Bab 8

1.4K 117 2
                                    

Hello!!!!!! Selamat Membaca dan Jangan lupa tinggalkan Vote dan Koment, Ya!!!!!!!!

Happy Reading!!!!

***

Senja Ayupita Gemilang. Nama wanita itu terpatri kuat dalam memori Saka.

Mungkin bukan hanya dalam memorinya. Karena jika itu hanya memori kenapa bagian lain yang sakit jika mengingat wanita itu.

Satu nama yang pernah menjadi dunia Saka. Dan kepergiannya menghancurkannya dengan mudah. Delapan tahun. Waktu yang sangat lama dibandingkan waktu Saka mengenalnya. Kisah cinta masa muda yang sudah tergerus seiring bertambahnya usia. Harusnya semua sudah berlalu. Itu yang coba diyakini Saka.

Usia Saka 20 tahun ketika mengenal Senja. Wanita aneh dengan senyum yang jarang terbit.

Seolah Saka sering tersenyum.

Mereka mirip namun dengan cara yang berbeda. Senja jarang akan menampakkan senyum sama seperti Saka, namun perempuan itu ekspresif. Kilat jail, tatapan sinis, senyum mengejek, dan tawa kosong. Awal mengenal Senja raut wajah itu adalah yang paling sering dilihatnya. Bibir itu mulai menunjukkan senyum tulus ketika mereka semakin dekat, tatapan Senja yang penuh mimpi juga mempengaruhinya. Dunia Saka yang membosankan berubah karena wanita itu. Dalam sketsa Saka tidak lagi hanya ada warna hitam putih. Dalam keseharian Saka tidak hanya ada sekadar bertahan hidup. Senja bagai setitik air yang jatuh ke dalam danau yang tenang. Riaknya mengguncang Saka. Namun itu tidak abadi, mereka akhirnya tinggal kisah.

Banyak hal telah berubah. Saka Berubah. Senja pun berubah. Cara mereka memandang satu sama lain adalah contoh paling nyata dalam perubahan itu.

Mereka akhirnya bertemu lagi. Saat Cleo memintanya datang menghadiri makan malam yang dihadiri keluarganya, Saka sudah bisa mengira bahwa akan ada kemungkinan dirinya bertemu Senja. Bahkan jika tidak saat itu, mungkin akan ada saat lain yang memungkinkan pertemuan mereka. Tidak bisa dihindari.

Atau bahkan Saka tidak ingin menghindarinya?

Hal yang sudah Saka prediksi ketika memutuskan kembali ke negara ini. Mungkin hanya satu hal yang berada di luar perkiraannya. Saka pikir sosok yang akan paling banyak berubah adalah dirinya, tetapi ketika melihat Senja, Saka tidak yakin. Benarkah Saka yang telah banyak berubah?

Lalu bagaimana dengan wanita itu? Bagaimana dengan Senja? Mengapa dia seperti tidak melihat Senja-nya lagi? Bukan. Senja memang bukanlah Senja-nya lagi. Mereka telah mengakhiri kisah mereka.

Senja telah meraih mimpi yang selalu didengar Saka ketika mereka membayangkan akan seperti apa mereka di masa depan. Namun tidak ada lagi semangat dalam matanya. Binar matanya meredup. Mungkinkah waktu seberpengaruh itu?

Saka menyentuh rahangnya yang disentuh oleh Senja. Singkat. Namun meninggalkan gelenyar aneh dalam dirinya. Hanya mampu tercipta bersama wanita itu. Sungguh aneh. Tidak hanya satu dua orang yang pernah meninggalkan Saka.

Sebatang kara adalah sebutan yang tepat untuk dirinya.

Anak anjing liar yang mengerjakan apa pun untuk bertahan hidup adalah dirinya.

Pencuri kecil yang hidup dari belas kasihan adalah dirinya.

Saka tidak punya siapa pun. Mereka meninggalkannya dalam kesendirian. Dengan cara paling buruk. Semua penderitaan itu harusnya cukup untuk membuat Saka kebal akan rasa sakit. Namun kehilangan wanita itu terasa sangat berbeda untuknya. Entah kenapa jejaknya bahkan lebih kuat dari goresan luka yang memenuhi punggungnya. Sakitnya? Saka bahkan masih mengingat rasa ngilunya.

Saka menahan dirinya untuk tidak memutar tubuhnya, membalik badan dan melakukan apa pun yang selalu dibayangkannya. Saka sudah belajar dari pengalaman. Tidak mungkin dia akan lupa, betapa terseoknya dirinya saat itu. Dia memantapkan langkah kakinya berjalan cepat dan lebar, akan melewati pintu resto namun langkahnya melambat ketika melihat di depan pintu sudah ada Cleo yang berdiri menunggunya.

About Us (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang