10. Allah baik banget ya

9.7K 366 2
                                    

Assalamu'alaikum. Kembali lagi dengan aku Lopeyut✌😉

Jujur deh, kalian nungguin cerita ini nggak?

Gak sabar nungguin konflik, mhewhe

Pantengin terus tiap partnya biar gak ketinggalan😇☺

Happy Reading^^


Pandangan siswi-siswi dari fans Deka menatap penuh iri. Hampir semua berteriak histeris tidak terima melihat laki-laki yang mereka gemari menggendong seorang cewek dan ini baru pertama kalinya. Pemandangan yang begitu langka, bisa melihat seorang Deka berinteraksi lebih serta menyentuh fisik seorang perempuan.

Cowok bernama lengkap Dekayas Arsenio Anggara itu memang sejak dulu dianggap sebagai cowok idaman. Karena bukan hanya menjabat sebagai ketua delax, Deka juga dikenal sebagai cowok yang jarang menunjukkan hubungan dekat dengan perempuan. Faktanya bukan tak mau, Deka hanya mencoba menghindari hubungan haram tersebut karena mengikuti larangan dalam agamanya.

Terlepas dari itu semua, Deka tidak pernah menunjukkan secara terang-terangan kalau ia benar-benar selalu berprinsip serta berprilaku seperti apa yang diaturkan oleh agamanya. Ia juga ingin hidup bebas, tanpa harus selalu tunduk pada aturan agama. Itulah salah satu alasan mengapa Deka membangun geng Delax.

Namun jelas, dalam keadaan apapun Deka tetap butuh Tuhan. Dan ia tidak akan pernah lupa untuk mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Seberandalan apapun sikapnya, Deka tetap memiliki tipe pendamping yang pandai juga dalam urusan agama dan bisa ia bimbing kalau keliru.

"Kalau seseorang itu perhatian, itu tandanya dia udah jatuh cinta ya?" pertanyaan polos dari bibir Aya tiba-tiba berucap. Memandang wajah tampan Deka dari samping tanpa berkedip.

Tak ada jawaban dari Deka. Pandangannya lurus ke depan dengan kedua kaki yang terus melangkah. Tak memperdulikan berbagai tatapan yang dilayangkan para murid yang tengah bersantai di koridor.

"Kak Deka udah mulai ada rasa sama Aya?" seolah tak mundur, gadis itu kembali melontarkan pertayaan dan kali ini berhasil membuat kepala Deka melirik sekilas.

"Gak," balas Deka dingin. Jawaban singkat dari cowok itu berhasil membuat hati Aya berdenyut sakit. Seakan dihantam tiba-tiba oleh batu besar dan menghimpit ulu hatinya.

Ada rasa emosi yang mendadak menyerang hatinya, saking terbawa kesal mendengar jawaban Deka barusan. Tubuhnya memberontak ingin turun. Ditambah ekspresi jutek yang begitu dominan di wajahnya membuat Deka mau tak mau langsung menurunkan gadis itu dari gendongannya.

Deka dengan sigap meraih pergelangan tangan gadis itu, sempat menepis namun kembali Deka tangkap dan kali ini lebih erat hingga membuat Aya tak berani berkutik.

Mereka berdua masuk ke uks.

"Duduk di sini," titah Deka memerintahkan gadis itu untuk duduk disalah satu sofa yang tersedia di uks.

Deka berjalan menuju lemari obat, mengambil kotak p3k di sana. Kembali mendekat dan berjongkok tepat di hadapan Aya.

Saat dengan lembut Deka meraih telapak tangannya kemudian memberinya sedikit antiseptik di bagian luka. Kedua mata hitam legamnya menatap lekat Deka yang tengah melekatkan hasanplas.

"Percuma peduli tapi gak cinta," sindir Aya spontan, menarik tangannya memunggungi Deka.

Deka lantas hanya berekspresi datar, bodoh amat dengan sindiran dari gadis itu. Tak ada niat sedikitpun untuk sekedar membujuk gadis yang masih merengut tersebut. Ia justru malah beranjak ingin segera pergi dari sana.

Jodoh untuk Dekayas (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang