Terpuruknya Sandi

45 4 0
                                    

Begitu mereka masuk dan melihat kamar Sandi yang berantakan Firlypun segera menghampiri Sandi yang terduduk dilantai sembari memegang foto Fania yang sengaja dia simpan dikamarnya.

"Nak kenapa kau jadi seperti ini ayo bangun nak istirahat yah?"

Ucap Firly dengan lembut mengajaknya untuk berbaring diranjang, Sandipun hanya mengikuti saja tanpa mengatakan sepatah katapun Andra yang melihat pemandangan itu seketika syok perginya Fania benar benar berpengaruh besar pada diri kakaknya.

"Apa yang membuatmu sampai seperti ini kak? Apa yang ada dalam diri Fania sampai kau begitu terpuruk setelah kepergiannya maafkan aku kak aku telah membuatmu berpisah dengan Fania"

Gumam Andra dalam hatinya ikut lemas melihat keadaan kakaknya. Hermawanpun binggung ke khawatiran dan kecemasannya malah membuatnya melihat anak sulungnya menjadi terpuruk hanya karna seorang gadis.

"Sayang ibu obati lukamu dulu yah tunggu sebentar"

Ucap Firly segera pergi mengambil kotak P3K. untuk mengobati luka Sandi dengan air mata yang sudah membasahi pipinya Andrapun mendekati Sandi yang berbaring terdiam saja.

"Kak maafkan aku aku tidak bermaksud membuat kak Fania meninggalkanmu aku"

"Andra jangan membicarakan itu dulu biarkan kakakmu istirahat" Sela Hermawan

"Tapi ayah aku"

"Aku tidak apa apa bilang pada ibu tidak usah mengobati lukaku dan silahkan kalian keluar aku ingin sendiri"

Sela Sandi pada Hermawan dan Andra lalu menyuruh ibunya untuk tidak mengobati lukanya dan didengar langsung oleh Firly yang baru tiba. Mendengar sang anak sulung tidak mau diobati lukanya membuat Firly bergegas menghampiri Sandi tau seakan Firly ingin mendekati Sandi membuat Hermawan menahan Firly dengan memeluknya dari belakang dan membisikan sesuatu ditelinga Firly.

"Sayang biarkan putra kita menenangkan diri dia butuh waktu sendiri kita biarkan saja dulu"

"Tapi mas aku tidak tega melihatnya seperti ini" Jawab Firly

"Aku tau aku juga tidak tega melihatnya sudahlah hargai keinginannya sekarang ayo kita keluar, Andra"

Jawab Hermawan dan memanggil Andra mengajaknya ikut keluar dari kamar Sandi. Andrapun menurut dan ikut keluar bersama kedua orang tuanya.

Didalam kamar Sandipun meringkuk menangis kembali memanggil nama Fania dirinya benar benar terpuruk kehilangan seorang Fania.

"Fania." Gumamnya sembari menangis

*Diruang Tamu

"Andra kau hubungi Silsilia untuk datang kesini, kita juga harus meminta maaf padanya, kita selesaikan secara baik baik" Ucap Hermawan

"Iya ayah aku akan menghubunginya tunggu sebentar?" Jawab Andra

Lalu Andrapun menghubungi Silsilia. mendengar ponselnya berbunyi Silsiliapun dengan semangat mengangkatnya karna tau yang menghubungi adalah Andra.

"Halo iya Andra ada apa?"

"Kak Silsilia, ibu dan ayah ingin bertemu apa kakak bisa kesini?"

Mendengar kedua orang tua Sandi ingin bertemu dengannya membuatnya bersemangat. diapun menyetujui untuk datang kerumahnya esok hari saja.

"Baiklah Andra besok aku akan kesana ya"

"Ya kak terima kasih, Ya sudah aku tutup dulu telfonnya ya dah"

Andrapun segera menutup telfon. diseberang sana Silsiliapun menari nari dengan bahagianya.

"Wah mimpi apa aku semalam sampai diundang oleh orang tua Sandiku yang tampan aduh senangnya aku yakin Sandi akan mengajakku kembali secara rencanaku sudah berhasil menyingkirkan Fania"

Dengan berharap dan rasa bahagianya dia berfikir Sandi akan mengajaknya kembali. bayangan pernikahan memenuhi isi fikirannya membuatnya tidak sabar untuk segera pergi menemui orang tua Sandi.

Ditempat lain Andrapun menjelaskan pada ayahnya, Silsilia akan datang besok. tapi Firly seketika bisa menebak bagaimana tabiat seorang Silsilia yang menurutnya licik. bisa bisanya dia mengadu pada Andra dan membuat Fania sampai pergi meninggalkan putranya. tidak salah jika Sandi sampai meninggalkan Silsilia dan lebih memilih Fania. dirinyapun merasa bersyukur pilihan putranya benar benar tepat. tapi sekarang dia merasa kasihan dengan Sandi. putranya benar benar terpuruk.

"Mas kita selesaikan besok dengan Silsilia dan kita juga harus mengucapkan permintaan maaf Sandi pada Silsilia dia mungkin tidak akan mau berbicara dengan Silsilia"

"Pertemukan aku dengannya ibu aku juga ingin berbicara dengannya"

Sela Sandi yang tiba tiba datang menyela pembicaraan melihat putra sulungnya berpakaian rapih masih dengan wajah lebamnya seperti hendak pergi Firlypun segera menghampirinya dan memegang lengan Sandi.

"Kau mau kemana nak? Lihat lukamu ini ayo ibu obati dulu yah"

"Tidak usah ibu aku baik baik saja aku hanya pergi sebentar, Ada urusan"

"Kak aku temani yah" Sela Andra

"Tidak usah aku hanya pergi sebentar"

"Tapi kak"

"Bisa diam tidak!! Aku bilang tidak usah ya tidak usah apa kau tidak dengar!!"

Bentak Sandi lalu melenggang pergi begitu saja Andra yang hendak melangkah menyusulnya langsung ditahan oleh Hermawan.

"Biarkan dia pergi sendiri" Ucap Hermawan

"Tapi ayah aku takut terjadi apa apa pada kak Sandi"

"Dia akan baik baik saja ayah percaya padanya kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa apa padanya"

"Baiklah ayah."

Andrapun menuruti perkataan ayahnya tidak menyusul Sandi yang pergi entah kemana padahal dia hanya ingin mencetak foto Fania sebanyak yang dia inginkan untuk menghiasi semua dinding kamarnya.

sebelum mencetak foto Sandi pergi menuju mini market Mario dia hanya ingin tau Fania berada dimana dia berharap bisa mendapatkan informasi dari Mario. Karna Sandi tau Mario adalah teman dekat Fania semasa SMP begitu dia sampai di mini market dan melihat Mario Sandipun segera menghampirinya Mario yang melihat Sandi menghampirinyapun tersenyum kecil.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya Mario meledek.

"Kau pasti sudah tau siapa aku kedatanganku kesini hanya ingin bertanya apa kau tau dimana Fania sekarang?"

Mariopun mengangguk  dan mengajak Sandi untuk duduk dikursi yang telah disediakan disana.

"Kau kemari hanya untuk menanyakan keberadaan Fania memangnya ada masalah apa? Sampai kau mencarinya kesini?"

"Ceritanya panjang dan dia pergi karna salahku yang tak jujur padanya"

"Hm iya aku tau aku tau semua permasalahanmu apa yang tidak aku ketahui dari Fania tapi kalau keberadaannya sekarang aku belum tau karna aku belum mencarinya?"

"Maksudmu kau memataiku dan Fania begitu?"

"Iya seperti itulah kau tau kan aku mencintainya apapun yang berhubungan dengannya aku pasti tau tapi kau tenang saja aku tidak akan merebutnya darimu karna dia hanya mencintaimu"

"Ya aku tau itu aku tau Fania tidak menyukaimu makanya aku datang menemuimu mungkin kau lebih tau dimana Fania sekarang? Secara kau yang lebih dekat sebelum aku hadir dalam hidupnya"

"Aku akan memberitahumu jika aku berhasil menemukannya dan berjanjilah jika kau tidak akan menyakitinya lagi kalau kau sampai menyakitinya lagi berikan saja dia padaku aku akan dengan senang hati merebutnya darimu."

Takdir JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang