Bujukan ibunda Uti

31 2 0
                                    

*Keesokkan harinya

Fania telah tiba dirumahnya dan disambut oleh ibu Uti Temmy Selly dan juga Daniel rasa rindu terhadap Fania membuat semuanya memeluk Fania kepulangannya benar benar berbeda dia semakin cantik dan juga manis dirumah neneknya dia sampai melakukan perawatan kulitnya dari bahan bahan rahasia sang nenek rambutnya yang kian memanjang tergerai begitu saja dia bahkan sampai melepas kaca mata tanpa lensanya yang benar benar membuatnya terlihat berbeda.

"Fania enam bulan berada disana membuatmu bertambah cantik apa rahasianya?" Tanya Selly.

"Rahasianya salon kecantikan nenek Laras kak" Jawab Fania

"Nenek aku juga ingin" Ucap Selly manja pada nenek.

"Boleh kau tinggal bersama nenek selama enam bulan sama seperti Fania"

Sellypun tersenyum dan mengangguk senang Selly juga sudah seperti cucu kandung bagi Laras karna Selly begitu baik dan sopan terhadap orangtua membuatnya terlihat seperti bukan menantu dikeluarga Bari melainkan anak kandung.

"Fania ibu ingin berbicara sebentar kau masih cape atau tidak nak?" Tanya Uti

"Tidak ibu aku sudah tidak merasa cape mungkin karna terlalu senang bisa kembali bu"

"baiklah ikut ibu ke kamarmu yuk sebentar saja"

Ajak ibu Uti Faniapun mengangguk segera berjalan bersama ibunda ke kamarnya begitu sampai merekapun akhirnya duduk diranjang kamar Fania.

"Nak ibu ingin tanya satu hal padamu apa kau masih marah dengan Sandi?"

"Tidak ibu kenapa aku harus marah semuanya sudah selesai dan yang lalu biarlah berlalu memangnya ada apa bu?"

Mendengar jawaban Fania seperti biasa saja tidak terlihat membenci Sandi Utipun menceritakan pertemuannya dengan Firly yang memohon padanya agar Fania mau menemuinya karna Sandi sedang sakit.

"Kau maukan nak ibu tidak tega mendengarnya sakit itu juga karna memikirkanmu sayang temuilah dia semoga dia bisa cepat sembuh setelah bertemu denganmu"

"Baiklah ibu aku akan datang untuk menemuinya"

Jawab Fania dengan tersenyum diapun merasa kasihan karna kepergiannya Sandi malah menjadi terpuruk karnanya membuatnya merasa bersalah.

Ditempat lain Silsilia telah mendengar kabar Sandi sakit dari Andra diapun segera pergi untuk menjengguknya bersama Heris dia mencoba ikhlas dan membuka hati kembali untuk Heris Silsiliapun merasakan kebahagiaan tersendiri saat bersamanya sampai bulan berganti Silsilia mulai menyukainya mereka berduapun meresmikan hubungannya menjadi sepasang kekasih karna Silsilia juga merasakan kenyamanan tersendiri saat bersama Heris.

Begitu sampai disana Silsiliapun meminta maaf terlebih dahulu pada kedua orang tua Sandi karna dirinya merasa bersalah telah membuat keributan yang terjadi antara Sandi dan juga Andra lalu memperkenalkan Heris adalah kekasihnya sekarang Firly dan Hermawanpun merasa senang Silsilia menemukan kebahagiaannya.

"Sandi sedang istirahat Silsilia nanti saja jika kau ingin menjengguknya" Ucap Firly

"Baik tante kalau begitu saya permisi dulu nanti saya akan datang lagi untuk menjengguknya"

Firlypun mengangguk lalu mengantarkan Silsilia kedepan pintu rumahnya diikuti Heris yang menyusul dibelakangnya tapi mereka terkejut setelah melihat siapa yang datang didepan pintu rumahnya dengan tidak percaya Silsiliapun segera berlari dan memeluk seseorang yang hadir dirumah Sandi dan itu adalah Fania.

"Maafkan aku Fania"

Ucap Silsilia masih dalam posisinya yang memeluk Fania. Fania yang tiba tiba dipeluk oleh Silsilia seketika terdiam tidak mengerti Silsilia bahkan sampai minta maaf padanya dengan perasaan yang tidak menentu untuk diekspresikan Faniapun hanya membalas pelukan Silsilia yang sama tingginya.

