Bab XXXXIX : Acara Dadakan

162 30 3
                                    

Hari ini, ujian terakhir. Jihyo mengangguk pada diri sendiri dan begitu bangga. Tiga hari tiga malam, ditambah beberapa hari sebelum ujian tiba, ia sudah dibuat frustrasi. Rasanya melegakan ketika Jihyo sudah meng-klik lembaran ujian yang akan dikirim.

Itu berarti, ia akan bersantai. Tentu saja. Rasanya, ia seperti berada berada kumpulan bunga-bunga yang bermekaran. Namun, badai tiba-tiba saja menyambar tatkala bayangan ujian perguruan tinggi tidak akan lama lagi. Seminggu dari sekarang.

Jihyo memejamkan mata, menghela napas frustrasi. "Bisa-bisanya aku melupakan ujian yang paling mematikan di dunia," katanya dengan sebal.

"Ujian apa itu?" Suara seseorang membuat Jihyo terkejut, sontak membuka mata. Ternyata, itu adalah Hyena yang sedang menikmati permen lolipopnya.

Jihyo sadar, mereka berada di luar ruangan. Tidak menyangka, Hyena hadir begitu saja. Jihyo mencebikkan bibir. "Ya, ujian perguruan tinggi, Hyena. Apa lagi?"

Hyena mengangguk paham dan hanya ber'oh saja. Menjengkelkan sekali. "Santai saja, Jihyo. Kau'kan pintar. Aku sangat yakin, kau bisa lolos. Lihat saja nanti."

Perkataan yang sama dengan Jungkook. Memang memercikkan semangat, tetapi itu juga membuat Jihyo merasa sedikit tertekan. Semua orang berekspektasi tinggi kepada dirinya. Jihyo takut mengecewakan.

Helaan napas lantas menguar bersama udara. "Semoga saja. Aku juga berharap seperti itu." Lalu, Hyena memilih merangkul pundak Jihyo--memberikan ketenangan.

Tidak terasa, hal itu membuat Jihyo sedih. Mereka akan berpisah. Walau masih di daerah Seoul, akan ada pemisah di antara mereka--kesibukan yang membuat pertemuan terus saja tertunda. Jihyo bisa memastikan hal itu.

"Rasanya, baru kemarin kita bersama. Mellow sekali, kita akan berpisah. Jelas akan jarang bertemu," ucap Hyena. Walau tersenyum, terdengar amat lirih.

Jihyo mengangguk. "Pertemuan yang sangat mengagumkan. Aku memilih teman yang begitu baik," katanya dengan senyum lebar.

"Aku ingin menangis." Lantas, Hyena mengulurkan kedua tangan. Mereka berpelukan, Hyena sudah menangis karena itu.

"Ji, jangan lupakan aku. Apa lagi, jika Jungkook di masa depan membawamu ke Las Vegas."

Jihyo menggeleng. "Hei, aku tidak akan melupakanmu. Sudah, jangan sedih begitu," kata Jihyo. Bohong jika ia tidak terharu ketika Hyena begitu menyayanginya--bak suadara sendiri. Selain Jungkook, Hyena yang cukup mengerti dirinya. Tidak disangka, waktu berlalu begitu cepat.

Jika ujian telah terjadi, masing-masing murid akhir akan dipusingkan dengan ujian perguruan tinggi sambil menunggu informasi selanjutnya, terkait kelulusan dan acara yang biasa sekolah lakukan. Sepertinya, tidak lama lagi.

Keduanya pun masih berpelukan, tetapi perlahan pelukan itu terlepas dengan kesedihan yang tampak begitu nyata. Hyena begitu merasakannya. Ketika menghapus air mata yang keluar, Hyena lekas menoleh pada Jihyo.

"Ji, nanti malam, ayo kita mengadakan acara makan-makan di rumahmu. Kita pesta barbeque. Nanti aku ajak Arin juga. Hanya kita bertiga. Kali ini, aku yang sponsor!" kata Hyena dengan bahagia, sehingga tidak ada alasan lain bagi Jihyo untuk menolak.

Rencana yang hendak dilakukan Hyena menurutnya tidak buruk juga. Mereka akan berpesta dan menikmati waktu luang. Hanya para gadis yang terlibat di dalamnya.

***

Awalnya, Jihyo kira juga seperti itu. Akan tetapi, ia tidak menyangka jika Jungkook dan Alexio ikut bergabung. Kali ini, Jihyo yang salah, karena tidak memberi kabar pada Jungkook mengenai ia akan menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Mana tahu, Jungkook datang mengajak untuk ke basecamp--menghabiskan waktu. Tidak lupa, Alexio ikut karena iseng.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang