.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🧚♀️
Sepulang sekolah, sepasang suami istri tersebut sejak tadi hanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Deka berkemas, membuka baju seragamnya kemudian mulai duduk di sisi ranjang.
Istrinya justru sibuk memperhatikan gerak-gerik suaminya. Setelah kejadian di toilet tadi, Deka terus menunjukkan tatapan datar kepadanya. Apakah perihal ini termasuk dalam kategori cemburu. Spontan bibir Aya tertarik membentuk senyuman, ia mendekat pada Deka.
"Kak Deka cemburu sama kejadian di toilet tadi?" tanya Aya langsung pada intinya.
Deka yang tengah menunduk membaca buku, mengangkat pandangan. Tatapan datar sama seperti sebelumnya.
"Cemburu? Emang gue keliatan cinta sama lo?" jawabnya sarkas. Seketika senyuman di bibir gadis itu luntur.
"Hukuman buat lo, jangan ganggu gue selama seminggu." Deka memutar tubuhnya membelakangi sang istri. Tentu saja hal itu membuat Aya terkejut, matanya membelalak, bibirnya berniat bersuara mengeluarkan protes. Namun, Deka lebih dulu menyumpalkan headset di kedua telinganya.
"Gak bisa gitu dong Kak, Aya gak bisa tanpa Kakak!" teriaknya di dekat telinga Deka.
Deka tidak menunjukkan respon apa pun, Aya berdecak. Satu tangannya sigap mencabut kedua benda yang tertempel di telinga suaminya itu.
Laki-laki itu bangun, berbalik badan berniat mengambil kembali headset yang disembunyikan oleh istrinya.
"Balikin." Telapak tangan Deka terulur, di hadapan istrinya. Seolah masih keras kepala, gadis itu menggeleng. Menatap Deka seakan menantang.
"Masa istri sendiri dihukum sih, Kak Deka kan tau kalau Aya gak bisa kalau gak sama Kakak," adunya mencebikkan bibirnya. Menatap mata tajam Deka dengan tatapan sendu.
"Gue udah bilang, kalau lo akan dapat hukuman berat setelah kejadian di toilet. Dan asal lo tau, berduaan di tempat sepi tanpa sepengetahuan suami itu udah keterlaluan, tau nggak?!"
Tanpa bisa dicegah, air mata yang sudah membendung sejak tadi turun membasahi kedua pipi gadis itu. Bibirnya bergetar menahan tangis juga sesak.
"Balikin headset gue!" desak Deka sedikit memaksa. Ia mendekat kemudian merampas benda tersebut. Tidak ada perlawanan dari sang istri hingga memudahkan tindakannya.
"Aya gak setuju sama hukumannya!" balas Aya menatap Deka sengit.
"Keputusan ada di tangan gue. Kalau masih komplain, ditambah jadi sebulan, mau?" timpal Deka membuat gadis itu langsung terdiam. Seakan menolak hal itu, dengan berat hati ia menggeleng tanda tidak setuju akan hukuman tambahan tersebut.
🍉
Hanya hening, dua pemuda bersaudara tersebut belum ada memulai pembicaraan. Sean melirik ke arah sang adik yang sejak tadi hanya fokus pada sebuah foto perempuan dalam genggamannya. Sean mengenali sosok perempuan tersebut. Namanya Syena, kekasih Genta yang sudah hampir dua tahun meninggalkan adiknya. Tak hanya meninggalkan kenangan, wanita juga menorehkan luka dalam pada Genta.
Kehilangan Syena membuat Genta hampir frustasi saat itu. Entah cinta atau obsesi, Sean hanya mengetahui kalau adiknya sangat begitu mencintai perempuan tersebut. Sean menyadari, akibat dari kepergian Syena dalam hidup adiknya, Genta sampai mengalami penyakit mental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh untuk Dekayas (END)
Teen FictionDekayas Arsenio Anggara adalah cowok berandalan. Ketua dari geng motor bernama Delax. Deka memiliki pribadi yang galak. Lantas, entah kesalahan apa yang Deka lakukan hingga harus dipertemukan dengan gadis polos dan sangat cengeng. Namanya Ayana Zev...