Bab VI : Hampir Celaka

316 51 5
                                    

Jihyo meringis. Ingin rasanya memukul kepala Hyena yang menekan luka dilututnya yang begitu kuat. Mereka untuk saat ini berada di area taman depan-duduk di kursi panjang dengan Hyena yang langsung mengeluarkan kotak P3K yang sering dibawanya dalam tas.

"Argh! Hyena!" Jihyo mengadu. Hyena yang mendengar bukannya memelankan malah terlihat sengaja. Bahkan kala Hyena kini mendengus sebal.

"Kenapa bisa berurusan dengan ketua geng itu, Ji? Bukankah sudah kukatakan untuk menghindarinya?" ucapnya menahan sebal. Perlahan, Jihyo meletakkan kakinya di atas bebatuan setelah Hyena mengobatinya.

Hyena sedikit menahan ringisan tetapi sempat untuk menoleh ke arah Hyena den kesal-gadis itu menganggap dirinya memancing sebuah keributan.

"Seperti yang kau katakan, pun kita tidak bisa menghindari geng gila itu. Akan tetapi, aku sama sekali berbuat apapun, halo! Aku korban yang habis ditabrak. Kenapa orang-orang malah menganggapku sebagai pelaku kriminal?"

Jihyo benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir semua orang-termasuk murid Universe School. Mendengar keluhan kesah Jihyo, terlebih dulu menghembuskan napas pelan. Lagipula Jihyo memang tidak salah. Bitna'lah yang pasti melakukan sebuah drama-seperti pada umunya.

"Oke, maaf. Hanya kesal tadi." Hyena berujar. Ia merasa bersalah dengan Jihyo karena terlalu kasar.

Jihyo hanya mengangguk. "Tidak apa-apa. Kau khawatir, tetapi tidak perlu terlalu seperti itu. Aku baik-baik saja-"

"Baik-baik bagaimana setelah sepedamu bahkan dihancurkan?" tanya Hyena yang tidak habis pikir-spontan memangkas perkataan Jihyo.

Alis Jihyo dibuat tertaut karena itu. "Kau mengetahuinya dari mana?" Mengingat, Jihyo belum dan malah enggan untuk menceritakan masalahnya ini. Ia lebih ingin memendamnya sendiri.

Hyena belum menjawab. Gadis dengan rambut bob itu lebih memilih mengeluarkan ponsel. Berkutat beberapa saat lalu memperlihatkan sesuatu di layar ponsel itu. "Alexio, salah satu anggota Black Dragon mengirimnya ke Universe Story."

Hal itu membuat Jihyo menganga tidak percaya. Apa-apaan video itu? Mereka benar-benar gila dan jahat sekali dengan menendang sepedanya-hingga terbagi dua. Jihyo bisa melihat Alexio dan Jimmy yang melakukannya. Ryu dan Jungkook hanya mengamati saja-tidak berniat untuk melakukan sesuatu agar hal tersebut terhenti.

Jihyo bahkan bisa melihat senyum licik yang tampil di wajah bajingan seperti Jungkook. Kedua tangannya mengepal kuat karena itu. "Kurang ajar sekali!" Lalu Jihyo bangkit-seolah tidak ingat jika habis terluka.

Melihat kemarahan Jihyo yang meluap, Hyena gelagapan. Gadis itu langsung menahan pergelangan tangan Jihyo. "Hei, jika kau ingin memberikan perhitungan jangan gegabah begitu! Bagaimana jika kau yang bagi dua nanti?" ucap Hyena yang sewot.

Napas Jihyo memburu. Ingin rasanya melepaskan semua kekesalan yang mencuat. Jihyo sejenak diam-berpikir. Hyena berkata benar, ia tidak boleh gegabah. Bukan karena takut dibelah dua, lebih kepada Jihyo harus membuat sebuah strategi di mana ia menghancurkan tidak perlu membuang begitu banyak tenaganya.

Jihyo menatap Hyena dengan lekat, lalu mengangguk. Membuat Hyena bernapas dengan lega. Tepat di saat itu, bel bunyi-menandakan pelajaran hampir di mulai sehingga mereka bergegas ke kelas.

***

Kembali, kelas harus kosong karena semua guru mata pelajaran harus mengikuti rapat mengenai pembahasan kemarin. Bagi Hyena itu berita baik, berbanding terbalik dengan Jihyo. Mereka kembali harus membuang waktu yang berharga. Alhasil, Jihyo memilih untuk mengerjakan beberapa soal fisika dari materi sebelumnya-bersumber dari modul milik Hyena. Tidak memedulikan Hyena yang terus mengajaknya keluar-menikmati waktu.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang