~~Happy Reading~~
^^Tandai jika ata typo^^
°°Terima kasih sudah membaca °°
¤¤ Jangan lupa comen dan votenya ¤¤
Kicauan burung serta cahaya pagi membangunkan Amora dari tidurnya, gadis itu mencoba duduk dan bersandar pada ranjang.
Ia mengamati sekitar, ia berada di sebuah kamar bernuansa abu-abu, kamar luas dan sangat elegan.
Amora menguap lebar tampa menutupnya, ia membuka selimut dan hahhh, helaan nafas terdengar dari bibir mungilnya.
Pasrah akan apa yang terjadi, mungkin begitulah dirinya sekarang.
Ia lelah berfikir, dengan adanya dia di tubuh orang lain itu sudah menjadi beban fikiran terberat Amora, ia tak akan menambah fikiran, bertanya-tanya tentang di mana dia sekarang.
Cukup waktu yang akan menjawabnya.
Amora mengambil air putih di nakas di samping ranjang, tampa takut ia meminumnya hingga tandas.
Pintu kamar itu terbuka, Amora menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya tersenyum ke arahnya.
Amora membalas dengan tersenyum tipis, wajah penasaranya tak adapat di sembunyikan.
Matanya mengikuti apa yang di lakukan wanita paru baya itu, wanita itu membuka gorden, lalu melangkah ke arah kamar mandi.
Tak lama kemudian wanita itu keluar, lalu melangkah ke ranjang. Ia menduduki dirinya di sisi ranjang, menatap amora dengan ramah.
"Sudah bangun? Sejak kapan? " tanya wanita itu lembut, ia meletakkan telapak tanganya di kening amora.
"nggk demam lagi, syukurlah" lanjutnya.
"Iyya--tan--te" jawab Anora terbata-bata, ia bingung dan cangung.
"Panggil bi imah yah, nona siapa namanya? " tanya bi Imah lembut.
"Amora--bi" jawab Amora, ia tersenyum masih merasa canggung.
Bi Imah tersenyum, ia bangkit dari duduknya.
"bibi keluar sebentar, kalo ada apa-apa kamu bisa menekan ini"
Bi imah keluar dari kamar itu. Amora mengedipkan matanya, ia mengamati sebuah tombol di nakas.
"Apa ini? "
Tanya nya penasaran, ingin mencoba tapi ia terlalu parno. Takut itu pemicu bom atau apa.
Ah padahal bi imah sudah memberitahu fungsinya......
"Tuan, nona Amora sudah bangun" ucap Bi Imah. Ia sedang berdiri di samping sofa di mana si tuan mudanya sedang duduk santai sambil meminum secangkir kopi.
"Hmm, beri dia sarapan dan obat" perintah Felix datar.
"Baik Tuan muda, tapi... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
Ficción GeneralAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...