"Aku juga minta maaf Silsilia aku juga bersalah"

"kau tidak salah aku yang salah Fania maafkan aku yah"

Ucap Silsilia melepas pelukan dan tersenyum Faniapun memandang wajah Silsilia yang begitu cantik dia bahkan sampai merasa minder dalam hatinya kenapa harus bersaing dengan Silsilia yang sangat cantik tapi pada akhirnya Sandi tetap lebih memilih Fania membuatnya berfikir wajah cantik bukanlah jaminan untuk bisa mendapatkan sesuai apa yang kita inginkan.

"Fania kau berbeda sekali yah sangat cantik sekarang dimana kaca matamu?"

Tanya Heris mendengar suara yang menyapanya seakan tidak asing dalam telinganya diapun menerka nerka seperti suara Heris Silsilia yang berdiri dihadapan Fania seketika bergeser dari tempatnya dan Faniapun terkejut melihat Heris ada disana yang seperti biasa tersenyum tengil padanya dan melambaikan tangannya ala ala lebay.

"Heris sedang apa kau disini?" Tanya Fania

"Seperti yang kau lihat"

"yang kulihat kau sekarang masih sama jelek" Ungkap Fania terkekeh.

"Mulutmu itu Fania mau aku cium"

Mendengar kata cium membuat Fania reflek menutup mulutnya yang membuat Heris terkekeh dan beralih melihat Silsilia yang menatapnya tajam. Herispun seketika terdiam dan berdehem pelan untuk menetralkan perasaannya yang kepergok menggoda Fania didepan Silsilia.

"Fania terima kasih sudah datang kau ingin menemui Sandikan ayo tante antarkan kekamar Sandi"

"tante aku minta maaf aku telah membuat Sandi sampai seperti ini"

"tidak sayang kita tidak pernah tau akan jadi seperti ini tante senang kau sudah mau menemui Sandi dia hanya ingin bertemu denganmu sekarang."

Dengan mengangguk dan tersenyum Faniapun ikut bersama Firly yang sudah merangkul pundaknya mengajaknya menuju kamar Sandi.

"Fania kau begitu baik kau memang pantas mendapatkan Sandi."

Gumam Silsilia dalam hatinya tersenyum melihat kehangatan Fania dengan ibunda Sandi tidak ada perasaan cemburu dalam dirinya melihat pemandangan itu.

"Kita jadi pulang tidak malah melamun" Tanya Heris.

"Jangan menggoda perempuan lain dihadapanku kau mau aku ikut menggoda pria lain hah!!" Jawab Silsilia mendelik sebal

"Ja jangan sayang iya iya maaf tidak akan kuulangi aku janji jangan marah yah"

"Ya sudahlah kali ini aku maafkan kita pulang nanti aku mau lihat adegan romantis tau! Mereka berdua kan baru saja bertemu ayo cepat kau ikut."

Silsiliapun menggandeng paksa Heris yang membuatnya ikut terbawa Silsilia.

Begitu mereka semua ke kamar Sandi disana sudah terlihat Andra dan juga Hermawan yang sedang membujuk Sandi untuk segera minum obat mereka bertiga tidak tau ada Fania yang sedang memperhatikan perdebatan kecilnya.

"Cepat kak kau tidak akan sembuh bila tidak minum obat!!" Ucap Andra sembari menyodorkan obat yang berada ditangannya.

"Aku tidak mau jangan dipaksa" Jawab Sandi menepiskan obat yang berada ditangan Andra alhasil obat itupun jatuh ke lantai.

"Kenapa kau seperti anak kecil sih kak ayah pegang kak Sandi biar aku paksa untuk minum obatnya"

Hermawanpun geleng geleng kepala tapi mengikuti perintah Andra memegangi Sandi, Sandi yang lemaspun tidak bisa berontak dengan sekuat tenaganya tenaganya kalah dengan ayahnya yang bugar dan sehat.

"Hey hey kalian sedang apa!!" Sela Firly yang membuat Hermawan dan Andra seketika menoleh tapi mereka berdua terkejut melihat seseorang yang berada disamping Firly.

Takdir JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang