mengerikan sekali

55.1K 2.6K 18
                                    

Amora mengayuh sepedanya dengan di iringi nyanyian asal-asalan yang mendadadk ia ciptakan.

Ia yang pulang sekolah tak menemukan akang tercintanya memilih untuk mendatangi rumah cowok itu tentunya setelah mengganti pakaianya.

Dengan pakaian yang bisa di bilang sangat santai gadis itu menghentikan sepedanya tepat di depan gerbang tinggi rumah felix.

Amora memecet bel,  dan pintu seketika terbuka.  Seorang pria bertubuh atlis menggunakan baju hitam-hitam keluar dari gerbang besar tersebut.

Pria itu nampak kaget dengan calon nyonyanya itu,  gadis dengan sepeda ini sudah beberapa kali kerumah sang majikan dengan keadaan berbeda-beda.

"Mau cari tuan muda non?"

Amora mengangguk setelah sempat mengagumi sosok di hadapanya.  Hey, walau pria ini seorang penjaga gerbang ketampananya tidaklah main-main, di tambah dengan tubuhnya yang kekar mekar.

Amora suka cogan tapi dia tak murahan,  ingat ada akang felix yang lebih dari apapun yang harus Amora ingat.

"iya pak,  mora boleh masuk gak?"

Amora ternyum cerah memunta persetujuan pria itu.

"boleh dong non, ayo masuk aja"

Setelah mendapatkan izin Amora segera melajukan sepedanya memasuki kawasan rumah felix.

Seperti biasa gadis itu memarkir asal sepedanya dan melangkah menuju pintu utama yang nampak besar.

Sekali lagi ia memecet bel,  dan pintu terbuka dengan bi Asih menjadi pembukanya.

Bi Asih nampak kaget namun sedetik berikutnya ia tersenyum ke arah gadisnya si tuan muda.

"lagi nyariin tuan muda ya non? Ayo masuk dulu,  tunggu aja di ruangan kemaren"

Amora mengguk dan melangkah ke ruangan yang di maksud.

Amora membuka pintu ruangan itu dan hanya ada keheningan yang menyapanya,  tampa peduli gadis itu segera menduduki diri di sofa.

Bi Asih datang membawakan jus wortel tampa di minta, wanita itu nampaknya tau kesukaan Amora ya karna Amora pernah mengatakanya.

"ni non,  tuan sebentar lagi datang, non tunggu di sini aja"

Amora mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

....

Bi asih telah pergi,  Amora kini di sibukkan dengan juss nya.

Pas dengan habisnya jus wortel felix keluar dari ruangan yang sama dengan keadaan yang sama seperti beberapa hari yang lalu,  bedanya wajah felix masih terlihat beberapa bekas luka dan lebam.

Amora yang menyadari itu hanya diam, jujur saja ia merasa gugup saat ini di tambah tatapan felix lebih tajam dari biasanya.

"Hai--ak ku cumak kawatir---makanya ke ke sini"

Amora kikuk saat felix duduk di sampingnya,  pria itu dengan santai mengangkat tubuh mungil Amora dan menduduki di pangkuannya.

Amora yang kaget hanya bisa terdiam mematung,  kegupanya bertambah dengan ia yang menghadap lasung ke arah wajah tampan akangnya.

"Gue habis nyiksa orang yang bikin wajah gue begini,  tapi mereka gak mau ngaku siapa yang merintahin,  ck--"

Amora sempat ternganga mendengar ucapan panjang felix,  ah apakah pria ini pernah berbicara sepanjang ini sebelumnya?

Walau berujar panjang lebar tak ada raut wajah yang di tampilkan,  pria itu nampak santai dan malah memainkan rambut panjang Amora.

" jadi kamu di gebukin mereka?  Hmmm"

Amora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang