hampir saja

42.6K 2.3K 51
                                    

Amora kini sedang melangkah sendiri menyusuri trotoar, mencari spedanya yang lupa ia tinggalkan di mana.

Rasa takutnya ia singkirkan untuk saat ini. Fikiranya sekarang masih tertuju pada sosok Eca.  ada rasa cemburu, rasa takut akan kehilangan. Amora takut Felix jarang maenghubungi ataupun mengangkat dan membalas pesannya bukan karna sibuk akan pekerjaan namun sibuk berduaan dengan sosok Eca itu.

Amora ingin sekali menyangkal semua itu, bagaimanapun Nadira tidaklah memiliki bukti apa - apa, namun Eca juga tak bisa di remehkan.

Jika di fikir - fikir Nadira lebih dulu dalam mengenal Felix, mungkin saja yang di katakan gadis itu benar.

"Tapi kalo tu cewek bohong gimana? Tapi kalo tu cewek gak boong gimana? Akh....serah deh, gak peduli aku"

Amora menendang sebuah kaleng dengan kasar, syukur saja tak mengenai orang.

Amora menggaruk kepalanya, menatap nanar ke arah sepedanya yang tergeletak di tepi jalanan.

"Kok gak di curi sih?"

Tak mau si penculik kembali, Amora segara meraih sepedanya, mengayuh sepeda tersebut menjauh dari tempat itu.

Ia tak sadar, pria yang ia katakan penculik tampan sedang menatapnya dari kejauhan.

Tersenyum misterius pria itu menyalakan mobilnya, mengikuti gadis itu dari belakang.

....

"Aku dengar lusa kamu bakal ke indo?"

"Hmm"

"Bagaimana dengan kuliah mu fel?"

"Bukan urusan kau"

"Hah...iya deh iya...emang bukan urusan aku, tapi - tapi aku boleh ikut yah.... please" Eca menatap Felix dengan wajah penuh harap.

Felix yang tak melihat ke arah Eca hanya diam saja mendengar permintaan gadis itu.

Selain sekarang mereka satu universitas, Eca juga sering kali mendatangi kantor Felix dengan alasan untuk belajar bisnis.

Felix yang di mintai secara lansung oleh ayahnya Eca terpaksa mengiyakan,  bukan karna takut hanya saja Felix tak ingin membuat sebuah masalah.

Ayah Eca adalah rekan bisnis ayahnya, dan Felix tau betul bagaimana tabiat pria itu.

"Felix ....ayolah, aku juga rindu Indonesia.... Please"

"Kau bisa sendiri Eca"

"Aku... Aku kan udah lama gak ke indo, aku gak bisa sendiri Felix, aku gak biasa, aku takut tersesat"

"Fel...."

Tak ingin mendengarkan bacotan Eca lebih lama, Felix mengangguk kan kepalanya.

Eca berteriak senang, ia memang sudah lama ingin pulang ke Indonesia namun orang tuanya tak mengizinkannya kecuali bersama mereka, tapi sejak mereka pindah saat Eca SMP orang tuanya sangat lah sibuk membuat Eca harus mengurungkan niatnya untuk sementara.

Dengan adanya Felix, Eca yakin orang tuanya akan menyetujui kemauan Eca kali ini.

.....

Amora mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, ia yang merasakan ada mobil di belakang segera menepi membiarkan mobil itu untuk mendahuluinya.

Namun yang Amora inginkan tak juga di lakukan mobil di belakangnya, Amora menoleh ke belakang mendapati mobil hitam yang amat persis seperti mobil pria....

"Duh, perasaan aku gak enak ini...."

Dengan kekuatan penuh Amora mengayuh sepedanya, mencari tempat ramai.

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang