Jangan Lupa Vote dan Koment, Ya!!!!
Happy Reading!!!!
***
Studio tempat pengambilan gambar untuk promosi lagu terbaru Senja terdengar berisik. Staf-staf sibuk menata kamera, pencahayaan, set lokasi, serta berbagai perintilan lain untuk memastikan tidak ada kendala dalam proses pengambilan gambar. Setelah menerima sapaan dari beberapa orang, Senja berjalan menuju ruang rias, di sana sudah ada MUA yang menunggu. Di sebelah Senja ada Resti yang sibuk menata barang-barang pribadi Senja.
"Tebelin make up nya, Sel. Mukaku kucel banget." Pinta Senja pada Selin, MUA yang menjadi andalannya.
Selin menggeleng, "Kucel darimana coba? Muka Lo pake nggak pake make up lebih bagus dibanding muka gue yang full make up." Puji Selin sembari mengeluarkan alat-alat make up-nya. "Lo nggak ada rencana coba gaya lain? Korean look juga cocok kok dimuka lo." Sarannya.
Senja lalu tersenyum miring, "Cocok? Kamu mau membuat aegyo sal di mataku?" mengungkit gaya make up korea yang berupa kantong mata menggemaskan yang katanya membuat wajah tampak lebih muda. "Nggak perlu. Aku sudah punya." Senja menunjuk matanya, "Kamu lihat? Sudah ada. Warna hitam. Dan perlu untuk ditutupi. Bukan ditonjolkan."
"Nggak gitu juga, Sen." Bantah Selin namun berhenti ketika melihat kantong mata Senja yang memang tampaknya terlalu menonjol.
"Lagi pula Make up seperti itu membuat wajahku terlihat naif. Bukannya wajahku lebih cocok buat jadi villain?" Senja tidak bohong, wajahnya memang lebih cocok menjadi peran jahat. "Wajah polos nggak cocok buat aku." Meski make up gaya korea sedang tren, Senja lebih menyukai wajahnya dirias dengan make up yang menonjolkan fitur wajahnya. Dia juga tidak ingin terlihat awet muda. Meski tampak dewasa Senja tidak pernah dikatakan terlihat tua. Jadwal perawatan mahal yang diatur Mia menyebabkan kulitnya adalah bagian paling sehat dari tubuhnya. "Pastikan saja kantong mataku nggak terlalu kelihatan. Kata Mia aku kayak orang sakau."
Selin tersenyum geli, tahu betapa rewelnya Mia. "Oke. Nggak make up pun muka lo tetap cantik." Selin mulai merias wajah Senja.
Senja menatap wajahnya di cermin. Cantik. Dia sudah sering mendengarnya. Kulit putih, hidung mancung, bibirnya yang tampak penuh, dan mata yang selalu menyorot tajam. Mata yang sering mendapat pujian dan kecaman karena tampak angkuh.
Senja tidak akan mengelak, meski memiliki suara yang indah, dia tahu wajahnya juga menjadi faktor penting yang membuatnya bertahan di industri hiburan. Haruskah dia berterima kasih pada ibunya yang mewariskan wajah ini?Senja tersenyum tanpa ekspresi ketika memikirkan hal itu.
"Kak Senja mau minum apa?" Tanya Resti.
"Americano. Yang dingin."
Resti menganggukkan kepalanya, "Oh, jus. Bentar aku beli ya." berpura-pura tidak peduli dengan tatapan Senja.
Senja melotot kesal, "Budek? Aku bilang americano. KOPI." Tekannya.
Resti tersenyum, "Sip. Aku pergi beli jusnya dulu. Mau buah apa, Kak? Oh, kayaknya lebih baik jus sayuran." Resti langsung melangkah pergi tanpa peduli Senja yang terperangah. Tidak habis pikir dengan tingkah Resti.
Selin tertawa, "Dia benar-benar jadi mirip Mia."
"Sekarang dia nggak ada takut-takutnya, dia sudah jadi antek-anteknya Mia." Keluh Senja tidak habis pikir.
Senja ingat dulu Resti sangat takut dengannya, apalagi Senja lebih sering memasang tampang datar. Tetapi sekarang dia bahkan tidak peduli jika Senja marah. Rasanya sekarang ada dua Mia yang mengontrol dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (Tamat)
Chick-LitSenja dan Saka sudah lama menyerah, bagi mereka hidup hanya tentang bertahan, ada dinding batas yang sulit untuk mereka runtuhkan. Mereka pernah bahagia bersama, namun perpisahan menyakitkan terjadi ketika mereka hanya memiliki satu sama lain. Bert...