*Dirumah Sandi
"Ndra handle pekerjaanku? hari ini ada banyak bahan masuk?"
"Ck! Itu kan pekerjaanmu aku juga sibuk mengurus baju siap kemas kau kan juga tau!!"
"Sebentar saja aku mau pergi menemui kekasihku"
"Tapi kak?"
"Dah Andra"
Sandipun melenggang pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Andra yang membuat Andra sebal.
"Pacaran teruuussss!! tapi tidak kunjung menikah juga dasarrr!! bujang tua!!"
"Heyy Andraa!! aku dengarrr yah!!
Teriak Sandi Andrapun dengan reflek menutup mulutnya karna ejekannnya terdengar oleh Sandi.
"Ck bujang tua yang benar saja, Hari ini aku bisa saja mendapatkan gadis yang bisa langsung aku nikahi tapi sayang sekali hanya Fania yang aku inginkan untuk ku jadikan seorang istri. Oh Fania kenapa aku jadi gila seperti ini semangat berjuang untuk bisa menjadikanmu ratu satu satunya dihatiku"
Gumam Sandi sembari berjalan untuk pergi kerumah Fania bersemangat untuk mengantarkannya ke tempat kerjanya.
**
"Bu aku berangkat kerja dulu ya" Ucap Fania
"Iya hati hati dijalan nak"
Faniapun segera beranjak setelah berpamitan lalu berjalan melangkah ke pintu depan begitu membuka pintu Sandi telah berada didepannya dengan wajah dingin Faniapun berjalan melewati Sandi yang tersenyum kepadanya. Baru beberapa langkah ibunda memanggil Fania yang melewati Sandi begitu saja seketika membuatnya menoleh dan membalikkan badannya.
"Fan kau tidak bilang Sandi mau datang, Nak Sandi silahkan masuk kenapa berdiri saja?"
Sandi yang mendengar ibu Uti menyuruhnya masuk seketika terdiam memangnya Fania tidak menceritakan perihal pertunangannya kemarin yang sudah berakhir, Membuatnya tersenyum apa benar Fania masih mencintainya sampai orangtuanya masih menyambutnya dengan baik seperti tidak ada apa apa. Dengan mengangguk senang Sandipun masuk ke rumah Fania.
"Fan kenapa benggong ayo sini!!" Sela Uti melambaikan tangannya menyuruh Fania untuk mendekatinya.
"Ibu aku mau berangkat kerja bu nanti kesiangan"
"La ini nak Sandi datang bagaimana? Kau tinggal bekerja"
"Salah sendiri dia"
Ketika Fania ingin melanjutkan perkataannya terhenti karna Sandi menyelanya.
"Tante aku datang kesini karna disuruh Fania untuk mengantarkannya bekerja tante?"
Mendengar Sandi mengatakan ingin mengantarnya seketika membuat Fania melotot heran.
"Siapa yang!!"
Jawab Fania merasa tidak pernah menyuruh Sandi untuk mengantarkannya tapi segera disela kembali oleh Sandi.
"Ya sudah tante aku mengantarkan Fania dulu yah"
Dengan tersenyum senang lalu berpamitan kepada sang ibunda Fania, Sandipun dengan segera menggandeng paksa Fania dan mau tidak mau Faniapun ikut terbawa Sandi. Begitu mereka didalam mobil Sandipun segera melajukan mobilnya untuk mengantarkan Fania ke tempat tujuannya.
"Dasar pembohong!! Aku tidak menyuruhmu datang untuk mengantarkanku bekerja yah!!" Bentak Fania
"Iya memang, Aku hanya mengikuti kata hatiku saja yang ingin mengantarkanmu bekerja" Jawab Sandi santai.
"Kenapa kau keras kepala!! Aku tidak mau menjalin hubungan denganmu lagi!!"
"Sayang aku hanya mencintaimu harus aku apakan cinta ini dan lagi pembohong yang sebenarnya itu kau"
"Aku!! Disini kau yang telah membohongiku dengan cinta palsumu itu"
"Iya memang aku akui awalnya aku memang berbohong, Tapi sekarang aku malah terjebak dengan cinta ini disini kau juga berbohongkan sebenarnya kau juga masih mencintaikukan"
"Ck itu hanya perkiraanmu yang belum tentu benar!!"
"Aku benar benar telah mencintaimu Fania kalau kau tidak percaya mari kita menikah, Detik ini juga aku pasti mau!!"
