~~Happy Reading~~
^^Tandai jika ata typo^^
°°Terima kasih sudah membaca °°
¤¤ Jangan lupa comen dan votenya ¤¤
💣💣💣
Amora melangkah menyusur koridor sekolah, ia bisa melihat para sisiwa yang menatap aneh ke arahnya. Namun apa peduli Amora, ia tidak merasa penampilanya aneh sekarang, dan tak merasa berbuat masalah pada siswa siswi itu.
Wajahnya memang hanya di pakaikan serum tampa bedak dan lainya, ia juga menyepol asal rambutnya.
Terlalu santai sih, namun amora kan datang ke sini untuk belajar bukan untuk adu kecantikan.
Lagian sejauh ini, amora bisa melihat rambut para siswi tak di batasi. Di sekolah nya ini. Yah tapu gak ada juga sih yang rambutnya seperti amora. Semuanya nampak rapi dan tertata sempurna.
"Amora"
Amora menatap asal suara dan di depannya napak seorang gadis yang melambai ke arahnya, sedikit heran namun amora tetap melangkah ke arah gadis itu.
Mana tau gadis itu juga teman amora asli kan?
"Ya? "
"Lo mau ke mana?"
"kamu manggil aku, dan aku ke sini kenapa malah nanyak mau kemana, aneh deh" ucap amora sambil memasang raut sebal, sok imut.
"ih, kok lo ngomong nya beda sih mor, ows benar ni kata si gea, lo kejedot setan" gadis itu menempelkan telapak tanganya di dahi amora, lalu tertawa tak jelas.
Amora mengerinyit heran, ia lalu melirik name tag perempuan itu. Alina Dewangkara, ah nama ini... Nama yang pernah mengirim pesan pada amora dan nama yang di sebut-sebut saat di cafe semalam.
"jadi kamu yang namanya alina? " tanya amora sedikit meninggikan suaranya.
"Yaiya, biasa aja dong mor, kenapa sih? " tanya gadis itu, jarinya dengan lincah mencolek pipi tembam Amora.
Amora menatap intens si alina ini, wajahnya cantik, tinggi dan body nya juga bagus. Tapi sayang sedikit centil.
Amora menatap ke sekeliling, ia sekarang berada di lantai dua dan bisa keluasa melihat ke bawah. Pas sekali ada sekelompok siswa yang amat sangat amora kenali. Yah mereka adalah siswa semalam.
"Kamu kenal mereka?" tanya amora, menunjuk kebawah.
"Yaa kenal, emang kenapa? Mereka nyakitin kamu? Si nadira fitnah lo?" tanya Alina nampak sedikit kawatir.
"Iya" jawab Amora, ia tak ingin bertele-tele.
"Kurang ajar, kita datangi si Nadira dan sera......." Alina bersiap untuk melangkah dengan wajah memerah.
Amora menatap aneh ke arah gadis itu, di tambah dengan datangnya gea dan lansung menarik alina untuk kembali.
"lo kenapa sih lin, gue baru aja datang..ini kenapa muka lo kek saos basi? " tanya gea heran. Sementara itu amora hanya diam menyimak.
"nadira, dia udah berani ge-dia fitnah Amora" ucap Alina dengan wajah di tekuk.
"Ha? Serius? Bener mor? " gea kali ini menatap amora yang hanya diam sedari tadi.
"Ehemm... Lebih baik kita ke kelas dulu, ntar aku ceritain" ucap amora, ia lelah berdiri sedari tadi.
Gea mengangguk dan segera menarik kedua sahabatnya itu.
🐛🐛🐛💣
"ini gak bisa di biarin, masa amora yang gak tau apa-apa di bawa-bawa" teriak gea tak terima.
Amora yang selesai bercerita sedikit meringis mendengar teriakan si gea, hah percuma saja ia bercerita pelan gadis itu malah merespon dengan berteriak.
Kelas mereka memang belum terlalu ramai, tapi tetap saja kelakuan gea membuat seisi kelas menatap ke arahnya.
"Ais, bikin malu gea- biasa aja dong" ucap amora pelan.
"Ya gue emosi mor, selama ini emang kita sering bully si nadira tapi lo gak pernah ikut kita, mereka gak berhak marahin lo gini" ucap gea, namun kali ini tak seheboh tadi.
"Iyaa gitu, makanya kasih tau aku nereka siapa dan kenapa kayak benci banget sama si Alina ini" amora menatap alina yang sedari tadi diam, gadis itu nampak terdiam dengan raut sendu.
"Mereka.... "
"Kendrian, tunangan aku, cuma dia lebih milih pacaran ama si Nadira, dan yang lai itu adalah sahabat kendrian tapi si sera adalah sahabat nadira" jelas alina
Amora nampak diam, ia tak tau harus apa lagi, di sisi lain ia masih mau bertanya banyak hal namun ia juga kasihan melihat Alina.
Mungkin kalau Amora di posisi Alina entah apa yang terjadi, namun yang jelas Amora tak pernah mengalami yang namanya tunangan atau pacaran.
"lo beneran lupa ingatan ya mor? Aneh deh"
Amora kaget mendengar pertanyaan gea, ia tak mengira gadis itu akan merasa aneh. Sebab dari kemarin ia santai saja menjelaskan yang amora tanyakan. Ah apakah amora jujur saja?
Tidak!!
Yang ada dia di sangka gila nantinya.
"yaa, aku juga gak tau... Aku emang lupa sama semuanya--serius! bahkan aku lupa orang tua aku, terserah deh kalo gak percaya cuma yah aku emang gak tau apa-apa kalo gak kalian jeasin" ucap amora, ia pasrah jika gea dan Akina tak mempercayainya.
"kita percaya kok mor, besok kalo ada waktu kita ke dokter yah... " ucap Alina santai.
Amora tau Alina serius dengan ucapanya namun entah kenapa Amora meresa Alina sedang mengejeknya.
Yah siapa sih yang percaya, Amora tidur di kelas dan bangun-bangun lupa ingatan.
Apakah sarafnya bergeser saat tidur atau efek kaget saat di teriaki guru? Mungkin begitu pikir Gea dan Alina.
"Yah, besok kita ke dokte,tapi kamu yang bayarin yah"
"Tenang aja"
Setelahnya mereka saling diam, tak ada yang mau memulai percakapan dan malah sibuk tatap-tatapan.
"dah ah, udah bel juga" Gea memecah keterdiaman antara mereka bertiga, ia bahkan tak merasa jika semuanya bermula dari pertanyaanya.
🐢🐢🐢💣
Amora menatap lapar nasgornya, sejak bel istirahat tadi amora memutuskan untuk tidak ikut kedua gadis itu dan memilih menuju taman belakang sambil membawa bekal yang ia siapkan pagi tadi untuk dirinya sendiri.
Ia memilih sebuah pohon rindang, pohon itu besar dan di bawahnya juga bersih dengan rumput tebal.
Amora duduk lesehan di atas rumput tampa peduli pantatnya kotor atau basah.
Ia fokus oada nasgornya, menyantao dengan riang. Kakinya berselonjor dan memangku kotak bekalnya.
Dengan tak sabaran satu suap berhasil memasuki mulut amora.....
"Nasgor buatan Amora IS THE BEST!!! "
'buk'
'ah'
'aw'
'hah?? '
29 juli 2023
22:58
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
General FictionAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...