaat aku melihatmu menangis aku pergi dulu dan sampai jumpa kembali"

Dengan lemas dan perasaan patah hatinya karna ditolak oleh Silsilia membuatnya lebih memilih untuk pergi dari hidup Silsilia dia ingin mencoba untuk lebih ikhlas menerima keputusan Silsilia yang menganggapnya hanya teman saja melihat Heris meninggalkannya seakan ada yang hilang dalam dirinya tapi Silsilia tidak menghiraukan perasaannya. Akhirnya mereka berdua terpisah cukup lama sampai akhirnya bertemu kembali diwaktu yang telah Heris ucapkan hadir pada saat Silsilia menangis.

*Flashback Off

"Hey sampai kapan kau akan memelukku seperti ini? Apa kau tidak cape berdiri?"

"Aku sudah lama tidak bertemu denganmu kenapa pelukanmu begitu nyaman sampai aku tidak ingin melepaskannya"

Herispun melepaskan pelukannya pada Silsilia, dan memegang wajah Silsilia dengan kedua tangannya lalu mengangkatnya sedikit untuk bertatapan dengannya langsung menghapus air matanya dan tersenyum.

"Kau masih sama seperti dulu masih sangat cantik kita duduk yah ceritakan apa yang membuatmu sampai menangis seperti ini Silia."

Silsiliapun mengangguk lalu mengajak Heris untuk duduk begitu mereka duduk Silsiliapun mulai menceritakan hubungannya dengan Sandi yang telah berakhir karna Fania mendengar nama Fania seketika membuat Heris mengerutkan alisnya dia penasaran Fania siapa atau Fania mantan kekasih sahabatnya Ruis. Diapun membuka ponselnya dan menunjukkan foto Fania disosial medianya pada Silsilia untuk memastikannya dan ternyata benar adanya.

"Kau tau Silia, Fania adalah gadis yang baik dan ceria aku juga menghadiri acara pertunangannya"

"Kalau dia baik, dia tidak mungkin merebut Sandi dariku dan sekarang Sandi sangat mencintainya jadi untuk apa perjuanganku selama ini"

"Kau ingin dengar sedikit tentang Fania sebelum dia bertemu Sandi dia bahkan lebih menderita darimu Silia"

"Apa maksudmu aku yang tersakiti disini"

"Dengarkan ceritaku dulu kau akan mengetahui semuanya"

Dengan menatap serius Silsilia Herispun menceritakan kehidupan Fania dari ditinggalnya Ruis yang berhubungan hampir lima tahun karna meninggal setelah itu bertunangan lalu ditinggalkan dan sekarang dia bahkan dituduh menjadi orang ketiga dalam hubungan Silsilia dan Sandi mendengar cerita dari Heris membuat Silsilia sadar kalau dirinya begitu jahat pada Fania.

"Apa yang sudah aku lakukan bagaimana perasaan Fania aku tidak tau dia baru bangkit dari keterpurukan dan aku begitu jahat padanya Heris aku harus minta maaf padanya aku aku bersalah" Ucap Silsilia menyesal

"Kau minta maaf saja dengan Fania apa susahnya kau datangi saja rumahnya"

"Tapi yang aku dengar dari Andra Fania telah pergi meninggalkan Sandi dan tidak tau dimana bagaimana ini Heris aku tidak mau dihantui rasa bersalah kita harus cari Fania kita harus mencarinya"

"Kau yakin kalau Fania kembali dia pasti menjalin hubungan dengan Sandi. Sandi pasti akan mengejarnya kembali secara dia sangat mencintai Fania seperti orang gila"

"Sekarang aku sadar untuk apa aku mengejar Sandi yang sudah tidak mencintaiku lagi mungkin ini adalah takdir yang harus aku terima dan mungkin jodohku bukan Sandi Heris bantu aku untuk mempersatukan mereka aku yang menyebabkan mereka berpisah"

"Mungkin jodohmu adalah aku Silia"

Dengan percaya diri dan gaya tengilnya Heris terkekeh dengan ucapannya yang mendapat pukulan dikepalanya dari Silsilia.

"Aku serius Heris!!"

"Iya iya kenapa masih galak sih?"

"Apa katamu!! Kau ini sangat menyebalkan yah!!"

Ketika Silsilia ingin kembali memukulnya Herispun segera berdiri dan berlari Silsiliapun mengejarnya merekapun akhirnya berlari lari kesana kemari seperti pertengkaran anak kecil.

Takdir JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang