Bab 6

1.7K 137 1
                                    

Hai Semuanya!!!! Sebelum membaca jangan lupa vote dan koment, Ya!!!!!!!

****

Mereka sudah tidak bertemu selama lebih dari delapan tahun, topik apa pun akan terasa aneh untuk dibicarakan. Membahas masa lalu? Menanyakan kabar? Pertanyaan itu akan terlontar jika mereka menutup kisah dengan indah, namun mau dipikir bagaimanapun kisah mereka berakhir dengan luka. Senja memilih cara terburuk untuk memutus hubungan mereka. Mungkin akan lebih mudah untuk Saka melupakan penghianat seperti dirinya, sementara untuk Senja laki-laki itu bagai simfoni yang indah. Melekat begitu kuat dalam benak Senja. Alunan nada tentang laki-laki itu muncul dalam benaknya tanpa Senja bisa cegah. 

Senyum simpul terbit di bibir Senja ketika menatap manik kelam milik Saka.

Banyak orang mengatakan Senja saat ini punya semua yang diinginkan oleh seorang wanita. Kecantikan, ketenaran, bakat, bahkan uang. Dia punya itu semua. Kekaguman orang-orang padanya adalah hal yang biasa Senja terima saat ini. Dia bersyukur dengan semua itu. Karena setidaknya Sebagai Senja Ayupita dia punya hal yang membuktikan dirinya masih bernilai. Namun sebenarnya untuk Senja hanya ada satu tatapan kagum yang sejak dulu mampu membuat bunga-bunga bermekaran di perutnya.

Mampu menggelitik hatinya yang sekeras batu.

Tatapan kagum dari netra paling dingin sekaligus paling hangat milik Saka. Laki-laki yang berkata dia adalah penggemar nomor satunya saat Senja belum punya apa pun. Walau sepertinya sekarang sudah tidak lagi.

Haruskah Senja mengecek akun hatersnya? Bisa saja kan Saka ada disana? Pikiran konyol itu sempat melintas tetapi dia sadar itu hanyalah ide konyol diantara yang terkonyol. Saka tidak akan tertarik melakukan hal itu. Mungkin Saka bahkan tidak akan tertarik akan lagu-lagunya atau hal-hal seputar dirinya. Satu hal yang diingat Senja tentang Saka adalah cara Saka membenci sesuatu adalah dengan mengabaikannya. Mungkin karena hal itu Saka tidak pernah kembali, dia tidak ingin menemukan satu pun jejak tentang Senja.

Senja sudah lama melupakan keinginan untuk bersama Saka. Banyak hal telah terjadi, semua itu akhirnya memisahkan mereka. Mungkin itu takdir terbaik yang harus terjadi pada mereka berdua. Apalagi ketika melihat Saka saat ini. Saka pasti telah meraih mimpinya, dan Senja pun begitu. Tidak bersama-sama seperti yang selalu mereka bayangkan. Meski sulit, namun keduanya akhirnya sampai di titik ini.

Hal itu membuktikan bahwa keputusannya saat itu tepat. Jika dulu dia memilih mempertahankan Saka mungkin saja Saka tidak akan berada di titik ini. Senja mungkin akan mematahkan sayap milik laki-laki itu.

Meski Senja tahu Saka akan selalu menjadi sosok luar biasa. Saka yang dikenal Senja adalah sosok seperti itu.

"Hai," Senja melambaikan tangannya.

Layaknya pertemuan pertama mereka dahulu.

Namun seperti yang Senja duga, Saka masihlah patung hidup yang sepertinya membatasi kata yang keluar dari bibirnya. "Mau sebatang?" Senja tersenyum tipis dan mengangkat rokok di tangannya. Menawarkan pada Saka, yang tentu Saja tidak direspon oleh Saka.

Senja mengangguk-anggukan kepalanya. Sudah menduga. Lagi pula Senja hanya berbasa-basi. Daripada hanya berdiam diri saja, lebih baik dia bersikap seakan tidak ada yang terjadi. Saka pasti sudah melupakan semua yang terjadi di masa lalu. Meski sangat dingin, Saka adalah laki-laki paling baik yang dikenalnya. Dan sayangnya Senja mungkin wanita paling jahat yang dikenal Saka.

Cukup adil, bukan?

Senja menghisap kembali racun di tangannya tanpa peduli akibatnya. Baru saat itu langkah kaki Saka mulai mendekat ke arahnya. Perlahan-lahan mendekat ke arah Senja. Berhenti ketika berdiri tepat di hadapan Senja yang duduk. Senja perlu mendongak untuk melihat Saka. Hembusan asap keluar dari bibir Senja. Mengepul di sekitar laki-laki itu. Yah, Senja baru saja menjadi orang paling menyebalkan di dunia. Manusia-manusia yang tidak ragu membuat orang di sekitarnya menjadi perokok pasif. Membunuh orang lain dan dirinya perlahan. Jangan salahkan Senja, dia juga tidak menyangka Saka akan menghampirinya.

About Us (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang