Suara pintu terbuka membangunkan Amora dari tidurnya. Tak tau tempat memang, dia di culik dan tak tau akan di apakan namun malah tidur cantik di kasur si penculik..
'ehem'
Amora mengucek matanya, menatap seorang pria yang berdiri di sisi ranjang. Seketika mata Amora terbuka sempurna saat tau orang tersebut adalah Kendri.
"Hai.... Mora"
Amora meneguk ludah, ekspresi dan suara kendri entah kenapa terdengar menyeramkan sekarang ini.
"Lo tau...kenapa Lo ada di sini....hm?"
Amora menggelengkan kepala, kendri nampak semakin mendekat melangkah ke arahnya. Seketika Amora reflek menggeser duduknya.
"Lo lupa dengan hari itu? Ah sayang sekali, padahal hari itu sangat seru....dan gue bakal ngelanjutin hari ini, ngelanjutin hal yang tertunda hari itu...."
Kendri meraih helaian rambut panjang Amora, lalu menciuminya.
Amora merasa de Javu dengan ini, kepalanya tiba- tiba sakit. Sebuah ingatan memasuki kepalanya.
Seorang gadis nampak sedang berusaha melepaskan diri dari seorang cowok dan gadis itu adalah..... Amora sendiri.
"Sudah ingat, hm?"
Amora memegangi kepalanya, ia mengingat apa yang kendri katakan.
Hari itu... Hari yang di maksud kendri adalah hari cowok itu hampir saja melecehkan amora. Bahkan membayangkan saja sudah membuat Amora bergetar ketakutan.
"Selama ini gue nahan diri buat gak ngapa - ngapain Lo, tapi.... Saat tau lo pacaran sama si Felix... Niat yang gue kubur selama setahun kembali muncul"
"Akankah Felix merasa terpukul? Atau.... Malah mencampakkan lo? Hmmm menarik"
Amora menatap kendri diam dengan tubuh menggigil, ia ingin sekali menendang wajah songong si kendri ini, namun entah mengapa reaksi tubuh ini tak seisi di harapkan.
"Sabar yah, ntar malem kita bakal bersenang - senang, sekarang gue lagi ngumpulin tenaga. Lo tenang aja, kita bakal lepasin Lo kok tentunya setelah lo gue dan anak buah gue pakek....hahahha"
Kendri keluar dari kamar tersebut, meninggalkan Amora yang masih bergetar.
Amora menggelengkan kepala, ia tak akan membiarkan itu terjadi.
......
" Dad, Amora kok nggak ada di apartemen nya ya"
"Mungkin sedang ke rumah temannya"
Aron ayahnya Amora itu saat ini sedang asik membaca koran di teras rumah, menikmati hari libur yang jarang ia dapatkan.
Sedangkan istrinya itu, tadi mengatakan akan berbelanja bersama Amora namun gadis itu tak ada di apartemennya membuat Sena kembali kerumah lagi mengurungkan niatnya untuk berbelanja.
"Tapi dad.... Biasanya libur gini anak itu tiduran di kamar" ucap Sena lembut sambil duduk di samping suaminya.
"Ya mungkin sedang tidur di kamarnya, tenang saja tak ada yang mau mencuri gadis seperti Amora itu mom" ucap Aron di akhiri dengan kekehan.
Sena yang melihat itu geram sendiri, dia saja yang hanya ibu tiri merasa khawatir si Arin yang jelas ayah kandungnya malah santai - santai saja.
"Aku sudah tanya sama satpam di apart nya, dan saat dia cek cctv gadis itu sedang keluar malam- malam dan gak kembali sampai pagi.... Makanya aku khawatir gini dad, ayolah itu anakmu lo" ucap Sena menggebu- gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
General FictionAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...