🐢🐢🐢💣
"Aaaaa ini kenapa muka aku jadi gini?"
Amora terus saja merabah wajahnya, ia adalah gadis bertubuh tinggi dengan kulit sawo matang dan wajah pas-pasan serta tepos.
Namun yang ada di cermin adalah gadis cantik berambut panjang serta tubuh yang tak terlalu tinggi. Bisa di katakan gadis yang ada di cermin itu nampak imute, cuman bagian dadanya sedikit berisi dan kencang.
"Apa-apaan ini?"
Amora menduduki dirinya, wajahnya nampak frustasi.
"Lo kenapa hah? Heran gue"
Amora menatap kesamping, di sana gadis tadi telah duduk di sampingnya.
Amora benar-benar bingung sekarang, otaknya tak bisa berfikir dengan baik.
"Ak--ku siap--a?" tanya amora sedikit bergetar.
"lo amora anjir, Amora Vediras Amerta" jawab gadis di sampingnya yang nampak kesal.
"Kamu siapa? Ini di mana? Ak.... "
"Gue Gea sahabat lo babi--ais akting lo keren banget sumpah"
Amora menatap kesal gadis di sampingnya ini, hey kenapa sedari tadi gadis ini berkata kasar, tak takutkah di hajar bapaknya.
"Gea ya? Emm bolos yuk, antarin aku balik" ucap Amora mencoba memendam kesalnya, sekarang yang ada di pikiran amora adalah balik ke rumah si Amerta dan berfikir dengan tenang.
Yah dia butuh ketenangan sekarang.
"Lo yakin? Emm alina.... "
Amora memejamkan matanya sesaat, hah Alina itu siapa lagi?? Kenapa banyak sekali sih yang membingungkan.
"Please, aku benar-benar lupa dan aku butuh istirahat" mohon amora, berharap si Gea ini mau membantunya.
"gue yakin lo beneran kejedot keknya mor, oke deh tapi apa alasanya njir"
Amora memutar matanya malas, hah bisakah gadis ini tak mengumpat lagi.
"Aku punya orang tua?" tanya amora
Gea yang mendengarnya mengganggukkan kepala, amora lansung menarik tangan Gea keluar dari ruang ganti itu lalu melangkah menuju kelasnya.
"Ceritakan tentang aku, cepat" pinta amora
"Ya lo Amora, gadis polos,pendiam,gak banyak omong. Kalo untuk keluarga lo gue sih kurang tau, yang gue tau lo itu tinggal di sebuah apartemen dan kedua orang tua lo udah cerai" Gea menjelaskan dwngan santai.
Mereka sampai di kelas, di sana ternyata gurunya telah berganti menjadi sorang pria bertubuh tinggi dan sedikit tampan.
"Dari mana saja kalian?" tanya si bapak tegas
"Ya elah pak, cuma telat dua menit juga" Gea menatap kesal si guru matematika itu.
"Say.... "
"Pak saya dan Gea mau izin pulang, penyakit saya kambuh pak, obatnya di apartemen saya, saya gak kuat bawa kendaraan pak......."
Mata sembab itu kembali menitikkan air mata, wajah, wajah nya bahkan nampak pucat. Oke amora pernah bercita-cita menjadi artis sinetron, jadi jangan heran.
"Apa penyekit mu? " bapak itu nampak tetkejut melihat kelakuan amora juga cemas, apalagi kini amora nampak sulit bernafas.
"itu gak penting sekarang pak, lebih baik bapak izinin kami cepat... Hey lo kemasi barang-barang kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
General FictionAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...