36. Ulang tahun

5.9K 250 73
                                    

Vote dan komen dipersilahkan, jangan sider guys😭😪

Jangan pelit ya! Gratis kok, gak bayar🌝☺

Happy Reading^^

Suatu kejanggalan apabila salah satu dari tiga orang bersahabat itu tidak pergi bersama ke kantin. Disa memilih untuk pergi seorang diri dan tampak santai duduk di pojok menikmati hidangan di hadapannya.

Persahabatan mereka mulai renggang karena masalah kemarin. Disa maupun Aya sampai sekarang masih tetap enggan bertegur sapa seperti biasanya. Aya rasa, sahabat paling cerewetnya itu berusaha menghindar.

Pedasnya kuah mie samyang menimbulkan keringat di wajah mulus gadis mungil itu. Matanya berair akibat kepedasan, Serin yang terlanjur peka langsung bergerak meraih tissue berniat mengelap peluh sang adik seperti yang biasa ia lakukan ketika Aya berkeringat.

Namun, Serin sontak terkejut ketika menyaksikan adiknya mengambil alih tissue tersebut kemudian mengelapnya sendiri. Bibir tipisnya tak lupa menampilkan senyuman, seolah menganggap hal biasa.

“Kakak gak perlu ngelapin keringat aku lagi, Aya udah banyak nyusahin orang selama ini. Makanya orang-orang yang dulu deket sama aku, sekarang ngejauhin aku. Karena emang Aya manja banget ya Kak? Masa keringat aja harus dilapin sama kakak?” Serin menggeleng kuat, adiknya tidak perlu berubah. Aya berbicara tanpa beban, menutupi rasa sakitnya melewati senyuman palsu.

“Kakak gak merasa terbebani sama sekali, dari dulu emang kakak sering ngelapin keringat kamu kalau lagi kepedesan kan? kakak gak pernah protes. Kamu jangan berubah ya, tetap jadi Aya yang kakak kenal.” Perempuan berambut panjang sepunggung itu menatap penuh harap, membuat Aya terkekeh pelan. Bahkan ketika semuanya mulai berubah, hanya Serin yang tetap bertahan menyayangi.

Matanya terasa panas ingin mengeluarkan air mata haru. Sebisa mungkin Aya menghalau dengan terus melebarkan kedua sudut bibirnya. Serin terlalu baik untuk seorang beban sepertinya.

“Aya gak sepenuhnya berubah, kakak jangan khawatir. Tapi kalau untuk yang tadi, aku rasa kak Rin jangan lakuin itu lagi buat aku. Aya akan buktikan kalau Aya bisa berdiri sendiri tanpa harus dibantu atau nangis-nangis.” Serin mengangguk menyetujui, tubuh kurusnya berniat memeluk sang adik. Namun, Aya terburu beranjak meninggalkan dirinya membuat dahi mulusnya berkerut bingung.

Melihat gadis pelakor itu berjalan menghampiri suaminya. Aya sigap berlari lebih cepat duduk di sebelah sang suami yang kebetulan bersebelahan dengan Rendi.

Dengan tidak sopan, Aya melontarkan tatapan tajam pada cowok jahat yang saat ini hampir bersentuhan kulit dengannya. Bahkan, Eva menghentakkan kaki kesal karena gagal menempati posisi Aya sekarang. Gadis mungil itu menempel sempurna di pundak suaminya, sembari melontarkan senyum penuh kemenangan ke arah adik Rendi di sana.

“Kenapa tiba-tiba ke sini?” tanya Deka risih.

“Tuh, ada pelakor pengen duduk di sini. Terus Aya juga takut kakak duduk sebelahan sama orang jahat,” ungkapnya membuat Deka dan ketika sahabatnya saling bertukar tatapan bingung. Kecuali Rendi yang hanya berpura-pura berekspresi bingung.

“Maksud lo ... Rendi jahat?” tanya Arga memastikan.

Aya mengangguk setuju. Menimbulkan tawa renyah dari Arga dan Nando kecuali Genta. Sedangkan sang ketua Delax hanya menampakkan wajah datar.

Jodoh untuk Dekayas (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang