96 - Umbul Sidomukti

7.4K 932 37
                                    

Sambil menunggu kedatangan Xania di depan sekolahan, Melisa dan Candra menyantap mi kopyok yang tadi diberi Bu Nanik di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menunggu kedatangan Xania di depan sekolahan, Melisa dan Candra menyantap mi kopyok yang tadi diberi Bu Nanik di dalam mobil. Ternyata di dalam plastik itu ada dua porsi mi kopyok. Melisa kira hanya satu.

Campuran mi kuning, potongan tahu, tauge, dan kuah bawang begitu menggugah selera. Cita rasanya tidak berubah meskipun sudah bertahun-tahun lamanya. Melisa sampai habis lebih dulu daripada Candra. Wadah di tangan lelaki itu masih ada isinya.

"Mas, mau dihabisin nggak?"

Candra menoleh. "Kenapa?"

"Kalau nggak habis, buat aku aja. Aku belum kenyang."

"Ya udah, aku yang makan lontongnya, ya."

Melisa mengangguk. Sendok di tangannya siap mengeruk makanan itu di wadah milik suaminya.

"Aku cari minum dulu, ya."

Melisa mengangguk lagi. Kini, wadah sterofoam pindah ke tangannya, sementara Candra keluar untuk mencari minum. Di sela-sela makan, Melisa mengecek ponsel. Pesannya dua menit yang lalu untuk Ryan belum dibalas. Bisa jadi sekarang abangnya itu sedang fokus menyetir.

Candra datang membawa dua botol air mineral. Tanpa diminta pun, Candra membukakan tutup botolnya untuk Melisa.

"Makasih!" Melisa menerima botol yang sudah dibuka tutupnya itu. Tenggorokannya seketika basah setelah airnya masuk.

Tidak lama, sebuah mobil yang Melisa kenal berhenti tepat di depan mobil yang ditumpangi. Saat itu juga, Melisa turun. Xania pun keluar digendong Ratna. 

Melisa merentangkan tangannya, ingin mengambil alih Xania. Namun, Xania justru memanggil ayahnya. 

"Ayah!"

Melisa menurunkan tangannya, lalu menoleh ke belakang. Ternyata Candra juga ikut keluar. Makanya wajah Xania langsung semringah. Makin girang saat Candra menggendongnya. 

"Sama mama, ya," kata Candra. 

Xania menggeleng. "Emoh!"

"Lho, terus gimana ayah bawa mobilnya kalau sambil gendong Xania? Mobilnya nggak jalan, dong."

Xania menatap ayahnya, selanjutnya menoleh ke arah mamanya, lalu mengulurkan tangan. "Mama."

Melisa tersenyum dan langsung mengangkat tubuh anaknya. Xania tidak berontak sama sekali. 

"Xania udah sempat tidur, kok, sebelum pergi," kata Ratna memberitahu Melisa. 

"Oke, makasih, ya, Ma." 

Kaca mobil di belakang yang dikendarai Ryan tiba-tiba terbuka, menampakkan wajah Tiara setelah itu. "Tante, aku boleh ikut di mobil Tante nggak?"

"Boleh. Sini-sini!" 

Seketika Tiara membuka pintu dan turun. Anak itu duduk di belakang bersama Melisa dan Xania. Kemudian, dua mobil itu melaju menuju Umbul Sidomukti, tempat wisata yang akan mereka kunjungi saat ini.

Hi, Little Captain! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang