Amora vendiras

314K 7.7K 131
                                    

BANYAK TYPO DI CERITA INI⚠️⚠️‼️‼️

GAK MAKSA BUAT TANDAI TYPO ATAU KATA- KATA YANG GAK TEPAT, KALO MAU DI TANDAI/ MEMPERBAIKINYA YA TERIMA KASIH.

KALO NGGAK YAH SUDAH

DAN KALO GAK SUKA YAH JANGAN DI BACA YA

KRITIK PEDAS- PEDAS GAK PAPA, TAPI LANSUNG CHAT KE AKU YAH, JANGAN DI KOLOM KOMENTAR.

Banyak banget kekurangan dari cerita ini, yah aku pengen di revisi sih tapi yaudah gini aja dulu dan semoga kalian suka.

TERIMA KASIH








💣💣💣

Amora Lendari gadis berkulit sawo matang itu kini tengah asik memakan kacang panggang kesukaanya, sambil memperhatiakan dengan seksama sebuah video youtube di hanphone.

Gadis itu, seakan tak peduli dengan sekitar sangking fokusnya ia. Padahal yang ia tonton hanya sebuah Alur cerita film, bukan sebuah Film.

Hujan yang deras di dertai petir tak membuat gadis itu takut, padahal ia telah di ingatkan untuk hati-hati di sambar petir.

"Yah habis"

Bukan kacang kesukaannya melainkan video yang ia tonton, semua video yang di download nya telah tertonton habis. Ingin mendownload lagi namun....

"Gak ada kuota, mana hujan mau nyari wifi" kelunya sambil mengemasi tempat tidur yang berserakan.

"Andai aku orang kaya, ais dasar manusia tidak bersyukur"

Kini ia tengah melangkah menuju dapur. berniat mengambil minum yang sudah tandas.

Jam masih menunjukkan pukul 21:30, masih terlalu senja bagi seorang Amora.

Ia meletakkan gelas kosong di washtafel, lalu mengambil gelas baru. Tak berniat mengisinya gadis itu memilih mengambil susu kotak yang ada di kulkas, lalu meminumnya sambil melangkah ke ruang keluarga.

Rumahnya memang tak terlalu besar, namun cukuplah untuk membuat ruang keluarga. Walau tak terlalu luas.

Disana ia mendapati kedua orang tuanya tengah sibuk bermesraan, bahkan mereka tak peduli dengan kedatangan amora.

"mak,pak, bagi duit dong belik pulsa" ucapnya merengek

"Nggk ada" jawab ayahnya cuek

Amora mendengus kesal, hah amora tau bapaknya pasti ada duit jika hanya untuk membeli pulsa yang cuma 20 ribu.

"Cuma dua puluh ribu pak, pasti ada" ucap Amora tak mau kalah.

"Besok ya mor, besok panen, mak kasih lebih dari dua puluh ribu"

Amora nampak kecewa, namun sedetik kemudian ia tersenyum senang. Mengingat betapa puasnya nanti ia menonton alur film.

"Iya-ya mak... Amor tunggu....... Amor ke kamar dulu--terimakasih mamak ku"

Amora melangkah dengan riang menuju kamar setelah mencium sekilas pipi sang emak. Ah amora bahkan tak peduli tatapan tajam bapaknya yang garang.

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang