Bab 34

1K 84 4
                                    

Yuk, vote dulu sebelum membaca....

Happy Reading!

***

Senja pernah berpikir bahwa dia tidak akan pernah mengatakan rahasianya pada siapa pun. Tetapi hari ini sudah ada dua orang yang dia beritahukan rahasianya. Sebuah rahasia yang bahkan Mia pun tidak tahu. Disimpan rapat karena ini bukan sekadar rahasia, tetapi juga dosa yang membuatnya tidak pernah memandang dirinya dalam cara yang sama lagi. Sebuah dosa yang membuatnya lebih kejam dari ibunya sendiri dan lebih kotor dari Hikam.

Dia menunggu Saka membuka suara. Bagaimana laki-laki itu akan memandanganya setelah ini?

Keheningan menyesakkan menyelimuti menyelimuti mereka.

Saka yang berada di balik pintu masih membisu. Dia tahu ada banyak hal yang terjadi pada Senja. Dan dia juga tahu selama delapan tahun ini Senja bisa mempunyai hubungan dengan siapa saja. Akan ada banyak laki-laki lain yang mungkin hadir di tengah hidup Senja. Tetapi saat mendengar Senja pernah hamil, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Tetapi di antara semua hal yang mengganggunya hanya ada satu hal yang paling ingin diketahui Saka.

"Who?" Setelah terpaku begitu lama Saka akhirnya buka suara.

"Itu nggak penting, Saka." Jawab Senja pelan.

"Vian?" Rahang Saka mengetat saat mengingat kembali pemandangan yang dilihatnya di apartemen Senja delapan tahun yang lalu.

Senja menghembuskan nafas keras, "Bukan. Bukan Vian."

Saka mengepalkan tangannya, mencoba menekan perasaan sesak yang mengimpitnya. Dia merasa kepalanya terasa begitu penuh. "Oke..Kamu tidak ingin mengatakannya. Aku tidak akan menanyakan siapa bajingan itu. Tetapi kamu...memilih menceritakan rahasiamu. I just don't understand why you tell me."

Senja merenung. Hari ini, yang pertama kali dia beritahukan rahasia ini adalah ibunya. Dia harap rahasia yang dirinya sampaikan dalam bisikan akan membuat Ibunya mengerti putrinya telah hancur sejak lama.

Lalu bagaimana dengan Saka? Mungkin dia juga berharap Saka mengerti bahwa segala hal tentang Senja yang laki-laki itu ketahui telah hancur. Bahwa Senja tidak layak untuknya.

Berbeda dari ibunya yang menangis setelah mendengarnya, Saka mungkin akan merasa Senja sangat kotor. Bagaimana pun di depan Saka dia sudah punya riwayat berselingkuh, akan mudah mengatakan bahwa Senja akhirnya hamil akibat tindakan murahannya.

Saka tidak perlu tahu bagaimana ini terjadi pada dirinya. Atau alasan apa pun yang mendasarinya. Akan lebih baik jika Saka berhenti dan menjauh darinya.

Senja menengadah untuk mencegah air matanya kembali turun. Dia sudah terlalu banyak menangis. Jangan lagi.

"Aku ingin kamu memikirkan kembali, Saka. Pikirkan kembali apakah perasaan yang kamu miliki untukku benar-benar cinta atau hanya sekedar rasa rindu yang muncul akibat kenangan masa lalu. Lalu lihat dengan jelas aku yang sekarang. Aku bukan lagi gadis yang kamu cintai saat itu, Saka." Senja bicara perlahan. Dia tidak ingin ini berakhir dengan luka. Sayangnya hal itu tidak bisa dicegah.

Di balik pintu Saka tidak bisa menahan tawa pahit, "Lalu untuk apa ciuman tadi, Senja? Salam perpisahan? Sangat manis sekali. Caramu membuangku selalu luar biasa. Apa aku seburuk itu, Senja? Tidak cukup layak bahkan jika aku sangat mencintaimu?"

Saka tidak tahu harus berbuat apa. Otaknya yang biasa berpikir cepat sekarang masih mencoba mencerna rentetan informasi yang baru diterimanya. Merasa naas karena setiap tindakan Senja padanya sebelumnya, wanita itu lakukan dengan pertimbangan untuk mencapai situasi ini. Senyuman, pertanyaan, dan kecupan itu hanyalah salam perpisahan untuknya. Dia salah memaknai tindakan Senja sebagai kemungkinan bahwa Senja telah kembali mencintainya.

About Us (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang