Rencana Licik Silsilia

18 2 0
                                    

Melihat pemandangan yang tersaji didepan matanya membuat Silsilia seketika mengepalkan tangannya. Karna putusnya hubungan Sandi dengan Silsilia membuatnya penasaran akan sosok Fania seperti apa seorang Fania sampai membuat Sandi memutuskan hubungan dengannya.

Karna penasaran Silsiliapun mengikuti kemanapun Sandi pergi sampai akhirnya dia melihat Fania yang menurutnya biasa saja tapi kenapa Sandi bisa sangat mencintainya membuatnya merasa kalah darinya, Harga dirinya seakan diinjak injak oleh Fania dia yang sangat cantik sampai harus dikalahkan oleh seorang Fania yang menurutnya jelek dan tidak mungkin bisa bersaing dengan dirinya.

"Hari ini kau mungkin bisa melihatnya seakan dia bisa begitu mencintaimu, Tapi besok kau akan mengetahui hal sesungguhnya yang terjadi antara aku kau dan juga Sandi kekasihku yang kau rebut, Dan kau juga tidak akan mungkin memberinya kesempatan lagi karna Sandi telah membohongimu kembali aku tidak sabar untuk membuatmu menangis kembali Fania, kita lihat drama yang akan kubuat pasti sangat dramatis"

Dengan tersenyum licik melihat Fania dan Sandi sedang berdiri bertatapan penuh cinta. Silsiliapun pergi beranjak dari sana melihat sepasang kekasih itu membuatnya panas dan cemburu. Dia akan menyusun rencana agar mereka berdua berpisah dan berharap Sandi akan mengajaknya kembali bersamanya.

*Keesokkan harinya

Silsilia menghubungi Andra untuk mengajaknya bertemu ada hal penting yang ingin disampaikannya Andrapun setuju untuk menemuinya pada jam makan siang.

Silsiliapun mengirim alamat tempat bertemunya dengan Andra di cafe yang biasa dikunjunginya dia memilih tempat duduk yang berada dipojok cafe tersebut.

Begitu jam makan siang tiba, Andra dan Silsilipun bertemu dicafe sebelum membicarakan hal penting yang Silsilia ingin sampaikan, mereka berduapun makan siang terlebih dahulu. Begitu selesai Silsiliapun menceritakan perihal penting yang membuat Andra harus menemuinya.

"Andra apa kau tau? Aku sudah tidak berhubungan lagi dengan Sandi?"

"Apah! Memangnya ada apa? Apa ada masalah?"

Silsiliapun mengangguk dan mulai menceritakan hubungannya dengan Sandi yang telah berakhir karena Fania. Sandi memutuskannya karna ingin kembali pada Fania dengan menangis terisak dia bahkan sampai harus menampilkan wajah dramatisnya yang membuat Andra menjadi kasihan padanya.

"Tenang kak tenang maafkan kakakku yang telah menyakitimu aku akan membantumu untuk kembali dengan kak Sandi, Aku akan menemui Fania dan menceritakan segalanya pada dia kau jangan khawatir yah"

Dengan menghapus air matanya Silsiliapun tersenyum licik.

"Maafkan aku Andra, Aku sampai harus menggunakanmu untuk membuat Sandi kembali bersamaku, Fania sekarang giliranmu aku jadi penasaran apa yang akan Andra lakukan padamu mari kita lihat drama dramatis yang aku buat, Selamat menikmati dan menangislah"

Gumam Silsilia dalam hatinya merasa senang rencananya pasti akan berhasil memisahkan Sandi dengan Fania. Dia akan kembali dengan Sandi tapi sebelum itu Fania harus segera disingkirkan terlebih dahulu karena penasaran dengan apa yang akan dilakukan Andra, Silsilia juga berfikir untuk mengikuti Andra.

*Ditoko Mawar Busana

"Gayz, Kita tutup toko jam 17.00 sore pak Lana ada acara dadakan dan besok dalam satu hari toko juga tutup." Ucap Fania yang membuat ketiga temannya bersorak senang.

"Benarkah Fania? Wah senangnya kita bisa jalan jalan nih, Kumpul kumpul yuk dicafe tempat biasa kita jadwalkan bagaimana kalau besok"

Ajak Lusi yang mendapat anggukan dari kedua temannya dan Fania. Ketika sedang bersama membahas perihal itu dering ponsel Fania berbunyi menandakan ada seseorang yang menghubunginya dan ternyata Sandi diapun segera mengangkatnya.

"Halo sayang aku merindukanmu jangan lupa untuk memberi jawabanmu nanti malam yah?" Ucap Sandi tidak sabaran

"Iyah kau tenang saja jawaban akan segera kau dapatkan"

"Baiklah aku hanya ingin mendengar suaramu saja sebenarnya aku sedang sibuk maaf ya aku tutup telfonnya dulu walaupun sebenarnya aku tidak rela"

Dengan geleng geleng kepala Faniapun menutup telfonnya secara sepihak.

"Dasar bucin! Aku fikir aku akan mencoba menerimamu kembali Sandi karna aku juga masih sangat mencintaimu, Semoga kau menepati janjimu untuk tidak membohongiku lagi"

Gumam Fania tersenyum bahagia dia akan menerima Sandi kembali, Dia akan mencoba memberi Sandi kesempatan karna Fania berfikir Sandi juga berhak diberi kesempatan untuk membuktikan keseriusannya.

Dengan rasa bahagia yang akan menerima Sandi, Faniapun membuka tasnya mengambil cincin pertunangannya yang Sandi berikan dilihatnya lagi cincin itu.

"Kau akan segera masuk kembali dijari manisku tapi dengan bantuan kekasihku yaitu Sandi aku jadi tidak sabar menunggu nanti malam"

Gumam Fania mengajak cincin itu berbicara menatapnya dengan tersenyum dan kembali memasukkan cincin itu ditasnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 sore mereka berempat akhirnya menutup toko dan segera pulang dari sana ketika akan menaiki motornya seseorang memanggil Fania, Diapun menoleh dan ternyata Andra sang adik Sandi.

"Andra"

"Kak bisa kita bicara sebentar? Tapi tidak disini kita cari tempat untuk bicara dan ini penting"

Faniapun mengangguk lalu mengikuti Andra dengan membawa motor masing masing. Andra membawanya ke taman dan mengajak Fania untuk duduk dikursi yang telah tersedia ditaman dengan duduk bersebelahan Andrapun mulai berbicara perihal penting yang ingin disampaikan.

"Apa kabarmu kak?"

"Baik em ada perihal apa? Yang membuatmu sampai mengajakku berbicara berdua seperti ini"

"Em sebenarnya ini akan menyakitkan untukmu kak"

Dengan wajah sombong dan menyebalkan, Andra seketika membuat Fania heran melihat tingkah laku Andra yang memperlihatkan ketidak sukaannya pada Fania.

"Menyakitkan? Maksudmu menyakitkan bagaimana?" Tanya Fania penasaran

"Sebelum aku menceritakannya apa kau siap dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi diantara kau Sandi dan juga dia"

Fania yang mendengar kata terakhir dia dari mulut Andra makin bertambah penasaran.

"Dia maksudmu dia siapa? Aku tidak mengerti!!"

Andrapun berdiri dari duduknya berjalan maju kedepan hanya dua langkah dari tempat Fania duduk. Fania yang melihatnya mengerutkan alisnya binggung tapi tidak ikut beranjak malah memperhatikan Andra yang memasukkan satu tangannya kedalam saku celananya dengan sombong lalu dia menoleh memperhatikan Fania dari atas sampai bawah.

Fania yang sadar telah diperhatikan malah ikut menantang dengan wajahnya yang dingin melihat Andra yang semakin menunjukkan wajah ketidak sukaannya dia bahkan sampai terlihat tersenyum remeh pada Fania membuatnya geram. Sebenarnya apa yang akan disampaikan Andra dengan mata memincing seakan penuh kebencian Andrapun mulai berbicara.

"Kau sadar tidak kau sedang bahagia diatas penderitaan orang lain"

Dengan melotot tidak percaya Fania semakin dibuat binggung dengan pembicaraan Andra apa maksudnya bahagia diatas penderitaan orang lain dia tidak merasa sedang menyakiti siapapun.

Takdir JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang