Sejak jam pelajaran dimulai, Jihyo tidak bisa fokus. Semuanya pecah dan hal itu karena melihat kedekatan Jungkook dengan Zea--si murid yang baru saja kembali dari sesi pertukaran pelajar. Bersusah payah, Jihyo mencoba untuk fokus setelah ia melirik kesekian kalinya.
"Jihyo! Jangan berlebihan sekali, fokus!" katanya dalam hal hati. Mana tahu, bel jam pelajaran Miss Sohee berbunyi yang menandakan telah selesai. Sehingga, Miss Sohee mengakhiri kelas.
Hyena lantas meregangkan tubuh. "Nikmatnya, terlebih Mr. Koe tidak akan masuk. Dia hanya memberi tugas lewat forum dan deadline malam ini. Bukankah mengagumkan?" kata Hyena. Dengan malas, Jihyo mengangguk.
Sontak, Hyena melirik dengan mata menyipit. Kemudian, ia menoleh ke belakang--kondisi di mana Zea tengah bercerita panjang lebar dan bahagia dengan Jungkook menyimak, tidak lupa tersenyum tipis.
Hal itu, membuat Hyena mengusap leher. "Duh, sabar, ya. Zea memang menyebalkan seperti itu dari dulu. Jika dilihat, Zea seperti menyukai Jungkook. Entahlah, itu gosip dulu sebenarnya," katanya.
Jihyo langsung menoleh ke arah Hyena. "Kau serius?"
Hyena mengangguk tanpa beban. "Tapi itu hanyalah gosip. Mereka cuma sepupu, sudahlah. Kenapa kau terlihat seperti orang yang sedang cemburu--"
"Mulutmu! Aku tidak cemburu ya, kau harus tahu itu!" Sambil menunjuk ke wajah Hyena.
"Jung, ayo kita ke kantin dulu bagaimana?" Jihyo bisa mendengar Zea yang bersuara dengan manja, membuat Jihyo mengerutkan dahi.
"Aku tidak lapar." Jawaban yang membuat Jihyo dengan pelan tersenyum kecil.
Namun, Jihyo bisa mendengar ketika Zea yang berusaha mengajak Jungkook untuk ke kantin, hingga Jungkook menurut. Itu membuat suasana hati Jihyo sangat buruk. Ingin sekali memukul siapapun itu, tetapi yang Jihyo lakukan adalah bangkit dari duduknya dan hendak pergi. Akan tetapi, ia merasakan sebuah tangan menahannya.
Perlahan, ia menoleh dengan mata menyipit. "Jung?"
"Ayo ke kantin, Baby. Zea mengajakku ke sana. Dan oh iya! Baby, ini Zea, sepupuku. Zea, ini Jihyo, kekasihku," kata Jungkook dengan lugas.
Jihyo terkejut ketika Jungkook ternyata memperkenalkannya kepada salah satu keluarganya. Tidak seperti banyak orang yang mungkin akan menyembunyikan kehadirannya. Hanya saja, Jihyo bisa merasakan Zea yang menelisiknya begitu dalam--seolah-olah mencari alasan yang kuat, hingga Jungkook mau mengencaninya. Akan tetapi, ekspresi wajah itu spontan berubah--saat ini tersenyum begitu lebar.
"Hai, Ji. Senang sekali bisa melihatmu. Aku kira berita yang diforum itu sebuah candaan. Ternyata, benar ya!" katanya disela tangan yang mengulur.
Walau agak ragu, Jihyo membalas uluran tangan itu. "Hai, Zea. Senang juga dan begitulah. Kau bisa melihatnya," kata Jihyo dengan senyum canggung.
Zea mengangguk. Kemudian fokus pada Jungkook yang mengamati mereka. Zea tampak mengapit lengannya pada Jungkook begitu manja dan bergegas begitu saja. "Ayo Ji, ikut kita ke kantin!" kata Zea.
"Zea, apa yang kau lakukan? Santai saja!"
Terlihat Jungkook yang tidak nyaman, tetapi sulit untuk melepaskan tautan yang dibuat oleh Zea, membuat Jihyo bersedekap. "Aku tidak bisa mendeskripsikan Zea. Apa-apaan itu?! Dia memiliki banyak kepribadian dan sangat menjengkelkan!" Lalu, Jihyo berjalan. Bukan ke kantin, ia ingin ke toilet dan malah merasakan ponselnya yang bergetar.
[Kafe Purple] : Selamat pagi. Dengan ini kami menyatakan, anda lolos seleksi administrasi dan kiranya bisa memenuhi panggilan wawancara nanti sore, pukul 16.00. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Me?
Ficção AdolescenteBEST COVER BY @INAGAEMGYU Kepindahan Shin Jihyo ke salah satu sekolah terbaik di Seoul, nyatanya mengubah seluruh alur hidupnya menjadi sangat sial. Niat membantu teman sebangku yang ditindas, malah membuatnya harus berhadapan dengan salah satu muri...