Hari ini adalah hari pertama sekolah Amora di smester 2 di kelas 12. Ia melangkah dengan senyum manis nya memasuki gerbang sekolah.
Namun mata Amora tertuju pada seorang cowok yang amat ia kenali.
Itu Daniel!!
Bocah itu nampak gagah memakai seragam sekolah dan melangkah dengan wajah datar. Yah, sangat beda dengan Daniel yang Amora kenal.
Amora ingin sekali menyapa cowok itu, namun karna matanya menangkap dua sahabatnya, Amora memutuskan untuk mendekati dua gadis yang kini sedang nampak asyik bercerita di depan kelas.
"Mora sini cepat!!"
Amora tak peduli dengan teriakan Gea, gadis itu nampak bersinar hari ini. Senyum manis nampak tak lepas dari wajah cantik itu.
"Ada apa nih, senyam senyum" ucap Amora membuka percakapan.
"Tau tuh, katanya cowok yang di taksirnya sekolah sini" jawab Alin acuh.
Memang sejak putus dengan Edo sifat Alin menjadi sedikit cuek dan kebanyakan melamun sendirian. Alin bilang ia sudah move on cuma masih kecewa saja dengan Edo.
"Iya Mora... Dia ganteng baik dan perhatian....kemaren aja dia ngurut kaki gue yang keseleo di taman, soswit bangett" ucap Gea girang. Yah beginilah kalo jomblo pertama kali di dekatin cogan.
"Oh ya? Siapa nama tu cowok?" Tanya Amora basa basi.
"Emmm, gak tau...hehe, gue lupa nanyak soalnya" jawab Gea di sertai cengirannya.
Amora memukul pelan lengan Gea, kesal saja dengan jawaban gadis itu.
"Kalo ganteng banget, kenalin yah" ucap Amora santai.
"Enak aja, kali ini bagian aku mor... Lo udah ada kak Felix noh...." Ucap Gea cepat.
"Felix? CK, kalian gak bakal percaya dengar cerita aku..." Ucap Amora, setelah mengingat kejadian saat ia di borgol dua hari yang lalu.
"Cerita apaan?" Tanya Gea, mulai mendekatkan telinganya.
Alin sendiri hanya diam saja, namun Amora yakin gadis itu juga penasaran.
"Aku....aku malas banget ceritainnya, intinya aku di borgol dari malam sampe pagi sama Felix"
"WHAT!!".
"Serius mor?"
Kedua gadis itu nampak kompak menatap kaget ke arah Amora, Amora mengangguk yakin membenarkan.
"Wahh, kenapa cuma bentar"
"Harusnya kan Ampe berminggu- Minggu, kalo gak berbulan - bulan"
Amora menatap tak percaya kedua sahabatnya.... Tega sekali. Harusnya kan mereka mengkhawatirkan Amora, menyesal Amora menceritakannya.
"Eh, ada si Edo tu" ucap Gea tiba - tiba.
Seketika Alin kembali cemberut, Amora dan Gea saling tatap lalu tersenyum penuh arti.
Edo nampak santai tampa rasa bersalah melewati ketiga gadis itu. Namun Tampa ia sadari Amora pun dengan santai mengulurkan kaki nya, sehingga Edo tersandung kaki mulus Amora.
Cowok itu nampak kaget, dan sialnya ia bisa menyeimbangkan diri sehingga tak terjatuh. Tak sesuai harapan memang, namun cukup lah untuk membuat alin tersenyum.
"Sialan, tega lo mor" ucap Edo kesal.
Amora berdiri dari duduknya, melangkah mendekati Edo dengan bersedekap dada dan jangan lupakan wajah songongnya.
Bak ratu bully yang sombong Amora menatap tajam ke arah Edo.
"Aku gak sengaja Edo, sorry deh ..... Tapi - tapi Yang tega itu kamu sih do, mempermainkan hati seorang wanita hanya demi harta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
Ficción GeneralAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...