"Ck tidak semudah itu!! Aku belum bisa percaya dengan orang yang telah membohongiku kau tau aku masih kecewa denganmu"
"Baiklah biarkan aku berjuang untuk membuatmu percaya kalau aku benar benar mencintaimu"
"Terserah!!"
Masih dengan penolakan Fania yang membuatnya bersikap dingin. Sandipun menghela nafas pendek sepertinya membuat Fania percaya tidaklah mudah tapi dia tetap akan berusaha memperjuangkan cintanya.
Begitu mereka sampai ditempat kerja, Faniapun segera turun tanpa mengatakan apapun atau sekedar mengucapkan terima kasih.
"Sayang nanti malam aku akan menjemputmu!!"
Teriak Sandi dijendela mobilnya yang tak dihiraukan oleh Fania begitu Fania sudah berada didalam toko.
"Fania kau diantar Sandi?" Tanya Naeli
"Iyah begitulah seperti yang kau lihat" Jawab Fania
"Wajahmu kenapa begitu! Bukankah senang diantar sang calon suami tampan?"
"Biasa saja sudahlah ayo kerja kerja!!" Jawab Fania cuek melenggang pergi membuat ketiga temannya terbenggong heran.
"Dia kenapa sih? Beberapa hari ini aneh kemarin kemarin matanya sembab sekarang diantar pujaan hati malah kaya nggak seneng begitu aneh??"
Sela Tari yang membuat Lusi dan Naeli menghendikkan bahunya tidak mengerti akhirnya merekapun cuek saja dan bekerja kembali.
*Malam haripun tiba
"Fan aku duluan yah"
Ucap Lusi dan Tari yang akan pulang bersama menaiki motor dan melambaikan tangannya yang dibalas Fania dengan tersenyum saja.
"Kau dijemput Sandi Fan kalau nggak? Bareng aku ajah nanti aku antar sampai rumah" Ajak Naeli
"Boleh kalau tidak merepotkan?"
"Tidaklah kan nggak tiap hari juga?"
"Ck emangnya kenapa kalau setiap hari?"
"Ya kau isi bensin motorkulah, Aku motornya kau bensinnya"
"Ck dasar pamrih"
Naelipun terkekeh sendiri dengan ucapannya meledek Fania, Walau sebenarnya tidak mengapa jika harus setiap hari ikut pulang bersamanya tanpa mengeluarkan bensin sekalipun karena Fania telah baik kepadanya.
"Jadi ikut nggak nih?" Tawar Naeli
"Iyy"
"Sayang maaf telat sudah lama menunggu?" Sela Sandi yang tiba tiba datang membuat Naeli dan Fania menoleh.
"Nah tuh calon suamimu datang ya sudah aku pulang dulu ya dah Fan"
Naelipun segera beranjak dari sana pergi dengan membawa motornya dengan pasrah Faniapun terpaksa diantar Sandi kembali untuk pulang. Begitu mereka sampai Faniapun tergesa gesa turun dari mobil, Sandi yang melihatnya seketika ikut terburu buru turun dan segera menyusul Fania menahan lengannya.
"Fania aku tau kau kecewa padaku tapi aku mohon maafkanlah aku aku tersiksa dengan perasaan ini, Aku benar benar mencintaimu Fania"
"Aku tau hatimu terluka atas perlakuanku tapi aku mohon Fania aku ingin memulainya dari awal, Aku akan berusaha untuk membahagiakanmu dan tidak akan ada kebohongan yang aku ciptakan lagi aku berjanji aku akan berusaha selalu jujur padamu, Kumohon terimalah aku kembali"
Mendengar ungkapan Sandi membuat Fania menoleh lalu menghadapnya sebenarnya dia juga masih mencintainya tapi dia belum yakin karna kebohongan yang Sandi ciptakan membuatnya seakan tidak mudah untuk mempercayainya tapi dia berfikir akan mencobanya.
"Baiklah biar aku fikirkan" Jawab Fania
"Aku akan menunggu kepastian darimu dan kapan kau akan memberitahukannya?" Jawab Sandi senang
"Besok malam biarkan aku berfikir untuk malam ini?"
"Baiklah aku berharap kau mau menerimaku kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodohku
FanficFania Sari dan Ruis Adrian adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. tapi takdir cinta mereka berdua harus kandas. Ruis Adrian telah meninggal dunia dalam hubungannya yang hampir lima tahun, meninggalnya Ruis membuat...