racun sialan

49.5K 2.2K 12
                                    

Suara bel istirahat bersamaan dengan ributnya langkah kaki sama sekali tak mengusik tidur Amora. Ia yang semalaman tak bisa tidur kini tertidur begitu pula di mejanya.

Syukur saja guru yang mengajar tak ada yang tau. Gea yang menyadari Amora tak terusik dengan suara bel segera mendekati gadis itu.

Saat istirahat kelas sepi dan para siswa berada di kantin, Gea tak mau Amora di culik alien atau apa Tampa sepengetahuan penduduk sekolah.

"Mor ...bangun woy"

"Hmm"

"Mora ...itu ada akang Felix Lo tu...bangun..." Kalo ini Alin yang datang menggoyangkan tangan Amora dengan sedikit kebohongan. Namun gadis itu tetap saja tak terusik.

"Kebo, dah yu ge tinggalin"

Alin menarik tangan Gea namun gadis itu diam di tempat membuat Alin kesal sendiri.

"Tapi Lin....."

"Dah yok, gue laper ini"

"Ntar Amora..."

"Nggak akan, apapun yang Lo fikirin gak akan terjadi"

Gea akhirnya pasrah mengikuti Alin ke kantin walau masih memandangi Amora.

.....

Suasana istirahat kali ini berbeda, para siswa sibuk berkumpul di lapangan mengerubungi sesuatu, Gea dan Alin yang beru dari kantin sambil membawa makanan untuk Amora berniat mampir sejenak, menghilangkan rasa penasaran mereka.

"Ada apa ini?"

Gea Napak meraih tangan seseorang siswi yang baru keluar dari kerumunan.

"Itu si Nadira...."

"Nadira? Kenapa dia?"

"Nadira keracunan makanan yang katanya di racuni kak Amora..."

"Bohong, Lo jangan nuduh sembarangan deh, lagian buat apa Amora ngasih makanan ke Nadira....ha?" Teriak Gea tak terima sahabatnya di fitnah.

"Sorr-y kak....kak serahhhyang bilang"

Alin yang lebih tenang menarik tangan Gea "minggir Lo" sekali berteriak Alin dengan mudah mendapatkan jalan, para siswa itu menguak membuka jalan pada Alin bak rakyat menyambut ratu. Tapi bukan itu.

Walau sekarang Alin jarang membully dia tetap saja di takuti.

"NAD...sadar NAD..."

Gea dan Alin saling pandang, di tengah kerumunan itu Sera sedang memangku Nadira yang nampak pingsan.

"Goblok, kalo dia sakit bawa kerumah sakit bukanya di tangisin keburu mati ntar..."

Sera menghentikan tangisnya, menatap Gea dan Alin penuh kebencian.

"Ini semua gara-gara sahabat Lo"

"Oh ya? Ada bukti?"

Sera menggeram marah, tapi terhenti kala kendri datang.

"Ini bukan waktunya berdebat....minggir"

Kendri dengan wajah paniknya menggendong Nadira bersamaan dengan itu kerumunan para siswa itu bubar. Meninggalkan Sera dan Alin serta Gea.

"Gue gak tau Lo ada dendam apa sama Amora, yang jelas jangan pakai cara kotor buat jatuhin seseorang, menijikan" Alin menatap Sera tajam, Sera membalas tak kalah tajam.

"Gue liat sendiri Amora memberi sesuatu sama mang kantin dan sejumlah uang dan gue liat mang kantin yang bersikap mencurigakan saat Nadira pesan makanan..sadar Lin,ge...sahabat yang kalian banggakan itu lebih menjijikan dari yang kalian fikirkan....dia...dia mantan kendri, cowok yang jelas Lo suka...Lo perjuangin dan dia..."

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang