Memusingkan

66.9K 3.3K 22
                                    

"Ini pacar mu?"

Amora terus saja meremas baju yang baru di beli asal oleh Felix di salah satu mall. Di hadapanya sekarang dua orang berjenis kelamin berbeda sedang menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.

Namun kegugupan Amora bukan karna di tatap begitu. Ia gugup, bingung, semuanya bercampur aduk di kepalanya.

Wanita yang di hadapanya ini bibi nya yang sudah lama tak pulang kampung dan pria itu jelas pamanya suami si bibi dan juga pastilah Felix anak kedua manusia ini.

Hey apa tidak berdosa memacari sepupu sendiri? Tapi kan Amora bukan lagi Amora lendari.

Ia Amora vediras Amerta cewek broken home yang tinggal di apartemen dengan hidup tampa bekerja, tunggu transferan saja.

Sekali lagi, apakah Amora boleh jika suatu saat menikah dengab Felix. Ah Amora semakin bingung, lagi pula emang Felix mau menikahinya?

"Nama kamu mirip ya sama keponakan mama tapi sayang dia udah meninggal.... "

Sedikit melirik kedepan, wajah sedih tantenya dan di tenangi sang suami yang Amora lihat.

Ah jika Amora nanti menikah dengan Felix makah pasti ia akan bertemu keluarganya setidaknya di hari pernikahan nanti.

Oke sekarang sebagaimanapun psikopatnya Felix Amora akan tetap bersama pria itu dan selalu mengajaknya ke kampung Amora dengan niat di sana lebih nyaman. Hahaha Amora pintar juga.

"tante yang sabar ya"

Amora menatap tantenya yang bernama dewina dengan tulus, ah ia sedikit rindu dengan wanita ini. Dulu saja jika dia balik kampung pasti sering membelikan Amora paling banyak oleh-oleh. Amora rindu oleh-oleh itu.

"selalu sayang, ah kamu sekelas sama Felix?"

Amora kembali kikuk karna matanya bertubrukan dengan mata pamanya, ah perlu di ketahui pria ini dan Felix tak pernah ke kampung Amora hanya bibinya sajalah yang selalu datang.

"Nggk tan... "

"mama Amora, ingat ya... Kalo kamu panggil tante mama jadi ingat si pemalas Amora, ah keponakan mama itu bukan kamu ya"

"hahah iya mama-"

Amora ingin sekali mengajak tantenya ini bergulat saling cakar namun tak bisa, itu hanya bisa ia lakukan dulu.

"oh ayolah kalian kaku sekali, ayo Amora kita tinggalkan dua manusia dingin ini"

Amora mengikuti tanyenya menuju halaman belakang. Jika di suruh mengakrabkan diri dengan camer maka Amora dengan mudahnya melakukan itu mengingat si tante adalah adik ibunya dan tantenya Amora.

.....

"aku tau kau tidak memilih sembarangan gadis"

Felix menatap datar ayahnya yang juga menatapnya datar.

"Hmmm"

"Kau tau konsekuensinya Felix?"

"Tapi pa..."

"Tidak, kau tetap harus kuliah di sana...kau harusnya tau Felix, semuanya tak setenang yang terlihat, ini demi kau, demi keselamatan kau"

Felix menghela nafas kesal, dia tau semua itu tapi dia sudah terlanjur menyukai gadis itu, ia sudah terlanjur jatuh pada gadis bernama Amora itu.

"Oke, tapi aku akan membawanya...."

"Jangan gila Felix, kau tau itu bahaya....tinggalkan dia dan papa  akan menjaganya"

Felix kembali mendengus kesal, sial....sekuat apapun dia, melawan sang papa tak pernah sanggup Felix lawan.

.....

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang