Jodoh itu memang cerminan
diri. Gue yang nakal di luar, malah
dapat cewek dungu luar dalam._Dekayas Arsenio Anggara_
Happy Reading^^
Sholat isya telah dimulai. Syifa menuntun menantunya untuk merapatkan saf barisan. Aya menurut mengikuti arahan.
Suara takbir dari imam tiba-tiba terdengar.
"Ikuti gerakan om Malik, atau Tante ya."
Aya mengangguk sebagai respon.
Ia mengangkat kedua tangan kemudian bersedekap. Mengikuti gerakan kedua perempuan di sebelahnya.
Ketika semua khusyuk dalam sholatnya, Aya hanya bisa celingak-celinguk. Setiap berganti gerakan, matanya malah tertuju pada Deka. Berbanding terbalik atas pesan Syifa sebelum sholat tadi.
Aya tersenyum miris. Ia bukan hanya lupa gerakan, bahkan setiap bacaannya pun bibirnya terasa kaku untuk berucap, karena memang tidak tau menahu.
Beberapa menit kemudian, sampailah pada duduk tahiyat akhir. Aya sesekali melirik ke arah Syifa, meniru gerakan wanita itu.
Saat jari telunjuk Syifa terangkat, Aya juga mengangkat jari telunjuk mengikuti.
Setelah menyelesaikan bacaan tahiyat, pengucapan salam dari imam sudah terdengar.
Kepalanya hampir saja menoleh ke arah kiri. Namun, setelah melihat gerakan calon suaminya, ia refleks mengulang salamnya.
Malik memimpin doa, dibarengi tadahan tangan oleh makmum di belakangnya.
Seusai berdoa, Deka bergerak menyalami kedua orang tuanya. Namun, Tiba-tiba sebuah tangan terulur di hadapannya. Deka melirik sang pelaku.
"Mau salim juga," gumam Aya menatap Deka tersenyum manis.
Deka mendengus. Akhir-akhir ini, jiwa emosinya sering kali terpancing karena hal- hal sepele. Dan yang membuat Deka muak, hal itu selalu disebabkan oleh gadis di sebelahnya.
"Belum halal," jawab Deka tenang. Namun, otak Aya menyimpulkan ke arah negatif. Mata bulatnya membelalak tidak terima.
"Emang Aya haram?"
Uswa dan kedua orang tuanya hanya bisa terkekeh melihat interaksi keduanya yang terlihat sangat kaku.
"Siapa yang bilang haram?" Deka balik bertanya. Memasang ekspresi datar, dengan kedua alis terangkat.
Aya dibuat kesal oleh jawaban Deka. Bibirnya mengerut cemberut.
"Kakak bilang kan tadi belum halal!" tekan gadis itu.
"Maksud gue, lo belum cocok buat salim sama gue, karena belum ada ikatan."
"Yaudah ikat pake tali aja!" seru Aya bersemangat.
Mendengar jawaban konyol tersebut sontak membuat semuanya tertawa. Kecuali Deka yang berusaha menahan gejolak amarah dalam hatinya.
"Otak lo itu di lutut ya?" pertanyaan sarkas itu Deka layangkan dengan raut dingin.
"Di kepala dong masa di lutut, Kak Deka mah aneh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh untuk Dekayas (END)
Teen FictionDekayas Arsenio Anggara adalah cowok berandalan. Ketua dari geng motor bernama Delax. Deka memiliki pribadi yang galak. Lantas, entah kesalahan apa yang Deka lakukan hingga harus dipertemukan dengan gadis polos dan sangat cengeng. Namanya Ayana Zev...