Bab XXII : Lebih Tahu

253 48 8
                                    

Jihyo hari ini tidak pulang bersama dengan Jungkook. Hal itu karena Jungkook memiliki urusan penting dan Jihyo yang juga memiliki urusan dengan Hyena. Mereka harus ke toko buku untuk sementara waktu--membeli beberapa buku penunjang untuk keperluan menyambut Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Walau sebenarnya, Jungkook tetap kukuh ingin mengantar Jihyo, tetapi akhirnya mengalah karena kekerasan kepala dari Jihyo sendiri.

Hyena pun sebenarnya bingung setelah mendengar cerita dari temannya itu. Ia lantas menggelengkan kepala. "Tetapi serius, Ji. Jungkook tahan sekali dengan sikapmu yang keras kepala dan memberontak. Namun, aku salut denganmu!" ucap Hyena seraya memberikan tepuk tangan.

Jihyo yang tengah mencari buku di jejeran rak pun tersenyum tipis. "Aku tidak peduli, malahan, aku akan terus seperti itu agar dia bisa melepaskanku. Mana tahu, dia malah terus menempel seperti prangko," kata Jihyo dengan kesal.

Alhasil, Hyena memikirkan satu hal. "Aku masih bertanya-tanya soal ini, apa benar ya, dia suka sama denganmu? Maksudku, sejak berada di Universe School, dia tidak terlibat apapun dengan seorang gadis."

"Entahlah, sepertinya dia sedang bermain denganku. Bahkan secara terang-terangan pun dia ingin membunuhku. Licik sekali bukan?" Pun tidak menyadari menggebrak rak yang sontak membuat Hyena membulatkan mata.

"Kau serius?"

Tanpa beban, Jihyo mengangguk. "Dia mengatakan itu dengan enteng setelah aku sadar dari pingsan tadi tahu. Sangat menyebalkan! Ingin rasanya aku memukul dan menginjak-injaknya. Rasanya jengkel sekali dengan seorang Choi Jungkook!"

Hyena pun bisa melihat raut ekspresi Jihyo yang begitu kesal dan menahan amarah. Jika berada di posisi Jihyo, ia bisa paham. Akan tetapi, entah kenapa ia malah melihat hal-hal baik di sisi lain. Namun, Hyena tidak ingin terpedaya dengan buaya-buaya dari Black Dragon. Ia jelas berada di pihak Jihyo.

"Sabar, Jihyo. Aku tahu kekesalanmu begitu memuncak. Akan tetapi, jangan begitu membencinya. Aku tidak ingin kau berbalik suka dengan--"

"Tidak akan mau dan itu tidak akan terjadi! Aku akan terus membenci dan membuat Jungkook muak kepadaku!" kata Jihyo yang memangkas perkataan Hyena yang lantas mengerjapkan mata dan mengangguk--tidak ingin membuat suasana hati temannya semakin buruk.

"Baiklah. Semoga saja dan tunggu aku di sini. Aku mau ke toilet dulu," ucap Hyena. Ketika bercerita dengan Jihyo, tiba-tiba saja sesuatu memanggil untuk dikeluarkan.

Jihyo menoleh sekilas, kemudian mengangguk. Sehingga, Hyena langsung bergegas ke tempat yang harus ia datangi. Alhasil, Jihyo seorang diri untuk beberapa saat menyusuri rak-rak berisi buku-buku pelajaran soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Namun, belum menemukan buku yang sesuai dengan apa yang ia cari, hingga tidak berselang lama, mendapatkan sesuatu yang pas dengan apa yang ia pikirkan.

Jihyo mengulurkan tangan untuk mengambil buku, tetapi mana tahu, sebuah tangan kekar juga terulur--mereka bersamaan meraihnya, sehingga Jihyo langsung melirik ke arah sang empu.

"Ryu?" Sembari Jihyo menaikkan sebelah alis.

Ryu pun tersenyum tipis lalu dengan spontan meraih kembali uluran tangannya. "Kau di sini ternyata. Aku terkejut."

Jihyo lantas meraih buku itu, kemudian mengangguk. "Mencari buku ini dan aku juga terkejut kita bertemu di sini," kata Jihyo dengan senyum tipis. Perhatian Ryu sontak terpusat pada buku itu.

"Ya, aku juga. Persiapan untuk mengikuti ujian. Jelas harus dimulai sejak saat ini. Waktu dirasa berjalan begitu cepat. Aku tetap harus konsisten belajar untuk mencapainya," balas Ryu dengan senyum yang terus terpatri di wajahnya--begitu menenangkan.

Pertama kali melihat Ryu, Jihyo pun berpikiran seperti itu. Hanya saja, Jihyo selalu dibuat jatuh pada kenyataan di mana Ryu itu bagian dari Black Dragon. Jika saja tidak, ia pasti akan jatuh hati. Itu mungkin saja. Mengingat, Ryu memiliki pemikiran yang begitu luas, bijaksana dan sangat ramah--benar-benar soft. Tipe ideal Jihyo sekali.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang