AMORA menyantap dengan lahap mie buatanya sambil menonton alur film di salah satu chenel YouTube kesukaannya.
Saat ini Amora masih menebak para tamu tak tau diri itu masihlah berada di rumah ini.
Mienya yang hampir habis dan stok ainya yang habis membuat Amora kembali harus turun dan bertemu teman2 bangsat abangnya itu.
Tak mau ambil pusing Amora memilih fokus pada tontonannya sambil menghabiskan mie nya.
Sebuah fikiran terlintas di otak kecilnya, dengan full senyum Amora menghabiskan mie nya sambil mengotak Atik hp nya mencari nomor telpon seseorang.
Seseorang yang bisa di andalkan untuk menghajar Deri dan para tamu tak tau diri itu.
"Halo mommy yang awet muda..."
"Mau apa kamu?"
"Ih, jutek amat Bu....cepat tua ntar"
"Amora!!"
"Jangan marah2 sekarang mom, mending mommy tiriku ini segera pulang dan liat keadaan rumah yang mommy rawat dengan penuh kasih ini....lihat mom, ayo cepat pulang"
"Maksud kamu apa Amora?"
"Yee, agak Lola juga ibu tiriku ini rupanya..."
'ehem'
"Rumah mommy berantakan banget, ada tamu gak tau diri ngabisin semua makanan dan ngerakin sampah jajanan, bi Imah kan gak ada buat bersihin aku mah....ogah bersihinnya"
"Tamu siapa?"
"Pulang aja cepat ah, tinggalin aja tu butik bentar... Gak akan bangkrut kok kalo di tinggal bentar doang"
Setelah mengatakan ya Amora mematikan telpon, terkiki geli lalu keluar dari kamarnya.
Sekarang Amora berniat kembali membuat dapur sedikit berantakan, hahh agak nyesel dia membersihkan piring2 kotor tersebut.
Amora melewati ruang tamu, menatap sinis ke para tamu yang tak merasa sadar padahal tuan rumah sudah mengatakan dengan jelas kesalahannya.
Amora sampai di dapur, ia mulai membuat dapur berantakan.
Setelahnya Amora mencuci tanganya, tersenyum sinis. Lihat saja nanti, ibu tirinya itu termasuk orang yang tak suka akan rumah yang berserakan, bisa di bilang di sangat pembersih....ah Amora benci mengakui ini.
"Ngapain Lo?"
Amora yang ingin kembali ke kamarnya di kagetkan dengan kedatangan sera.
"Gak ngapa-ngapain, inikan rumah aku ya terserah aku dong....."
"Kamu...."
"Harusnya aku yang nanyak, ngapain kamu di sini? Ingat ini rumah Daddy aku.... Sadar diri dong ."
"Eh...."
"Apa? Gajelas ah eh ah eh...."
Setelah mengeluarkan kekesalannya pada Sera Amora melangkah kembali ke kamarnya, melanjutkan tontonannya yang tertunda.
.....
"Semuanya sudah saya selesai tuan, Mr. Za tak akan mengetahui nona Amora dan Mr. Za juga tak akan berani mendekat"
"Apa jaminannya Lex, kau tau, Mr. Za bukanlah lawan yang bisa di tebak, dia munafik, licik...." Felix menghembuskan asap rokoknya, menatap indahnya perkotaan dari gedung kantor.
Alex di belakangnya menundukkan kepala, apa yang di katakan Felix adalah fakta. Me.Za seorang yang penuh obsesi menghancurkan keluarga fedrico, selama ini ia hanya bisa sedikit mengusik keluarga itu namun dengan adanya Amora, fedrico yakin pria itu akan merencanakan sesuatu yang lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora (END)
Ficción GeneralAmora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat mendapati wajahnya dan tubuhnya yang berubah 180°. Tak terlalu bodoh untuk berfikir apa yang terjadi padanya, hingga menikmati adalah jalan...