Dohyun tidak bisa memaksakan sang putri yang tidak ingin mengatakan kebenarannya. Putrinya, hanya mengatakan dirinya terjatuh saat keluar dari area sekolah. Bukannya tidak percaya, Dohyun malah memberikan spekulasi mengenai putrinya yang sedang ditindas. Sepeda terbelah seperti ini, bukan karena jatuh. Pasti hanya lecet sedikit.
Dohyun tidak ingin menekan atau mendesak putrinya. Sehingga ia membiarkan Jihyo melongos masuk ke kamar setelah menaruh rongsokan sepeda itu di samping rumah begitu saja.
“Turunlah makan setelah berganti pakaian, Hyo!” Dohyun sedikit berteriak. Jihyo yang mendengar mengangguk tanpa menoleh ke belakang.
Bukan bermaksud tidak sopan. Ia tidak ingin ayahnya melihat dirinya kembali menangis setelah ditenangkan. Pada dasarnya, Jihyo ingin melepaskan topeng yang sok kuat selama ini. Setelah pintu kamarnya ia buka, Jihyo menutupnya lantas merebahkan tubuhnya di atas kasur—enggan untuk berganti pakaian terlebih dahulu, seperti yang dititahkan sang ayah.
“Jungkook bodoh! Brengsek! Black Dragon bajingan!” Jihyo mengumpat. Tidak peduli apapun yang akan terjadi. Ingin rasanya juga memukul mereka semuanya yang membuatnya kehilangan sepeda kesayangannya.
Jihyo kembali menangis dengan deras. Suaranya yang parau terhalang bantal miliknya. Tidak ingin agar sang ayah mendengar. “Para bajingan! Aku akan memberikan kalian perhitungan setelah menghancurkan milikku!” Sekali lagi, Jihyo mengeluarkan rasa sesaknya.
Hanya saja, Jihyo harus menahan sebentar kala ponselnya terus berdering. Ia lupa membuatnya mode getar sehingga mengusik kegiatannya yang ingin kembali mengumpat. Diambilnya ponsel yang berada di sakunya. Notifikasi yang bersumber dari platfrom Universe Story. Seseorang sedang mengirimkan pesan.
[Goo Hyena]: Halo, Jihyo. Ini aku, temanmu.
[Goo Hyena]: Oh iya, kejadian tadi kini tren di forum sekolah. Coba kau buka info trending Universe Story. Terdapat gambar seperti api, didekat gambar percakapan.
Dengan mata berair, mata bulat itu mencoba mencoba memahami pesan Hyena. Ini perihal kejadian beberapa saat yang lalu ternyata tren di sekolah. Jihyo penasaran. Masih dengan posisi yang sama, mengikuti perintah Hyena sembari membesihkan lendir yang keluar dari hidungnya lewat bantal. Biarlah, ia akan menggantinya nanti.
Benar saja. Topik tren yang panas saat ini. Jihyo Sains I T.1 yang berani melawan Leader Black Dragon, Jungkook Sains I T.1. Mendadak namanya terus saja disebut dengan rentetan artikel konyol yang dibuat di forum sekolah. Beberapa orang yang kagum dan mendukung aksi heroik Jihyo, tetapi selebihnya mencibir dan menghina Jihyo mati-matian. Bahkan ada akun yang menyuruh Jihyo untuk mati—menyatu dengan tanah.
“Kau saja yang mati bodoh!” Jihyo mengumpat kesal. Bisa-bisanya umpatan kasar dan sarkatis begini bebas diforum sekolah? Apakah tidak ada sanksi yang diberikan? Kenapa Universe School terlalu membebaskan dan tidak memberikan perlindungan atas hak asasi manusia? Tidakkah mereka harus mementingkan hak semua orang ketimbang limpahan uang yang menyumpal mulut dan mata.
Memang, menjijikkan sekali. “Dia harus memeriksa otak dan hatinya yang berkarat! Tidak memiliki perasaan sama sekali!” ucap Jihyo sebal. Ia melempar ponselnya—jauh dari jangkauannya kini. Tidak bersuasana baik untuk meladeni atau bahkan seharusnya membalas pesan Hyena yang telah dibacanya.
“Sialan kau Choi Jungkook!”
Sementara di tempat lain, sebuah apartemen mewah di kawasan elit kota Seoul terlihat seorang pria jangkung yang membuka lemari pendingin. Ia mengambil minuman kaleng yang memiliki kadar alkohol sedang dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Me?
Novela JuvenilBEST COVER BY @INAGAEMGYU Kepindahan Shin Jihyo ke salah satu sekolah terbaik di Seoul, nyatanya mengubah seluruh alur hidupnya menjadi sangat sial. Niat membantu teman sebangku yang ditindas, malah membuatnya harus berhadapan dengan salah satu muri...