END

59.2K 2.3K 30
                                    

Seminggu setelah kelulusan Amora masilah sibuk dengan bersantai di apartemennya padahal besok akan di laksanakan hari pernikahannya dengan Felix.

Bukan hanya Amora saja yang sesantai itu, bahkan Felix sekarang juga sibuk dengan pekerjaannya Tampa peduli akan besok adalah hari pernikahan.

Amora menguap lebar, akhir- akhir ini ia habiskan waktu tidur - makan dan bersantai seperti saat ini.

Tiba- tiba terdengar bel Apartemennya, Amora segera melangkah menuju pintu memastikan siapa yang datang di malam begini.

Tak ada siapapun di luar sana, hanya kesunyian yang menyambutnya.

"Siapa woy? Setan?"

Merasa tak ada jawaban Amora segera kembali beranjak masuk, namun gadis itu hampir saja terjungkal sangking kagetnya dengan sosok putih yang ada di hadapannya.

Sosok yang amat mirip dengannya,  bedanya gadis itu nampak pucat  namun cantik sekaligus, apalagi dengan pakaian serba putihnya.

"Woahh, aku seperti melihat malaikat.... Apakah kamu malaikat mautku? Atau pri cantik yang di kirim untukku? Ayooo bawa aku pri...aku belum mau nikaaah"

Gadis yang ada di hapan Amora nampak menatap Amora malas dengan tangan bersedekap di dada.

"Gue gak banyak waktu, dengerin baik- baik... Lo adalah Amora Vediras Amerta dan stop beranggapan bahwa tubuh ini bukan tubuh lo, satu lagi.... Jangan terlalu percaya dengan orang- orang yang ada di sekitar lo, terkadang yang dekat adalah yang berbahaya"

Amora mengerjab pelan " emm, jadi...."

"Jadi apa? CK, udah ah waktu gue mau habis.... Selamat atas pernikahan lo, jujur tu cowok incaran gue dulunya....babay Amora, nikmati masa hidupmu Tampa memikirkan apapun itu"

"Woyy....eh"

Amora memegangi kepalanya yang terasa pening, ia tertidur ternyata dan yang tadi.... Yang tadi mimpi? Tapi kenapa tersasa nyata?

Amora menggeleng kan kepalanya,mimpi ataupun nyata tak ada gunanya bagi Amora,  Amora sudah berada di tubuh ini dan ini adalah tubuhnya sekarang.

Tak mau berfikir banyak hal lagi, Amora segera kembali membaringkan tubuhnya lalu mulai memejamkan mata.

"Semoga mimpi yang sama, aku belum sempat nonjok tu cewek" ucap Amora pelan sebelum akhirnya terlelap.





......

Amora terbangun dengan bel rumah yang berbunyi beberapa kali, kesal dengan suara tersebut Amora segera melangkah menuju pintu berharap kali ini bukanlah setan.

"Siap....mama,mommy?"

"Baru bangun?....astaga Amora kamu tinggal hitungv jam lagi akan menjadi istri orang masih saja pemalas... Cepat mandi, aduh anak ini kalo anakku mungkin sudah ku dorong dari lantai 3"

Amora mendengarnya hanya diam saja, dengan wajah khas bangun tidur ia melangkah kembali ke kamarnya lalu memasuki kamar mandi.

Sementara itu ibu tirinya bersama ibunya Felix sedang duduk di ruang tamu sambil menggibahk Amora yang pemalas, sesekali mereka tertawa membayangkan bagaimana nasib kedua anak mereka nanti setelah menikah.

Yahh...syukur saja Felix walau masih berusia 20 tahun sudah bekerja di perusahaan ayahnya dan memiliki rumah sendiri serta bi Imah yang setia melayani jadi...gadis itu tak akan susah nantinya.

Tak butuh waktu lama untuk Amora keluar dari kamar mandi, ia segera berganti pakaian dan memakai pakaian pengantin yang amat berat.

"Mama.....mommy, bantuin ini baju pengantin apa baju besi sih,  berat amat"

Kedua wanita dewasa yang berada di ruang tengah  itu menoleh pada pintu kamar Amora.

"Ayo kak"

Mereka melangkah, membuka pintu kamar Amora... Gadis itu nampak sibuk mencoba menarik resleting belakang gaun pengantinnya.

"Ayo kak, keluarkan kemampuanmu" ucap mommy Amora.

Amora di bantu mengenakan gaun pengantinnya lalu di duduki di meja rias. Wanita yang akan menjadi mertuanya itu kini sibuk mengolesi berbagai macam bubuk di wajah Amora. Mora tak tau namanya apa, yang jelas itu semua adalah peralatan makeup.

......

Amora tersenyum senang melihat beberapa tamu yang menatapnya. Resepsi pernikahan telah di laksanakan dengan lancar beberapa menit yang lalu, Amora dan Felix sekarang hanya duduk manis di pelaminan sambil sesekali menyalami beberapa tamu undangan yang ada.

Pernikahan mereka di laksanakan begitu meriah di sebuah gedung besar, Amora saja terkagum- kagum dengan dekor di pernikahanya sendiri. Bisa di katakan ia bak seorang ratu hari ini.

Entah sejak kapan pernikahan ini di siapkan, Amora dan Felix hanya terima bersih saja.

Amora menatap Felix yang sedari tadi nampak diam Tampa senyuman. Ada apa? Apakah pria itu tak senang menikah dengan Amora? CK, harusnya Amora yang tak senang di sini.

"Woy, kenapa sih? Gak senang nikah sama aku? Yasudah ceraikan aja"

Felix menatap kekasih... Ah tidak istrinya yang nampak cemberut sekarang, entah kemana senyum manisnya.

"Aku senang" jawab Felix

Amora menatap Felix " senang? Hey, suami aku.... Kalo senang itu minimal senyum, bukan berwajah datar....aneh"

Felix akhirnya terkekeh pelan, bukan... Bukan karna amora yang mengatakan senyum melainkan kata 'suami aku' yang terselip di kalimat gadis itu.

"Baiklah istri aku"

Pipi Amora memanas seketika, meski panggilan ini asing di telinganya Amora merasa sedikit malu...mungkin.

"Mau buat anak berapa kang?" Ucap Amora, mengalihkan pembicaraan.

Felix tersenyum "kamu mau berapa?"

" tiga aja, tapi kalau mau selusin juga gak papa" jawab Amora malu-malu.

Nampaknya Amora mulai terima akan nasibnya, menikah dengan sepupu sendiri......


















Vote gaes

Vote comen

Banyak- banyak

Terima kasih buat kalian yang baca cerita aku selama ini, terima kasih juga yang udah memberikan vote nya dan comenya.

Ambil hikmah nya dan buang yang buruk yah...wkwkw

Aku mungkin akan adakan extra part namun mungkin jika votenya udah sampai 500 San lah yakan.

Luv- luv buat kalian semua.


JANGAN LUPA MAMPUR JUGA KE CERITAKU YANG LAINYA.

Ini mengisahkan tentang seorang gadis yang juga bertransmigrasi ke tubuh seorang FIGURAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini mengisahkan tentang seorang gadis yang juga bertransmigrasi ke tubuh seorang FIGURAN. Figuran yang menjabat sebagai pelayan dari si antagonis, dan akan mati di bunuh antagonis pria itu sendiri hanya Karna cemburu pada protagonis pria.  Namun tentu gadis itu tak mau mati dua kali, maka ia menyusun berbagai rencana untuk bertahan hidup di dunia novel tersebut.









Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang