Ketika mereka berdua dalam keadaan terkejut Firlypun mengkode dengan satu jarinya dia tempelkan pada bibirnya seketika tau maksud Firly Andra dan Hermawanpun undur diri melepaskan Sandi lalu melenggang pergi meninggalkan Sandi yang masih terduduk diranjang menatap jendela kamarnya.
Faniapun memandangi tubuh Sandi dari belakang yang memang kurus dan melihat fotonya yang begitu banyak dikamar Sandi diapun segera melangkah pelan mendekati Sandi dan duduk disampingnya belum tersadar Fania sudah berada didekatnya Sandipun tidak menoleh sekalipun dia mengira yang duduk disampingnya adalah ibunya karna Sandi mendengar sang ibu menegur Andra dan juga Hermawan.
Dengan mata berkaca kacanya Fania memandangi wajah Sandi dari samping yang memang terlihat pucat diapun akhirnya memanggil nama Sandi pelan.
"Yara maafkan aku."
Mendengar panggilan yang tidak biasa dan suara yang sangat dikenalinya membuat sekujur tubuhnya bergetar diapun dengan segera menoleh melihat seseorang yang berada disampingnya yang dia fikir ibunya tapi ternyata adalah Fania.
Masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya Sandipun memegang wajah Fania untuk memastikan apa penglihatannya tidak salah dia membelai kedua pipi Fania, Fania yang merasakan sentuhan dari tangan Sandi seketika meneteskan air matanya dia benar benar melihat mata Sandi sendu dengan kelopak matanya yang hitam dan wajahnya yang sangat pucat Sandi benar benar sangat terpuruk atas kepergiannya.
"Kau Fania kau benar benar Fania kau Faniaku kau kembali sayang kau kembali padaku"
Ucap Sandi dengan mata berkaca kacanya Faniapun menganggukan kepalanya sudah berderai air mata mulai terisak dengan perasaan rindunya sekian lama Sandipun segera memeluk Fania erat yang dibalas Fania tak kalah erat mereka berdua menangis bersama menumpahkan rasa rindu yang sudah terbendung cukup lama.
Pemandangan romantis itu disaksikan semua orang yang berada disitu Firlypun ikut menangis haru penantian putranya sekian lama akhirnya berujung sampai bertemu Fania.
"Maafkan aku telah menyakitimu aku mohon jangan tinggalkan aku aku tidak bisa hidup tanpamu Fania kembalilah padaku aku berjanji akan membahagiakanmu tidak akan ada kebohongan yang akan kuciptakan lagi aku berjanji"
Ucap Sandi masih dalam pelukannya memberondong perkataannya pada Fania yang terlihat begitu mencintainya malah bisa dibilang bucin dengan Fania.
"Bisa tolong lepaskan aku sekarang aku merasa sesak kita juga seperti bahan tontonan ini"
"Jawab dulu pertanyaanku sayang kau harus kembali bersamaku jika kau tidak mau aku tidak akan melepaskan pelukan ini"
"Heh! apa kau sudah gila!! Lepaskan aku dulu baru aku jawab"
"Aku tidak mau!! Jawab dulu pertanyaanku jawabanmu harus menerimaku kembali aku tidak menerima penolakan darimu"
"Kenapa kau pemaksa sekali lepaskan dulu Yara aku tidak bisa bernafas"
"Aku bisa pinjamkan nafasku untukmu bernafas ayo cepat kau terima aku lagi."
"Mana bisa begitu kau aneh aneh saja baiklah aku menerimamu kembali sudah cepat lepaskan."
Sandipun melepaskan pelukannya dan menatap Fania penuh damba dia senang akhirnya Fania menjadi miliknya kembali diapun segera melangkah membuka laci meja nakasnya dan mengambil cincin pertunangannya lalu mendekat kembali pada Fania.
"Sayang will you marry me" Ungkap Sandi dengan memegang cincin pertunangannya.
Dengan air mata yang kembali berlinang Faniapun menganggukan kepalanya tanda menerima Sandi kembali Sandipun segera memakaikan kembali cincin pertunangannya yang sengaja dia simpan cukup lama hanya untuk Fania kebahagian terpancar jelas dimata sepasang kekasih itu.
"Baiklah sekarang kau minum obat aku sudah menuruti kemauanmu dan sekarang gantian"
"Iya aku akan minum obat."
Dengan patuh tanpa harus dipaksa Sandipun segera meminum obatnya bahkan seketika dia terlihat sehat setelah bertemu dengan Fania.
"Kenapa sekarang kau terlihat jelek kemana wajah tampanmu" Tanya Fania terkekeh geli walaupun sebenarnya untuk menggoda Sandi saja cintanya yang tulus tidak perduli dengan rupa Sandi yang seperti apa baginya Sandi adalah pria yang sangat dicintainya sekarang.
"Aku akan tampan kembali sayang kau tenang saja jangan lari dariku hanya karna aku berada dalam fase tidak berkualitas seperti ini"
Faniapun tertawa mendengar jawaban receh Sandi semua yang berada disanapun ikut tertawa mendengar keluhan Sandi Silsiliapun akhirnya mendekati Fania dan Sandi lalu meminta maaf merekapun saling memaafkan Silsilia juga memperkenalkan Heris adalah kekasihnya sekarang mendengar itu Fania seketika melotot tidak percaya.
"Heris jadi benar kau menggunakan pelet ampuh 99% itu?" Tanya Fania yang membuat Heris seketika melotot lalu menghampiri Fania membisikkan sesuatu ditelinganya.
"Kau jangan bodoh Fania mana mungkin aku menggunakan pelet aku tidak jelek jelek amat yah ketampananku hanya standar saja jangan bicara yang tidak tidak"
Setelah itu Herispun kembali mendekati Silsilia mengajaknya pulang Faniapun terkekeh geli melihat tingkah Heris.
"Pelet? Pelet apa maksudmu Fania"
"Em a pelet pelet apa sih? Aku hanya salah bicara kok Silsilia tidak usah kau dengarkan"
"Heris pelet apa? Kau jangan mempermainkanku yah kau pakai yang tidak tidak agar aku menyukaimu"
Tanya Sisilia dengan mata memincing yang membuat Heris menepuk keningnya sendiri lalu memperlihatkan muka sebalnya pada Fania. Faniapun hanya tersenyum tapi juga terkekeh.
"Sayang lebih baik kita pulang yuk, kita semuakan sudah berbaikan yah"
"Hm ya sudahlah Fania Sandi dan semuanya aku pulang dulu yah oh iya Fania jangan lupa untuk mengundangku pada saat kalian berdua menikah nanti"
Ucap Silsilia yang mendapat anggukan dari Fania mereka berduapun akhirnya pergi dari rumah Sandi setelah berpamitan.
"Em kak Fania em aku aku mau minta maaf kak" Ucap Andra yang gugup merasa tidak enak Faniapun tersenyum dan mendekati Andra.
"Sudah aku maafkan" Jawab Fania tersenyum
"Terima kasih kak sebagai permintaan maafku aku ingin mengajak kakak makan diluar apa kak Fania mau?"
"Boleh ayuk kebetulan sekali aku lapar"
Faniapun mengandeng tangan Andra didepan Sandi Andrapun senang bisa mengajak Fania pergi makan karna Andra sendiri baru menyadari Fania sebenarnya tidak kalah cantik dari Silsilia bahkan punya dua kelebihan cantik dan juga manis yang lebih lebih lagi Fania begitu baik kakaknya benar benar tidak salah pilih Andra mengakui keberuntungan sang kakak bisa bertemu dengan Fania.
"Sayang kau tidak mengajakku?" Tanya Sandi yang membuat Fania menoleh
"Kau harus sembuh dulu hari ini aku makan bersama Andra saja dia juga tidak kalah tampan darimu Yara kau sama tingginya dengan adikmu orang lain tidak akan tau kalau aku sedang jalan dengan adik tunanganku sendiri"
Jawab Fania terkekeh Andrapun ikut terkekeh tapi meladeni candaan Fania didepan Sandi.
"Ayolah sayang aku sudah lapar" Ajak Andra mengedipkan satu matanya genit dan terkekeh geli memanggil Fania dengan sebutan sayang.
Sandipun hanya sebal melihat tingkah mereka berdua tapi juga tersenyum melihat kedekatan mereka Firly dan Hermawanpun ikut terkekeh saja melihat pemandangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodohku
FanfictionFania Sari dan Ruis Adrian adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir lima tahun lamanya. tapi takdir cinta mereka berdua harus kandas. Ruis Adrian telah meninggal dunia dalam hubungannya yang hampir lima tahun, meninggalnya Ruis membuat...