WAJIB BACA INI SEBELUM SCROLL!!
Aku pengen tahu reaksi atau perasaan kalian setelah baca cerita ini. Kalau komennya "next" doang aku bingung, kalian nikmatin setiap alurnya ngakk?
Pliss ya, jangan siders 🙏🙏 aku menghargai setiap readers yg komen. Tapi aku pengen tahu juga reaksi kalian pas baca☺👍 aku sabar loh guys☺
Sebelum baca jangan langsung scroll ke cerita, baca uneg2 ku dulu guys😊
Happy Reading:)
Setelah selesai berbelanja, Gavier belum mengizinkan Aya pulang. Ia justru membawa gadis itu ke markas blackmoon.
"Kakak belanjaan Aya banyak banget, nanti bawanya gimana?" Dengan duduk bersila menghadap belanjaan, Aya menatap semua anggota blackmoon.
Sontak ketujuh laki-laki itu bungkam, melempar tatapan pada sang ketua.
"Gue ada mobil," jawab Gavier santai.
Aya mengangguk, mata lentiknya kembali menatap belanjaan. Sudah cukup lama Aya tak pergi ke mall, kini biarlah ia menghabiskan uang Gavier dengan membeli setiap barang ia suka.
Seperti skincare, tiga jenis kostum besar teddy bear, dua dus mie samyang pedas, baju gamis motif lucu, serta kerudung panjang keluaran terbaru.
Dompet Gavier yang tebal kini mulai menipis, ia heran mengapa gadis ini cepat sekali akrab dengan orang baru sepertinya. Lalu, dengan tidak tahu malu hampir menghabiskan selembaran uang merah yang ia jaga.
Jangan mengira Gavier rugi, ia justru akan mudah mengambil perhatian Aya kemudian melenyapkannya dari muka bumi ini.
"Oh iya! Aya kan belum kenalan sama kalian. Yaudah deh, Aya mau kenalan dulu," ucapnya sembari berjalan mendekati anak blackmoon satu persatu.
"Aya Zevanya." Gadis itu menjulurkan tangan untuk bersalaman, Gavier menyambutnya. "Gavier."
"Kak Gapir atau Gapier?" tanyanya polos, nama aesthetic cowok itu dengan semena-mena ia ubah. Tanduk setan di kepala Gavier hampir keluar, namun ia hanya cengengesan tidak jelas.
"Ga-vi-er," eja sang pemilik nama.
"Gapier," sambung Aya dengan wajah serius. Demi Tuhan, ia tidak bermaksud menjelek-jelekkan nama orang. Salahkan saja lidahnya yang kaku menyebut huruf "v".
Lelah, Gavier membuang muka pasrah.
"Terserah mau manggil apa, intinya jangan panggil Pier!" ucapnya menekan kata kata terakhir.
Hanya anggukan sebagai respon. Aya berjalan lagi. Mendapati salah satu cowok gondrong, namanya Galang.
"Aya-"
"Udah tau. Gue Galang, panggil bang Gal."
Galang tersenyum gemas melihat wajah lucu di depannya. Tangannya terulur menarik jilbab segi empat itu kebelakang, karena hampir turun menutupi mata.
Aya terkekeh. "Bang Gal." Galang hanya memberi respon jempol.
Sudah seperti hari perpisahan guru, Aya menyalami setiap tangan anak blackmoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh untuk Dekayas (END)
Teen FictionDekayas Arsenio Anggara adalah cowok berandalan. Ketua dari geng motor bernama Delax. Deka memiliki pribadi yang galak. Lantas, entah kesalahan apa yang Deka lakukan hingga harus dipertemukan dengan gadis polos dan sangat cengeng. Namanya Ayana Zev...