19. H-1 berhijab

9.8K 343 12
                                    

Hijab bukan benda sepele
yang bisa dibuka pasang begitu
saja. Memutuskan memakainya
adalah kewajiban bagi setiap
muslimah.

Dekayas Arsenio Anggara

Happy Reading^^





Langit gelap perlahan memunculkan awan putih, matahari membawa sedikit sinarnya menerangi kehidupan di bumi. Memberitahukan semua orang di dalamnya agar segera bangun dan kembali beraktivitas.

Pengantin baru kini telah bangun untuk bersiap-bersiap pergi ke sekolah. Sang suami tengah sibuk membersihkan diri di kamar mandi. Sedangkan istrinya juga sedang asyik mencari tutorial memakai jilbab di youtube dan mempraktekkannya berulang kali menggunakan jilbab yang sudah dibelikan oleh Deka sebelum mereka menikah karena suruhan dari ibunya.

Deka keluar dari kamar mandi. Hanya menyisakan handuk melingkar di bagian pinggang dengan rambut yang masih terlihat basah.

Saat kakinya ingin melangkah menuju lemari, tak sengaja Deka melirik kegiatan istrinya. Alisnya mengeryit tatkala menyadari Aya yang sudah terisak sembari mencoba memasang jilbab segi empat ke kepalanya.

Karena penasaran Deka menghampirinya.

"Kenapa nangis?" tanya Deka. Sembari memperhatikan apa yang istrinya lihat di ponsel.

Saking fokusnya menatap cermin dan layar ponsel, Aya sampai tidak menyadari kehadiran sang suami. Ia masih terus merengek kesal akibat selalu gagal memakai peniti di bagian leher.

"Dari tadi Aya coba gak bisa-bisa," rengek gadis itu menatap Deka dengan air mata yang telah turun membasahi kedua pipinya.

Hembusan nafas keluar dari hidung mancung milik Deka. Membalas tatapan istrinya dengan wajah datar.

"Terus?" sahut Deka songong. Membuat bibir Aya bergetar menahan tangis.

"Aya gak hijaban aja ya, susah Kakak. Jari Aya tiga kali ketusuk jarum peniti," adunya memelas.

Deka muak mendengar alasan basi itu, seakan tak perduli, ia malah berbalik menuju lemari dan mulai memakai seragam putih abu-abunya.

Mendapat respon menjengkelkan dari Deka, membuat Aya semakin dilanda emosi. Ia juga beranjak, berjalan ke arah ranjang sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Menangis sambil menelungkupkan kepalanya di ranjang. Deka dibuat heran atas tingkah istrinya

"Kakak udah gak sayang lagi sama Aya," racaunya terisak.

Deka yang telah selesai dengan kegiatannya langsung mengalihkan pandangan ke arah sang istri. Sempat cengo setelah mendengar nada kepedean dari ucapan gadis itu barusan.

Tanpa mempermasalahkan, Deka membuang gengsi. Berjalan mendekati gadis cengeng itu.

Membawa tubuh mungil itu untuk kembali tengak menghadapnya.

"Perintah suami jangan dibantah, mau masuk neraka?" Deka sedikit membungkukkan badannya menyamai posisi istrinya sekarang.

Aya memberhentikan tangisannya setelah mendengar nama neraka disebut.

Jodoh untuk Dekayas (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang