Dari Mencintai Menjadi Membenci

43 5 0
                                    

Mendengar Ucapan Sandi seketika membuat Silsilia melotot tidak percaya.

"Apa maksudmu!!"

"Kau menggunakan adikku untuk mengungkapkan hubungan kita padahal kau bisa saja berbicara langsung dengan Fania tapi kau sengaja menggunakan adikku untuk rencana licikmu sangat hebat bukan apa ini wajah cantikmu yang sebenarnya Silsilia Merry."

Silsiliapun tercengang mendengar ungkapan Sandi karna memang dirinyalah yang sengaja menggunakan Andra untuk memojokkan Fania seakan Fanialah yang bersalah tapi bukan Silsilialah kalau tidak bisa berkelit.

"Aku hanya menceritakannya pada Andra karna pada saat itu aku butuh teman bercerita tapi aku tidak tau kalau Andra sampai mendatangi Fania dan mengungkap semuanya jadi jangan salahkan aku!"

"Kau yakin?"

Tanya Sandi dengan mata memincing membuat Silsilia seketika gugup dia baru melihat Sandi menatapnya tajam dari dulu Silsilia hanya selalu melihat Sandi yang begitu mencintainya.

"Untuk ap apa aku berbohong tidak ada gunanya ap apa aku kurang kerjaan dan ini semua juga karnamu kau yang meninggalkan aku begitu saja ingat!! Disinilah kau yang bersalah."

Sandipun mengelengkan kepalanya Silsilia masih saja berkelit dan menumpahkan kesalahannya pada Sandi tapi Sandi memang sudah mengakuinya dia hanya tidak ingin bertambah menyakiti Silsilia karna telah mencintai Fania dari pada terus bertahan dengan Silsilia tapi perasaannya hanya untuk Fania lebih baik dia akhiri saja hubungannya dengan Silsilia tapi dia tidak menyangka Silsilia malah berbuat seperti ini.

"Tidak salah jika aku lebih memilih Fania dibanding kau Silsilia, Kau memang mencintaiku atau selama ini hanya terobsesi padaku?"

"Apa kau tidak menyadari aku berjuang disana untuk pernikahan kita dan kau mengakhirinya begitu saja seharusnya kau fikir bagaimana perasaanku sekarang kau fikir semudah itu meninggalkanku Sandi tidak!!! Aku akan benar benar membuat kekasih tercintamu itu menderita dia yang merebutmu dariku dia yang merusak hubungan kita kalau saja dia tidak hadir menjadi orang ketiga kita tidak berpisah seperti ini kita pasti masih bersama dan bahkan sudah menikah!!"

Bentak Silsilia dengan rasa bencinya pada Fania dia bener benar sangat membenci Fania yang membuat Sandi berubah dan meninggalkannya.

"Kau tidak bisa menyalahkannya dia tidak tau apa apa tentang hubungan kita maaf Silsilia karna sudah terbiasa dengan tiadanya dirimu disampingku membuat perasaanku berubah kepadamu tapi apalah daya perasaan ini muncul secara tiba tiba bukan atas kehendakku sendiri"

"Kau jahat Sandi aku sangat membencimu kau hancurkan segalanya kau hancurkan impian kita aku kecewa padamu."

Ucap Silsilia pergi melangkah keluar dari kamar Sandi sembari menghapus air matanya dia merasakan hatinya yang sakit terisak menangis sampai sesak dalam dadanya tanpa pamit kepada orang tua Sandi dia terus berjalan keluar dari rumah Sandi dan pergi dengan membawa motornya.

Kepergiannya membawa dirinya sampai disebuah taman dengan menepikan motornya Silsilia berjalan lunglai tak tau arah sampai akhirnya dia berhenti di kursi yang tersedia disana dengan perasaannya yang hancur Silsiliapun berteriak dan menangisi nasibnya Kenangan demi kenanganpun terbesit dalam fikirannya.

*Flashback dimulai

"Kenapa kau beli mie ayam cuma satu terus punyamu mana? Kalau yang ini hanya untukku" Tanya Sandi

"Jangan serakah yah kita makan satu mangkok berdua apa kau tidak bisa romantis" Jawab Silsilia sebal

"Peduli romantis mana kenyang sayang"

"Ck kenapa ada pria sepertimu didunia ini percuma berwajah tampan tapi tidak bisa romantis sudahlah nanti kalau kurang kita beli lagi kita makan yang ini dulu yah"

"Ya sudahlah terserah kau saja"

Silsiliapun mengganguk senang mereka berdua akhirnya makan mie ayam satu mangkok berdua saling suap menyuapi antar keduanya tersenyum bahagia seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta.

Menit berikutnya Silsiliapun kembali mengingat kepergiannya saat hendak keluar kota.

"Aku akan kembali dalam waktu satu tahun mendatang kuharap kau masih setia denganku." Ucap Silsilia sebelum kepergiannya dengan memegang kedua tangan Silsilia Sandipun menjawab dengan tersenyum walau pada saat itu hatinya merasa tidak rela.

"Aku hanya bisa menunggumu kembali kau jaga diri baik baik disana jangan tanyakan kesetiaanku selama aku masih membawa cinta ini untukmu aku pasti masih setia denganmu jangan khawatir"

"Setelah aku pulang dari sana aku berharap kita akan segera menikah doakan aku agar pekerjaanku lancar disana dan membawa uang untuk pernikahan kita walaupun aku tau sebenarnya kau mampu menanggung semuanya tapi aku hanya ingin bisa sedikit membantu dengan hasil jerih payahku"

"Ya sayang semangat untukmu siapa pria yang tidak bahagia mendapatkan gadis sepertimu yang begitu baik sampai mau membantu perekonomian keluarga aku salut padamu"

Sandipun segera memeluk Silsilia erat lalu mencium kening Silsilia lembut sebelum kepergiannya begitu melepaskan pelukan Sandipun memegang pipi Silsilia dengan satu tangannya dan menyelipkan rambut Silsilia kebelakang telinganya.

"Aku pasti akan merindukanmu disini hati hati semoga selamat sampai tujuan"

"Aku juga akan merindukanmu disana kau juga baik baik disini baiklah aku pergi"

Dengan menarik kopernya Silsiliapun bergegas pergi meninggalkan Sandi yang melambaikan tangan padanya.

*Flashback berakhir

"Andai saja waktu itu aku tidak pergi meninggalkanmu kita pasti masih bersama Sandi mungkin kita sudah menikah atau bahkan sampai sudah memiliki anak tapi kenapa takdir harus mempertemukanmu dengan Fania dan kenapa kau bisa sampai mencintainya apalah arti dari perjuanganku selama ini kalau aku harus menerima takdir ini kenapa harus ada takdir ini takdir yang tidak mempersatukan kita Sandi kenapa!!!

"Kenapa harus ada cinta ini cinta yang begitu menyakitkan cinta yang hadir hanya untuk pergi aku sangat membencimu Sandi aku sangat membencimu aku sangat membencimu!!!"

Disaat sedang bergumam sendiri sembari menangis seseorang datang menghampirinya lalu menyodorkan sebuah sapu tangan pada Silsilia yang membuat Silsilia berhenti menangis dan memandangi sapu tangan yang berada dihadapannya dengan mengangkat tangannya mengambil sapu tangan itu lalu diapun mendongak pada seseorang yang berdiri disampingnya begitu melihat seketika membuatnya terkejut dan diapun menyebut nama seseorang itu.

"Heris."

Takdir JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang